Ayra keluar dari kamarnya dan menuruni tangga untuk pergi keluar.tapi saat ia sampai di ruang tamu,ia dikejutkan dengan kedua ortunya yang bertanya ia ingin kemana.
"Mau kemana kamu?"tanya Papa-nya tegas.
Ayra me-rolling eyeskan matanya dan menjawab pertanyaan dari papa-nya."Mau pergi keluar"jawab Ayra lalu ia melangkahkan kakinya pergi,tapi pergerakannya dihentikan oleh ayahnya karena ayahnya menarik tangan Ayra.badan Ayra otomatis berputar menghadap Papa-nya.
"Kamu gk kapok Papa kunciin kamu dikamar dan ngerampas kunci motor kamu?!mau papa kunciin kamu lagi dikamar?!"papa nya membentak Ayra.Ayra tetap tak takut dengan ancaman papa nya.
"Kamu itu sekarang anak satu-satunya,Ra.harusnya kamu nurut sama kata Mama sama papa bukannya membantah"tegas ibunya,tapi tetap saja Ayra masih dengan pendiriannya tak takut dengan bentakannya.
Ayra menyeringai dan menghela nafasnya lalu ia dengan santai menjawab bentakan yang ia terima dari ortunya.
"Terserah aku mau ngapain aja!aku bukan anak kecil lagi dan aku gk suka diatur-atur! emangnya aku apa?anak kucing?!"Ayra membalasnya dengan suara lantang hingga ayahnya menampar pipi kiri Ayra.Ayra tak bergeming,masih dengan pisisi tidak percayanya.menatap nanar sang ayah dan mengulum bibirnya.
"Kalian emang gk bisa ngertiin aku""Kakak kamu aja gk senakal kamu,tapi kamu adiknya malah kelakuannya kayak gk punya tata krama"sarkas ibunya.
"Aku sama kak Alya itu beda!kita gk sama,harusnya kalian ngerti!"bantah Ayra.
"Makanya kamu itu harus jadi kayak kakak kamu yang baik,bukannya keluyuran gk jelas sama balapan motor!"bentak papanya.
"Terus aja papa sama Mama banding-bandingin aku sama kak Alya!"Ayra lalu berjalan pergi meninggalkan kedua ortunya disana dengan keadaan yang marah.
___________________________________
Ayra berjalan ke arah garasi lalu menyalakan mesin motornya dan menancap gasnya meninggalkan pekarangan rumahnya untuk pergi berkumpul dengan teman-temannya.daripada harus mengurung diri di kamarnya,Ayra lebih baik pergi berkumpul dengan teman-temannya.
Ia membelah jalanan kota yang agak sepi karena hari sudah malam.pikiriannya terngiang-ngiang oleh kejadian tadi saat ayahnya menamparnya.sebenarnya Ayra sudah terbiasa jika ayahnya menamparnya tapi tetap saja ia terkejut dengan tindakan ayahnya karena dulu ayahnya tak seperti ini padanya.
××××××××××××××××××××××××
Ayra sudah sampai di cafe biasa ia dan teman-temannya berkumpul.ia memasuki cafe tersebut dan mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan cafe itu.
Saat pandangannya menatap ke tempat duduk samping jendela,ia menemukan teman-temannya tengah duduk santai disana.Langsung saja ia melangkahkan kakinya ke meja yang berisi teman-temannya.
Ia mendudukkan dirinya di kursi samping temannya yang bernama Karla.
"Sorry,lama ya?"
"Ohh gk kok,kita juga baru aja nyampe"jawab Karla."Kita udah pada ngumpul disini,mending langsung pesen makanan aja"usul Revan yang diangguki Bima.
"Mbak"Bima memanggil waiters yang ada di sana.waiters itu berjalan mendekat ke arah meja geng Ayra."Ini buku menunya,silahkan memesan"
Ucap pelayan perempuan itu ramah.
Ayra dan yang lainnya melihat-lihat isi menunya yang ada di buku menu."Saya mau pesan spaghetti bolognese sama frappuccino dingin"ucap Revan.
"Saya mie Ramen sama cappuccino dingin"Bima memesan.
"Kalau saya spaghetti carbonara sama lemon tea"ucap Karla.
"Saya Jajangmyeon sama strawberry milkshake"pesan Ayra.Pelayan itu mencatat satu-persatu pesanannya dan mengatakan ulang pesanan mereka agar tidak salah.setelah pesanan itu benar, pelayan itu mengundurkan diri dari hadapan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pair of wings
FanfictionAyra,gadis yang memiliki paras cantik namun memiliki kepribadian yang nakal dan mempunyai hobi balapan.tapi kehidupannya sangat jauh dari kata bahagia bahkan bisa dikatakan hidupnya sangat kelam seakan ditutupi oleh awan hitam. Apalagi disaat Ayra d...