Ayra sudah sampai didepan rumahnya setelah ia menempuh perjalanan dengan menaiki taksi.
Perlahan ia berjalan untuk masuk ke rumahnya,saat ia menelisik area luar rumah terlihat rumahnya kosong seakan tak ada yang berada dirumah bahkan terlihat sepi apalagi saat Ayra akan membuka gerbang rumahnya pun gerbang itu dikunci.Ia yakin bahwa kedua orangtuanya tengah pergi keluar.
Ayra bernafas lega saat mengetahui itu karena ia akan lebih mudah memasuki rumah itu tanpa ketahuan.
Ayra berpikir sejenak bagaimana ia akan memasuki rumahnya jika gerbangnya dikunci didalam.Ia menemukan cara dan jalan satu-satunya adalah memanjat gerbang rumahnya.perlahan ia mulai memanjat gerbang dan saat sampai diatas ia langsung melompat dan berhasil memasuki pekarangan rumahnya.
Ayra berjalan sambil melihat kanan kiri siapa tau nanti ia akan ketahuan menyelinap masuk ke rumahnya sendiri.
Ia memegang gagang pintu dan benar tebakannya bahwa pintunya dikunci,tak ada cara lain selain membukanya dengan jepitan rambutnya yang sudah ia siapkan sebelum datang kesini.Berhasil........
Pintunya terbuka dan ia segera memasuki rumahnya sebelum Mama dan Papa nya pulang.langkahnya menyusuri setiap sudut ruangan beserta tangga menuju lantai 2,dan saat itulah ia semakin dekat dengan kamarnya.
Ayra mengambil jepit rambutnya lagi dan membuka pintu kamarnya yang terkunci.saat ia sudah berhasil membukanya ia lalu mendekati ranjang dan duduk disana sebentar,matanya menelisik setiap sudut ruangan kamarnya.
Ayra pasti akan merindukan kamar kesayangannya ini.
Meski ia belum pernah merasakan apa yang namanya keluarga bahagia tapi Ayra mendapatkan kebahagiaan dari rumah ini yaitu kebahagiaannya saat bersama dengan kakak tercintanya.Apalagi di kamar inilah momen dimana Alya selalu memeluk dan menenangkan Ayra dikala ia sedih dan dikamar inilah Alya yang selalu bermain dengan adiknya itu.
Banyak kenangan yang tersimpan bersama kakaknya dirumah ini bahkan ada pemikiran yang terbesit dibenaknya untuk tak meninggalkan rumah ini.tapi Ayra memilih untuk pergi karena rumah inilah yang juga memberinya kehidupan bak di neraka.
Setetes bulir air mata jatuh membasahi pipinya, Ayra menundukkan kepalanya dengan sedikit isakkan tangisnya.
'berat rasanya meninggalkan rumah ini tapi mau bagaimana lagi aku juga tidak mau terus-menerus dikekang,maaf....'batin Ayra dalam hatinya.
Ia menghela nafasnya dan melanjutkan apa yang akan ia lakukan sekarang yaitu mengemasi barang-barangnya dan pergi dari rumah ini lagi.
Setelah semuanya selesai ia kemudian perlahan menginjakkan kakinya pergi dari rumah itu tak lupa ia mengunci kembali pintu kamar dan pintu utama lalu melenggang pergi dari sana.
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Ayra sudah sampai di depan restoran tempat Karla bekerja.tadi saat Ayra sudah mengemasi barang-barangnya ia menelpon Karla dan memintanya untuk meng-sharelock restorannya.
Ayra memandang kagum restoran tempat ia yang akan melamar kerja disini.arsitektur bangunannya tampak mewah dan modern yang mampu memikat kaum remaja untuk datang kesini.
Ayra perlahan membuka pintu restoran sembari berdecak kagum dengan seisi restoran ini, benar-benar sangat elegan apalagi disini banyak sekali pengunjung yang datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pair of wings
FanfictionAyra,gadis yang memiliki paras cantik namun memiliki kepribadian yang nakal dan mempunyai hobi balapan.tapi kehidupannya sangat jauh dari kata bahagia bahkan bisa dikatakan hidupnya sangat kelam seakan ditutupi oleh awan hitam. Apalagi disaat Ayra d...