Ayra berada di toilet hingga 25 menit karena ia tak mau Stevano menemukannya yang bekerja disini,bisa bahaya dan pasti dirinya akan dibawa pulang lalu berakhirlah riwayat Ayra karena orang tuanya yang pasti akan menghukumnya.
Ayra menggelengkan kepalanya kuat karena tak sanggup dengan kemungkinan yang terjadi jika dirinya ditemukan oleh Stevano.ia menggigit bibirnya karena ia sudah lelah berada di toilet selama puluhan menit apalagi kakinya sudah tak mampu lagi bertumpu saat berdiri terus menerus.
Ayra berjongkok karena kakinya benar-benar lemas ,ia mengeluarkan HP nya untuk melihat-lihat isi beranda di ponselnya.ia tampak menekan ikon aplikasi pesan berwarna hijau lalu ia menekan setelan blokir yang tertera di pengaturan setelan aplikasi dan terlihat kontak Mama dan Papa nya yang memang dari beberapa hari yang lalu ia blokir agar dirinya tidak bisa ditemukan oleh orang tuanya.
Untung saja Ayra ingat jika akses telepon bisa menjadikannya jalur untuk berkomunikasi meski berada jauh berkilo-kilo meter maka ia dengan cepat memblokir kontak Ibu dan Ayahnya.
Setelah itu ia kembali pada layar berandanya yang menampilkan wallpaper dirinya dengan Alya,sang kakak tercintanya.senyum terukir pada bibir Ayra menatap wallpaper itu dengan lekat,seketika dirinya teringat kembali dengan kenangannya bersama Alya.
Tringg...
Suara pesan masuk pada notifikasi beranda membuyarkan senyuman manis Ayra dan menghela nafas lelah pada objek yang mengiriminya pesan masuk.
Karla:lu dimana?
Karla:kok lama di toilet?lu ketiduran atau gimana?
Karla: jangan-jangan lu pingsan karena gk kuat naber atau lu kesurupan karena kerasukan mbak-mbak penunggu toilet??
Ayra berdecak sebal pada Karla yang mengejeknya ketiduran di toilet dan kemasukan mbak K.
Tapi saat itu juga buku kuduk berdiri dan suasananya berubah agak mencekam karena Ayra mulai terpengaruh oleh candaan Karla yang mengatakan mbak-mbak penunggu toilet.Ayra mengusap tengkuknya merasa merinding dibagian belakang lehernya.di tambah suasana toilet yang sepi hanya ada dirinya seorang
Ayra berdiri dari sikap jongkoknya dan mulai berjalan keluar dari toilet dengan tergesa-gesa.
Saking takutnya sampai-sampai ia menutup pintu bilik toilet dengan keras dan tak sengaja dirinya menubruk tubuh orang yang berlawanan arah dengannya.
Ayra tersentak dan menjauhkan tubuhnya dari laki-laki yang tengah ia tabrak itu.ia mendongak untuk melihat siapa orang yang bertabrakan dengannya,dan betapa terkejutnya ia saat melihat bos nya memandang ia dengan tatapan biasa.
"M-maaf pak Daniel,saya gk sengaja nabrak tadi"ucap Ayra gugup dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Ya"Daniel hanya berkata demikian menjawab omongan Ayra.setelah itu Daniel berlalu pergi melewati Ayra menuju toilet pria.
Sebelum Daniel benar-benar pergi dari hadapannya,ia menolehkan kepalanya ke arah gadis yang tengah celingak-celinguk seperti tak tentu arah.
Daniel tersenyum simpul melihat tingkah karyawannya satu ini yang menurutnya aneh tapi menggemaskan.
setelah itu ia menghilang dibalik pintu toilet pria karena ia ingin buang air.Ayra celingak-celinguk bingung sendiri dengan dirinya karena sudah dua kali mempermalukan dirinya sendiri di depan bos nya,apalagi tingkah aneh Ayra yang jarang diperlihatkannya kepada orang terdekat malah Daniel yang hanya bos direstoran tempat kerjanya,bahkan dekat pun tidak.
Ayra dibuat bingung sendiri karena pikirannya yang malah terulang tentang kejadian beberapa hari yang lalu saat dirinya bertingkah absurt di depan pintu ruang kerja Daniel,sungguh memalukan bagi seorang Ayra Nindya Ailyne.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pair of wings
FanfictionAyra,gadis yang memiliki paras cantik namun memiliki kepribadian yang nakal dan mempunyai hobi balapan.tapi kehidupannya sangat jauh dari kata bahagia bahkan bisa dikatakan hidupnya sangat kelam seakan ditutupi oleh awan hitam. Apalagi disaat Ayra d...