"tapi tunggu,kok lu kabur dari rumah?emang kenapa"rasa penasaran Bima semakin menjadi kala Ayra mengatakan bahwa dirinya kabur dari rumah.
"Eumm lu tau sendirikan kalau orang tua gw itu gimana,jadi gw mutusin buat kabur daripada di kekang terus-terusan"ucap Ayra.
"Terus abis itu lu minta bantuan Karla"tanya Revan dan diangguki oleh Ayra.
Teman-teman Ayra sudah tau mengenai bagaimana orang tua Ayra memperlakukan anaknya tapi sebagian dari kehidupan Ayra, Ayra menutupinya rapat-rapat agar tak ada orang yang mengetahuinya karena bagaimanapun juga Ayra perlu privasi.
Apalagi Ayra juga tak mau jika ia dikasihani oleh teman-temannya karena ia tak suka dengan hal itu,ia bukanlah orang yang lemah dan itu prinsipnya.
Meski Ayra bukanlah orang yang suka dengan banyaknya pekerjaan tapi ia adalah orang yang tak mudah menyerah dan ia juga tak mudah putus asa.ia juga orang yang mempunyai sifat baik hati dibalik wajahnya yang cuek.
"Guys,abis ini kita ke Racing place skuyy"ajak Bima bersemangat dan tentu saja Ayra mengangguk setuju dengan senyum sumringah.
"Boleh tapi tunggu kita berdua selesai kerja dulu"jawab Karla.
"Tapi gk pa-pa nih?sedangkan Ayra sama Karla kerja dan pasti abis kerja capek pengen istirahat"Revan tak enak hati dengan kedua teman perempuannya itu.
"Tenang aja kita gk terlalu capek kok"balas Ayra sembari memandang Bima dengan menaik turunkan sebelah alisnya dan dibalas Bima dengan senyum miring.
"Iyha santai aja kali lagipula lu liat sendirikan kalau gw kemarin kumpul sama kalian gk keliatan capek sama sekali?jadi yaudah apalagi yabg harus di khawatirin"ujar Karla panjang dan di angguki leh Ayra.
Meski begitu tapi Revan tak tega dengan dua temannya itu.Bima yang melihat raut wajah Revan mengerti jika laki-laki itu tak enak hati jika waktu istirahat dua teman perempuannya terganggu.
"Udah lu tenang aja toh mereka yakin kalau mereka gk capek kan"Bima berucap guna membuat Revan tak terlalu mengkhawatirkan mereka.
Revan kemudian mengangguk pasrah menerima ajakan teman-temannya.
Revan adalah tipikal cowo yang perhatian dan baik kepada semua orang terlebih kepada teman-temannya.
Ia juga ramah terhadap orang lain juga murah senyum saat bertegur sapa.Sedangkan,Bima merupakan tipikal cowo yang bisa dibilang bar-bar tapi dia adalah tipe orang yang penyayang jika sudah dekat dengannya tapi terkadang sifatnya itu malah hilang digantikan dengan sifat nakal dan jahilnya yang membuat teman-temannya kadang kesal karena dirinya.
××××××××××××
Saat ini mereka sudah sampai di Racing place, tempat yang biasa Ayra dkk balapan motor.
Ayra dan Karla tadi dibonceng oleh Bima dan Revan karena Ayra dan Karla tak membawa kendaraan saat bekerja.
Ayra dibonceng Bima dan Karla dibonceng Revan,begitulah formasi yang terjadi saat berangkat kesini.
Mereka semua telah turun dari motor dan mulai membuka suara yang diawali dengan pertanyaan dari Ayra.
"Jadi siapa yang mau balapan"tanya Ayra penasaran tapi dirinya berharap bahwa ia yang ikut balapan.
"Gimana kalau Ayra sama Revan aja"Bima memberi usul seperti itu karena ia teringat ucapan dirinya bersama Ayra beberapa hari yang lalu saat mereka berdua balapan motor disini.
"Setuju"sahut Ayra bersemangat karena inilah yang ia mau daritadi.
"Lah kok gitu"tanya Karla yang tak setuju dengan usulan Bima.
"Emang kenapa"tanya balik Bima pasalnya ia juga tidak tau kenapa Karla tak setuju dengan usulan yang ia berikan.
"Kan beberapa hari yang lalu Ayra udah balapan sama lu,masa' iya dia balapan lagi"Karla khawatir jika sesuatu terjadi pada Ayra.
Saat Ayra balapan dengan Bima saja ia merasa tidak tenang karena takut terjadi apa-apa pada Ayra.apalagi sekarang malah Ayra akan balapan dengan Revan,dan malah Ayra sangat bersemangat.
Meskipun ia tau jika Ayra menyukai balapan motor tapi ia juga pasti khawatir dengan Ayra dan juga takut jika terjadi yang tidak-tidak pada sahabatnya itu.
Apakah hanya Karla saja yang mengkhawatirkan Ayra, tentu saja tidak.karena Revan juga sama khawatirnya dengan Ayra.
Sebenernya tidak apa jika Revan dan Bima yang balapan tapi pasti mereka akan berdebat jika Revan menolak usulan dari Bima.
Bukan tanpa sebab Bima berusul jika yang balapan adalah Ayra dengan Revan,karena ia tau yang dibutuhkan Ayra adalah bersenang-senang jadi inilah salah satu cara agar Ayra bisa bersenang-senang kembali.
Bima memang tau dan bisa memahami apa yang Ayra butuhkan untuk membuat hatinya senang yaitu balapan tapi dampak yang akan ditimbulkan adalah jika Ayra balapan maka tak menutup kemungkinan bahwa Ayra akan kenapa-napa.
Jika Bima memahami apa yang Ayra butuhkan,lain halnya dengan Revan yang memahami bagaimana Karla begitu ingin menjaga Ayra yang notabenenya adalah sahabatnya itu dengan sebaik-baiknya.
Karla tak mau jika Ayra disakiti atau tersakiti oleh orang lain sehingga hal itu lah yang membuatnya ingin selalu menjaga Ayra.
Tapi jika menyangkut keluarga Ayra yang memang melukai Ayra,itu adalah permasalahan pribadi dan Karla tak ingin ikut campur jika menyangkut kepentingan pribadi Ayra.
"Mending gw sama lu aja,Bim"ucap Revan dan Ayra yang mendengarnya pun langsung menggelengkan kepalanya tak setuju.
"Gk, pokoknya gw mau balapan titik"ucap Ayra yang terdengar final sehingga semuanya nampak mengikuti apa yang Ayra mau.
Jika Ayra sudah mengatakan seperti itu maka yang lainnya hanya bisa menurut karena bagi mereka Ayra harus bahagia,mengingat betapa malangnya nasib gadis tersebut.
850 words...
Oke sesuai janji author kalau hari ini double update meskipun gk ada yang minta tapi author sempetin buat para riders ku ini.sekalian buat yang udah nunggu lama cerita ini makanya author double update🤗Makasih yang udah mau nungguin dan jangan lupa vote and coment nya,see you next time 💙💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Pair of wings
FanfictionAyra,gadis yang memiliki paras cantik namun memiliki kepribadian yang nakal dan mempunyai hobi balapan.tapi kehidupannya sangat jauh dari kata bahagia bahkan bisa dikatakan hidupnya sangat kelam seakan ditutupi oleh awan hitam. Apalagi disaat Ayra d...