Langit terlihat cerah pada siang ini dan tak menutup kemungkinan untuk berkeringat,sudah pasti pelanggan mulai berdatangan pada siang ini dikarenakan efek cuaca yang membuatnya ingin mengunjungi cafe atau restoran terdekat untuk menikmati minuman atau makanan saat udara panas seperti ini.
Ayra dan Karla duduk menyender pada kursi yang ada di meja barista sembari mengipasi tubuhnya yang agak berkeringat.restoran benar-benar sangat ramai bahkan ada orang yang baru saja masuk ke restoran tapi sudah disuruh kembali karena meja sudah penuh dengan pelanggan.
"Gila!hari ini bener-bener rame banget sampe-sampe meja pelanggan pada penuh semua"Ayra berbicara sambil mengatur nafasnya yang belum sepenuhnya rileks.
"Bener!baru kali ini restoran penuh sama lautan pelanggan"Karla mengipasi dirinya menggunakan kertas yang dilipat disana.
^Tring^
Suara lonceng pintu berbunyi yang menandakan ada pelanggan yang datang.dengan segera Ayra menghampiri pelanggan itu untuk memberitahukan bahwa meja telah penuh.tapi hal itu dicegat oleh Karla karena tangannya dicekal oleh Karla.
"Mau kemana lu?"tanya Karla.
"Lu gk liat ada pelanggan yang dateng?"
"Iya gw tau,tapi lu gk bawa buku menu?
"Ya ngapain bawa buku menu Markonahm?!lu gk liat meja semuanya udah penuh?"sewot Ayra yang sudah kesal dengan Karla karena ia malah bertanya padanya yang jelas-jelas meja sudah penuh.
Karla berdecak menanggapi kekesalan sahabatnya,lalu ia beralih pada teman kerjanya yang tadi baru saja kembali setelah mencatat pesanan pelanggan.
"Rin,meja pelanggan ada yang masih kosong gk?"
"Ada kok,tadi baru aja gw liat ada pelanggan yang ngambil bill"jelas Karin,karyawan disana.
"Ouhh oke"Karla berucap sembari tangannya membetuk tanda *oke*.
Kemudian Karla beralih pada Ayra yang sedang bersedekap dada karena menunggunya berbicara kembali.
"Tuh masih ada meja yang kosong"sekarang Karla yang sewot kepada Ayra.
"Ckk iya iya"Ayra berjalan sambil membawa buku menu ke meja pelanggan yang masuk tadi.
÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷
Tungkainya menyusuri setiap meja yang berada disana,sembari tersenyum simpul pada pelanggan.
Ia terus berjalan hingga dirinya berhenti pada didekat meja yang tak jauh dari meja nomor 25.Ayra terkejut setelah melihat siapa pelanggan yang baru saja datang kemari beberapa saat yang lalu.
Ia rasanya ingin pergi dan mengunci dirinya di apartemen milik Karla saja, daripada harus bertemu dengan orang sialan itu lagi.
Sebelum orang itu melihatnya disini,lebih baik ia segera pergi dari sini dan bersembunyi dimana pun itu.
Ia berjalan cepat menjauh dari sana dan buru-buru ke meja barista.Ayra belum siap untuk bertemu dengan laki-laki itu karena baginya usaha dirinya kabur itu akan sia-sia kalau ia menemuinya secepat ini.
Tidak!!
Ayra tidak mau melihatnya dan ia sudah bertekad untuk terus bersembunyi di tempat persembunyiannya ini.
Meski dari samping laki-laki itu tidak terlalu terlihat seperti Stevano tapi Ayra yakin dari postur tubuhnya itu adalah lelaki yang dijodohkan oleh dirinya.
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayra ngos-ngosan setelah sampai di meja bar,ia kemudian mengatur nafasnya dan tangannya terulur untuk mengembalikan buku menu ke meja barista.
Karla yang melihat Ayra seperti dikejar hantu segera bertanya kepada sahabatnya itu.
"Lu kenapa,Ra?"
"H-hah?"Ayra masih berusaha menetralkan nafasnya dan setelah dirasa sudah bisa merilekskan diri,ia membuka mulutnya lagi untuk menjawab pertanyaan dari Karla.
"Eumm gw—mau ke-toilet....iya ke toilet"Ayra buru-buru hendak pergi dari sana dan bersembunyi di balik toilet.
"Ehh tapi lu udah catet pesenan di meja itu kan?"tanya Karla menghentikan Ayra.
"Belum,mending lu catet pesenannya aja soalnya gw udah kebelet"Ayra berlagak seperti orang yang sudah naber.
Dan buru-buru ia menjauh dari meja barista menuju toilet wanita."Ada ada aja tuh orang, bener-bener gk ada akhlak padahal gw masih mau santai-santainya disini tapi tuh orang malah ngasih kerjaannya ke gw,untung sahabat"gumam Karla kesal yang ditunjukkan ke Ayra.
Lantas Karla segera menyambar buku menu dan berjalan ke meja nomor 25.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Ayra menatap dirinya di pantulan cermin yang ada di toilet sembari dirinya mencuci tangannya yang benar-benar panas kala ia terkejut dengan kehadiran Stevano.
Ia mengeringkan tangannya dan menatap dirinya lagi di cermin dengan tangannya yang bertumpu pada pinggiran wastafel.
Jujur....Ayra muak,kesal,marah,sedih semuanya bercampur menjadi satu.hatinya benar-benar tak karuan sekarang karena mengingat dirinya sudah terikat hubungan oleh Stevano yang statusnya adalah tunangannya.
Ia jelas tak mau dengan hubungan ini yang bahkan karena terpaksa,atau mungkin paksaan.ya,itu sudah cukup jelas mengingat dirinya dipaksa untuk menerima perjodohan konyol itu.
Ayra tersenyum smirk tapi tatapannya mengisyaratkan tatapan kesedihan yang terpancar pada kedua matanya.ia bahkan menertawakan dirinya sendiri mengapa hidupnya dipenuhi drama yang tak pernah habis sampai sekarang.
Sangat lucu....alur kehidupannya memang sangat rumit dan ia bahkan tak mengerti mengapa ia yang menjadi tokoh utamanya di kehidupan yang kejam ini,kenapa dirinya.
Bulir bening berhasil jatuh dari kedua matanya,Ayra menangis menahan semua beban pikiran dan hidupnya yang berantakan.
Bugh!!
Ia memukul keramik yang berada di ujung wastafel dengan tangannya sendiri dan menimbulkan luka merah disana,karena ujung wastafel terbuat dari keramik sedangkan tangannya tak bisa menghancurkan keramik itu,bodohnya dia.
Ayra meringis kesakitan pada tangannya yang memukul ujung wastafel tadi,ternyata lukanya tak main-main bahkan tangan kanannya terasa ngilu kala dipegang.
Harusnya ia memilih benda yang tak sekeras keramik ini untuk menjadi sasaran kemarahannya dan bukannya benda sangat keras yang ia jadikan sasaran.
"Lu tuh bener-bener ceroboh,Ra"Ayra memaki dirinya sendiri dan merintih kesakitan karena tangan kanannya yang ia kepalkan.
Andai kakaknya itu masih hidup,ia pasti sudah diobati lukanya oleh Alya,seandainya waktu bisa diputar kembali Ayra pasti tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu karena waktu itu berharga.
Tapi kembali lagi ke kehidupan nyata bahwa waktu memang tak dapat berputar kembali....
Hello riders lama gk ketemu🤗
Hari ini author update 920 words dulu karena author lagi sibuk belajar buat ulangan semester....Jadi mungkin setelah ulangan selesai author bakalan update ceritanya lagi😊😊
See you next time 💙💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Pair of wings
FanficAyra,gadis yang memiliki paras cantik namun memiliki kepribadian yang nakal dan mempunyai hobi balapan.tapi kehidupannya sangat jauh dari kata bahagia bahkan bisa dikatakan hidupnya sangat kelam seakan ditutupi oleh awan hitam. Apalagi disaat Ayra d...