Minggu
07.00
"BANGUUNNN!!" teriak tata di depan kasur andika yang masih tertidur lelap
"BANGUUNN!" teriak tata lagi dengan treaning tidurnya
"Zzzzz"
"..... " tata menatap andika dengan datar
Ting!
"Woah~" sebuah ide brilian muncul di otak tata
Segera ia naik ke atas kasur dan bersiap melompat,menarik nafas panjang.
"DAYANG-DAYANG FIRAUN BANGUUNN!" tata berteriak kencang sambil lompat-lompat di atas kasur
"Berisik woy! Pagi-pagi mau bikin tetangga komplen?!" andika dengan kesal bangun dari tidur nyenyaknya
"Bangun makannya! Yg lain udah pada beres-beres masa kakak baru bangun gk elit sekali" tata segera turun dari kasur sedangkan andika mengacak-acak rambutnya
"Katanya mau jadi polisi mana ada polisi bangun siang ck ck tidak disiplin bangun atau aku lempar nih teplon!?" ujar tata sambil bersiap melayangkan teplon ke wajah andika
"Y"
Chirp
Chirp
Srek~
Srek~
Srek~
Tata dan andika saat ini sedang menyapu halaman depan rumah.
"Fyuhh~ " tata mengelap keringat yang membasahi dahi
"♪abang pilih yang mana?~ perawan atau janda?~♪"
"♪perawan memang menawan~ janda lebih menggoda~♪"
"Idih kakak sukanya janda" ujar tata dengan wajah jijik
"Ya enggaklah cuma nyanyi aja gitu aja dianggap serius" ucap andika
"Y" balas tata
"Kuma sia weh" andika berbalik badan meninggalkan tata sendiri di halaman depan
"Eh cil sampah di sana buang ya" tunjuk andika di ambang pintu pada kantong plastik hitam
"Iya"
Andika langsung masuk ke dalam rumah sedangkan tata mengambil satu kantong sampah dan keluar pekarangan rumah.
Tap
Tap
Tap
Tata melirik ke arah kiri sambil berjalan,matanya tertuju pada rumah abu-abu tepat di samping rumahnya.
"Ini rumah manusya bermata suram" gumam tata
"?!"
Seorang anak perempuan keluar dari rumah tersebut bersama seorang ibu,segera tata melanjutkan niat awalnya untuk membuang sampah.
KAMU SEDANG MEMBACA
isekai?[Wee! x reader] END
Fantasykamu tahu gak rasanya jadi anak SMK? rasanya seperti anda menjadi profesor dadakan, tiap minggu praktek ini itu, buat barang baru hasil sendiri, jual produk yang dibuat jadilah cuan~ biar gak beban ortu:> tapi... semua itu mulai sirna ketika Tata s...