Part 4

2.7K 73 6
                                        

Sesampainya di apartemen, Kevin langsung keluar dari mobil dan menbuka pintu untuk Dion. "Keluar." Tanpa mendengarkan si kecil, Kevin pun menariknya keluar dari mobil.

"Ini di mana, Om? Dion takut." Dion yang tidak di-openi menjadi lebih takut.
"Om, Om, Dion mau pulang," ucap Dion sambil menahan tangisan.

"Kamu mulai nakal, Baby. Baby yang nakal harus dihukum 'kan baru dimaafkan?"

Dion nggak bodoh, yang dimaksud hukuman oleh Kevin nggak lain dan nggak bukan adalah seks.
"Jangan, Om. Dion janji nggak nakal lagi. Om ... maaf, Om. Jangan marah, Om. Dion takut."

"Tidak ada penolakan, Baby. Kamu saya hukum kerena kamu cuekin saya tadi jadi harus nerima ya, Baby?" Senyum Kevin mengerikan.

Kevin menarik Dion sampai di lift, lalu mendekat tombol menuju lantai 69. Sesampainya mereka di lantai 69 Kevin pun menarik Dion lagi sampai di depan pintu lalu Kevin mendorong Dion ke dalam.

"Aduh!" Dion terjatuh ke lantai.

"Berdiri, cepat!" ucap Kevin seperti nggak open kepada Dion dan langsung mendekatkan dirinya kepada Dion. Kevin langsung melumat bibir yang dari tadi dia mau.

Dion coba melepaskan ciuman itu tapi hasilnya nihil, Kevin mengigit bibir bawah Dion supaya dia bisa mengases mulut Dion.

"Ahh." Suara laknat kenapa juga harus aku keluarin ucap Dion dalam hati.

Kevin yang mendengar desahan Dion pun makin bersemangat mencium Dion.
Dion sudah kehabisan napas dia memukul-mukul dada Kevin, dia butuh napas, dia bisa mati kalau ciuman gini.

Kevin langsung tersadar bahwa si kecil sudah tidak bernapas.

(tamat)






































































































































































Canda anak pungut :)













































Ok lanjut.












Kevin yang tersadar Dion sudah kehabisan napas pun berhenti. Dion langsung meraup oksigen dengan rakus.
"Ha! Ha! Ha!" Gue pening. Dion langsung pingsan.

"Cih, dicium dong udah pingsan apalagi diperkosa?" ucap Kevin kecewa.

Saatnya hukuman dimulai, Kevin membuka baju dan celana Dion. "Wooh, kamu begitu seksi, Baby." Kevin tidak boleh berlama-lama melihat Dion seperti ini, dia langsung mengangkatnya dan langsung mengikatnya ke kasur. "Ok pas, ginikan mantap." Lalu dia memasukan vibrator di dalam lobang Dion tidak lupa juga dia memakaikan pelumas supaya tidak terlalu sakit. Dia mengambil catheter beads dan memasukan kelobang penisnya sambil memakaikan pelumas di daerah lobang penis tersebut lalu dia memakaikan frrk. 

Kevin langsung berlari ke kamar mandi untuk menuntaskan pekerjaannya. Dia tidak boleh menbobol Dion. Dion masih belum legal untuk dibobol jadi dia akan menghukumnya saja.

Dion terusik atas sakit yang dia rasakan di lobang depan dan belakang. Dia pun membuka mata perlahan dan alangkah terkejut apa yang dia liat ini tubuhnya diikat dalam keadaan telanjang ... dan alat apa itu? Penisnya dan dia berasa ada yg mengajal di dalam lobang pantatnya.

DIRGA BXB (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang