7 - ??

201 12 2
                                    

Hari minggu pun tiba, kini Jeje masih berada dikamarnya bergelut dengan selimut bermotif iron man nya.

"JEJE BANGUN UDAH SIANG!!!" teriak emak dilantai bawah.

Jeje yang mendengar teriakan emaknya pun langsung membuka matanya, menguap sebentar lalu goleran dikasur.

"Huahh! IYA INI UDAH BANGUN!" jawab Jeje dengan teriak.

"Jam berapa sih." monolognya lalu mengambil ponselnya yang berada di nakas.

Jam di ponsel menunjukkan pukul 07.30 pagi, dan terdapat beberapa notifikasi pesan.

"Anjir 5 pesan 20 panggilan." ucap Jeje kemudian langsung bangkit dari tidurnya.

Dibukalah semua pesan yang dia lihat satu persatu.

Kak Kenzo
_______
Je, ikut kakak jalan yuk
Nanti kakak jemput jam 8
Kamu siap siap ya
06.45

The King of Bar Bar
_______

Rio : woii skuy kita keluar
06.54

Rio : lu berdua masih pada molor ape gimane sih anjir!
07.00

20 panggilan grup tidak terjawab 07.15

Setelah membaca pesan Jeje langsung bangun dari duduknya dan berlari kekamar mandi.

15 menit kemudian Jeje sudah selesai mandi dan sudah berpakaian rapi. Kemudian Jeje keluar dari kamar menuju dapur untuk mengambil minum.

"Je!! Temen kamu dateng nih." ucap emak.

"Iya bentar!" Jawab Jeje.

Selesainya minum Jeje langsung menuju ruang tamu dan bisa ia lihat disana ada kakak kelasnya yang bikin jantung nya berdetak cepat.

Berdeham sebentar lalu menghampiri kakak kelas tersebut, "Hai kak, maaf ya lama." ucap Jeje.

Kenzo hanya tersenyum tipis, "Gapapa, jalan sekarang atau nanti?" Tanya Kenzo.

"Umm.. sekarang aja kak." jawab Jeje.

Skip time.

Disinilah mereka berdua, di taman besar kota yang terdapat beberapa hewan serta tanaman bunga dan buah, terdapat danau yang luas juga.

"Bangus banget." ucap Jeje melihat sekeliling.

"Kamu suka?" Tanya Kenzo dan diangguki oleh Jeje.

Melihat Jeje senang membuat Kenzo tersenyum, "Kita duduk disana." ucap Kenzo menunjuk bangku yang berada di dekat danau.

Tanpa banyak bicara Jeje langsung menarik tangan Kenzo menuju bangku tersebut.

Kenzo pun hanya diam memperhatikan Jeje yang sangat senang tersebut dan ia tak menyadari bahwa ia menggenggam tangan Kenzo.

"Je, ada yang mau kakak omongin sama kamu." ucap Kenzo setelah duduk di bangku bersama Jeje dan melepas genggaman tangannya.

"Apa kak?" Tanya Jeje menatap Kenzo.

"Orang yang waktu itu ganggu kamu, ternyata itu anak dari partner bisnis Papa ku, makanya dia nyuruh kamu buat jauhin kakak. Dia suka sama kakak tapi kakak ga suka sama dia. Kalo boleh jujur kakak suka sama kamu." jelasnya panjang.

Jeje yang mendengar itupun sedikit terkejut lalu memegang tangan kanan Kenzo, "Kalo kakak ga suka sama dia yaudah, lagian aku juga udah ga diganggu sama dia. Mungkin dia udah lelah juga." ucapnya diakhiri cengiran.

Kenzo mendengar itupun merasa lega dan membalas genggaman tangan Jeje.

"Kamu juga suka sama kakak gak?" Tanya Kenzo sukses membuat pipi Jeje merona.

"Apa sih kak." ucap Jeje kemudian melepas genggaman tangannya.

"Kalo dibilang suka, aku emang suka kakak. Kakak kan suka baik sama aku." jawab Jeje tanpa menatap Kenzo.

"Lucu banget sih kamu." ucap Kenzo mencubit pipi Jeje.

"Sakit tau kak." ujar Jeje.

Singkat cerita kini mereka berada di pinggir jalan untuk sekedar makan, ya makan pinggir jalan emang enak, kata Jeje.

"Gimana kak enak kan mie ayam nya, pasti baru kali ini kan kakak makan mie ayam kaki lima." ucap Jeje.

"Nggak, kakak udah pernah sekali makan mie ayam kaki lima." ucap Kenzo lalu kembali memakan makanannya.

"Hah?! Seriously?!" Tanya Jeje yang tak percaya, sedangkan Kenzo hanya menganggukkan kepalanya.

"Jadi ini bukan pertama kalinya dong bagi kakak." ucap Jeje lesu.

"Emang ini bukan pertama kalinya, tapi ini pertama kalinya kakak makan dipinggir jalan sama kamu." ucap Kenzo membuat Jeje salah tingkah.

"Udah ah makan aja, terus kita pulang." ucap Jeje mengalihkan pembicaraan.

Mereka pun makan dengan tenang dan sesekali membicarakan teman mereka yang mereka bohongi.

TBC.

Jangan lupa vote terimakasih 🍭

Short Story' Vaganza [BL]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang