10 - Ending Kurang Jelas

169 12 0
                                    

Saat kejadian di belakang sekolah, kini mereka berdua sudah go public tentang hubungan mereka.

Dari awalnya kesal menjadi cinta, ingat pepatah 'benci menjadi cinta'. Ya itulah mereka, bedanya Jeje kesel sama Kenzo.

Banyak orang yang menggapi nya dengan biasa aja dan ada juga yang mencibir hubungan mereka, biasalah iri tanda tak mampu.

Disinilah mereka berada, dikelas XII IPA 1. Lebih tepatnya dikelas Kenzo, kenapa mereka dikelas Kenzo, jawabannya yaitu karena Kenzo kangen sama Jeje. Padahal mah satu sekolah ya, namanya juga bucin mau gimana lagi.

"Kak, kan bisa nanti ketemu dikantin, kenapa harus ke kelas kakak." ucap Jeje yang sudah berada di depan Kenzo.

"Kakak gamau jauh dari kamu, sini duduk." ucap Kenzo terus tarik tangan Jeje untuk duduk disampingnya.

Jeje dengan sabar menurut apa kata Kenzo, semenjak dia pacaran sama kekel nya ini, ternyata dia baru tau kalo sifat kakelnya yang satu ini itu manja dan posesif banget.

Sedangkan teman mereka yang melihat ke bulolan Kenzo pun hanya mendengus kesal.

"Kalian kalo mau bucin jangan disini lah anjir, gatau apa disini banyak yang jomblo." ucap Leon melihat tingkah laku mereka berdua.

"Iri bilang karyawan!" sahut Kevin yang sedari tadi didepan kelas Kenzo. Ya, Kevin dan Rio juga ikut dengan Jeje ke kelas pacarnya itu tapi mereka berdua tunggu didepan kelas, karena apa? Kalian tau? Ya karena mereka berdua males aja melihat kebucinan dua sejoli itu.

Kevin dan Rio pun masuk kekelas tersebut dan duduk diatas meja didepan Leon dan Gio.

"Gue? Iri? Haha lawak sekali." ucap Leon yang tidak terima dirinya dibilang iri.

"Iyain aja biar cepet." ucap Kevin.

Sebenernya tuh Leon sama Kevin udah kenal lama cuma mereka berdua itu kayak Tom and Jerry gitu, suka gelud adu mulut padahal mah cuma masalah sepele.

Kalian tau gak kalo Leon itu teman Kevin waktu SMP? Sama aku pun baru tau.

Oke lanjut kepasangan bulol kita, "kak ke kantin aja lah yuk, aku laper." ucap Jeje menatap Kenzo.

"Yaudah kita ke kantin sekarang." ucap Kenzo lembut.

Tanpa basa basi mereka pun keluar dari kelas meninggalkan keempat temannya yang masih asik mengobrol dan mereka berempat pun tidak perduli kau dengan mereka.

Setibanya dikantin, Kenzo memesankan makanan untuk Jeje sedangkan Jeje ya duduk anteng dibangku kantin sambil main ponsel.

Bosan dengan ponsel kini Jeje melihat Kenzo yang sedang antri memesan makanan, namun matanya melihat sosok yang ia tak suka yaitu cewe prik itu.

'Kenapa tuh cewe belum keluar juga dari sekolah ini.' batin Jeje.

Jeje masih memperhatikan gadis tersebut yang ingin mendekati Kenzo, "Oh jadi lo mau main sama gue, lihat aja sih gue bakal bales itu." ucap Jeje ketika melihat Viola yang dengan sengaja berpura-pura kesandung dan langsung menabrak Kenzo.

Kenzo sendiri yang melihat itupun hanya menatapnya datar tanpa memperdulikan tingkan Viola.

"Ck makin kesini makin kesana bikin gue kesel aja tuh cewe prik!" Kesal Jeje kemudian menghampiri Kenzo yang masih antri membeli makanan.

Dengan langkah tergesa-gesa Jeje langsung menarik Kenzo dari cewe prik itu membuat Kenzo sedikit terlonjak kaget.

"Sayang, kalo antrian nya lama kita gausah makan disini aja." ucap Jeje manja dan memeluk lengan Kenzo.

Short Story' Vaganza [BL]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang