keputusan Chenle

630 31 2
                                    

Entah bagaimana pola pikir gadis itu, Yoona mengobrak abrik isi kamarnya karena merasa kesal atas keputusan sepihak yang ayahnya buat itu, beruntunglah Jaemin datang dan dengan tangkas menghentikan perbuatan Yoona.

"YOONA! SUDAH CUKUP!" Mata Yoona nampak tidak percaya pada sikap Jaemin. Ini pertama kalinya Yoona melihat Jaemin meninggikan suranya didepannya.

"Kau tidak jauh beda dengan ayah HYUNG! TIDAK ADA YANG MAU MENDENGAR KU!"

"Yoona dengarkan hyung dulu!" Tukas Jaemin sebari menahan tubuh Yoona yang meronta.

"Apa yang membuat mu tidak suka dengan bibi Erin!? Lihat aku Yoona!" Jaemin benar benar kesal dengan adiknya itu.

"Aku malu hyung! aku malu mempunyai seorang ibu pembantu seperti dia!" Bentak Yoona membuat Jaemin terkejut.

Jaemin mencoba mengkontrol emosinya. "Yoona apa kau tidak menyesal dengan pernyataan mu itu? Apa kau tidak ingat seberapa cintanya bibi Erin pada mu? saat Ayah meminta kau dari bibi apa kau tidak melihat raut wajah sedihnya? bibi Erin rela berpisah dengan mu agar kau bisa ayah asuh dan kau bisa merasakan pedidikan yang baik, apa kau Yoona pernah bertanya tetang semua hal itu pada diri mu sendiri?"

Yoona tertegun setelah mendegar pernyataan dari Jaemin, tanpa ia sadar air menggenang membasahi kedua bola matanya.

"M-maaf hyung" Sambil terisak Yoona memeluk tubuh Jaemi dengan kuat.

Jaemin tersenyum bahagia setidaknya adik yang dia sayang i ini sudah menyadari kesalahannya.

"Bukan dengan ku Yoona, kau harus meminta maaf kepada Ayah Yuta, Paman Johnny dan tentu saja Bibi Erin, setelah ini kita turun dan kau harus meminta maaf kepada mereka"

Yoona mengangguk didalam pelukannya.

namun tiba tiba...

"Tuan Jaemin, Tuan Chenle menghilang!"

***


Jisung kembali dengan hati yang kosong, Jalan didepannya serasa terputus dan tak memiliki arah lagi.

"Jisungie! aku mencari mu dari tadi kau kema-"

"Aku gagal hyung, Chenle sudah tidak mencintai ku lagi, dia sudah membuang ku dari hatinya hyung"

Melihat Jisung menangis membuat Haechan panik tak tau harus berbuat apa.

"Ahh Jisung tak apa, kau... kau bisa mencari pria lain bukan?"

Jisung menatap Haechan dengan padangan tak suka, Haechan langsung menutup mulutnya menyadari jika ucapannya tadi salah.

"Ah m-maksud ku tidak seperti itu Jisung a-aku hanya"

"Sudah lah hyung, kita pulang saja sekarang. Aku ingin bertemu dengan Mark hyung"

Haechan mengangguk kemudian merangkul bahu Jisung untuk mengantar nya menuju kendaraan yang sudah Mark siapkan untuk mereka.

"Tidak usah kau bawa pusing Jisung, kau masih memiliki aku dan juga Mark, kita masih bisa saling bertukar cerita maupun sekedar mengobrol" Haechan mencoba menghibur Jisung tetapi usahanya itu sia sia, Jisung masih saja termenung didepan motornya.

"Hyung aku hanya menginginkan Chenle..." Ungkap Jisung dengan suara yang mulai bergetar.

"Aku ada disini Jisung"

Haechan dan Jisung secara bersama membalikan badan mereka kearah sumber suara.

Senyum Jisung kembali bangkit setelah menatap Chenle yang ikut tersenyum berdiri dihadapnya.

Senyum Jisung kembali bangkit setelah menatap Chenle yang ikut tersenyum berdiri dihadapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku sudah memutuskan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku sudah memutuskan"

"Aku akan ikut dengan mu!"

***

"ANAK TIDAK TAU DIRI!" Amarah Johnny sudah diujung tanduk.

"JENOO!! JENOO!"

"Ada apa tuan Johnny?"

"Apa kau sudah memeriksa rekaman cctv?" Tanya Johnny menggebu gebu.

"Sudah tuan, Aku melihat Chenle sedang mengejar seorang pria tinggi memakai pakaian serba hitam"

"Seorang Pria? siapa orang yang berani menculik anak ku itu HAH!!"

"Maaf tuan jika saya boleh menjawab, sepertinya aku mengenali orang itu, dia juga terlibat kasus narkoba yang sedang kita selidiki sekarang" Ucap Jeno lantang mendapatkan reaksi terkejut dari Johnny.

"Tidak bisa dibiarkan! cepat cari mereka hingga dapat lalu bunuh pria yang berani menculik Anak ku! jangan sampai aku mendengar kabar jika dia masih hidup, KAU MENGERTI!"

"Baik tuan, akan saya laksanakan"

Yoona dibalik tirai menahan rasa amarahnya "kau sudah kelewatan batas Jisung! kau berani merenggut kebahagiaan ku! lihat saja aku tidak akan membiarkan mu bernafas dengan lega setelah ini, tunggu pembalasan dendam ku!"

YUHUUUUU GIMANA KABAR KALIAN SEMUA? MAAF YA AKU LAMA BANGET UPDATENYA, MAKLUM BUN LAGI UTS NIH JADI KURANG BGT WAKTU BUAT NULIS T-T. Anyway terimakasih buat adek dan kakak yang udh mau luangin waktu buat vote, ditunggu ya chapter selanjutnya.

Eroticx || JiChen || 21+|| BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang