Identitas Jisung

1.3K 51 0
                                    

sebelumnya aku ingin meminta maaf dikarenakan sebuah kesalahan terjadi untuk satu part ini seharusnya aku upload sebelum part "Pergi!" semoga kalian ga bingung ya 

Haechan merasa bingung pada orang disebelahnya, pasalnya semenjak tadi Chenle menjadi pendiam dan aneh.

Chenle dan Haechan sedang berada didalam lamborgini yang terparkir dihalaman kantor mereka, Chenle memutuskan untuk kembali setelah melihat rumah yang baru saja mereka kunjungi, Haechan ingin menanyakan kenapa tapi raut jutek tuan Chenle mengisyaratkannya untuk diam.

"Tuan apa kau tidak berminat untuk keluar" Mereka berdua sudah berada didalam mobil selama 30 menit tanpa ada pembicaraan apapun diantara mereka.

Jujur Haechan merasa sangat bosan didalam sini, ingin rasanya ia mampir kerestoran Ramen yang ada disebrang kantornya untuk sekedar menyantap mie ramen yang hangat namun ia sadar jika dompetnya sedang tidak ada uang.

"Keluar lah" Akhirnya Chenle membuka suara.

"Apa tuan tidak apa apa disini sendirian?" Tanya Haechan Khawatir.

"Aku baik, cepat lah keluar"

Haechan akhirnya meutuskan untuk meninggalkan Chenle sendiri didalam mobilnya, seketika raut wajah Haechan menjadi sumringah, dia ingin segera membeli berbagai macam cemilan di Koreamaret untuk menemani malamnya saat menonton drama nanti.

"Ah sial, mengapa beban ini semakin bertambah" Chenle melajukan mobilnya menuju seseorang untuk memastikan dugaannya ini.

Sementara Haechan kini sedang berada didalam Koreamaret didekat kantornya, dirinya sedari tadi hanya berdiri didepan rak snack anak anak bukan untuk memilih snack melainkan melihat tabel harga yang tertera.

"Ahh, ini sangat mahal, coba kalau ini? Ah ini juga teralu mahal" Haechan terus saja mengomel sebari memilih memilih snack yang ingin ia beli, bahkan dikeranjangnya hanya terisi satu snack dengan harga diskon.

"Kau sedang mencari apa?"

"ASTAGA NAGA" Haechan terkejut melihat seseorang tiba tiba sedang mengamatinya dari dekat.

"Mark sedang apa kau? Kau mengikutiku?" Mata Haechan melotot membuat Mark sedikit ketakutan.

"Benar seperti yang kau duga" Mark mengusap lembut pucuk rambut Haechan.

"Ahh, singkirkan tangan mu yang bau dari kepala ku Mark lee!"

Mark terkekeh, akhirnya beruang manis ini bisa dengan tepat menyebut namanya tanpa menggantinya dengan umpatan.

"Apa yang kau beli? Hanya satu buah snack? ckckck" Tanya Mark setelah melihat isi keranjang yang Haechan bawa.

"Kau tidak bisa melihat? harga harga makanan sekarang benar benar mahal! Aku bahkan tidak sanggup membelinya" Haechan membulatkan matanya sayu.

"Sini biar aku yang bayar" Mark merasa iba setelah melihat wajah sendu Haechan.

Haechan seketika tersenyum lebar menampilkan gigi nya yang tersusun rapih. "Apa kau sungg... Eh tunggu" Haechan memutus kata katanya ditengah.

"Hem?" Mark nampak bingung.

"Kau pasti menginginkan ciuman dari ku kan? DASAR MESUMM!"

Cletak

Mark menjitak kening Haechan hingga meninggalkan bekas merah.

"Aku tidak seperti apa yang kau pikirkan tuan beruang, tapi jika kau menginginkan nya aku bisa meberinya dengan percuma" Mark tersenyum miring.

"Sepertinya imbalan ciuman tidak cukup untuk ku, jadi aku akan menggantinya nanti setelah aku membayar semua makananmu" Mark terlihat memikirkan sesuatu yang menarik.

Haechan nampaknya tidak terpancing omongan Mark lee.

"Simpan uang mu itu tuan Lee. Lebih baik aku tidak jadi membeli snack daripada harus berurusan dengan mu!" Haechan meletakan keranjang belajaannya kesembarang tempat lalu pergi begitu saja meninggalkan Mark.

"Haechan, tunggu" Mark memegang tangan Haechan untuk menghentikan kepergiannya.

"Aku janji tidak akan macam macam dengan mu, cepat isi kembali keranjangmu aku ingin membicarakan sesuatu yang penting" Ungkap Mark serius.

"Maksud mu sesuatu yang penting?"

"Ini tentang kita berdua, aku harap kau paham!" Mark kemudian meninggalkan Haechan menuju kasir dan membiarkan Haechan berbelanja snack sesuka hati.

"Apa kau yakin nyonya dia orang yang sama?" Chenle sedang berada didalam rumah pemilik bar yang pernah ia kunjungi bersama Haechan.

"Iya, aku tidak berbohong, dia orang yang sama lihat!" Wanita itu menyerahkan buku tamu pada Chenle memperlihatkan detail tentang alamat pemuda yang bernama Jisung itu.

"Aku harap dia bukan orangnya" Chenle terlihat sangat kecewa, dia merasa selama ini dibodohi oleh kekasihnya sendiri, jadi selama ini Jisung mengenali dirinya?

Chenle segera bergegas menuju kantor ayahnya, dirinya dengan cepat membuka sandi pada komputer dan mencari identitas pemilik nama Jisung itu.

"Kau.... Tidak mungkin" Suara Chenle bergetar, matanya memanas, air mata kini ingin keluar dari dalam matanya.

Ia Chenle benar benar kecewa dan sakit hati, dia merasa telah dikhianati orang yang paling ia cintai. "Jisung, teganya kauu!"

Eroticx || JiChen || 21+|| BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang