Gemercik Air

696 35 0
                                    

Suara deburan ombak yang damai menemani rasa gugup Chenle.

Chenle terbangun disaat mentari belum menampakan sinarnya. Obsidian hitam itu fokus memandang wajah tampan milik Jisung yang tertidur sangat pulas.

Chenle menelan ludahnya saat bola matanya menjarah pada bagian bibir Jisung, nafsunya sudah di ujung tanduk, ingin sekali Chenle melumat benda kenyal merah muda itu.

"huaamm" Jisung menggeliat membuat Chenle terkejut dan segera merubah posisinya membelakangi Jisung.

"Sayang, sudah bangun?" Tanya Jisung dengan suara beratnya.

Chenle meresponnya dengan mengangguk. Jantungnya masih berdebar dengan cepat, dia tidak pernah merasa segugup ini saat berada di dekat Jisung, tapi kenapa kali ini rasanya berbeda?

Jisung membuka kelopak matanya karena tak mendengar respon dari Chenle. Dirinya merasa sedikit kebingungan dengan tingkah Chenle pagi ini, apa Chenle sedang marah padanya? batin Jisung.

Jisung menarik tubuhnya sedikit mendekat pada tubuh Chenle, tangannya melingkar pada pinggang ramping Chenle disertai hidungnya yang ia dusalakan didalam tengkuk pria manis itu.

cup!

Jisung memberi kecupan singkat pada leher Chenle membuat Chenle semakin salah tingkah. "Kau tidak sedang kesal pada ku kan?" dengan nada yang sedikit memelas, Jisung berhasil membuat tubuh Chenle melemas seketika. Chenle sudah tidak tahan lagi!

"Jiee~" Raut wajah Chenle nampak merayu, suaranya sengaja ia lembutkan memicu beribu pertanyaan pada benak Jisung.

"Chenle kau-"

"Sssttt, biarkan aku menyatu dengan mu Jiee" Nafas Chenle ia hembuskan dengan berat, tubuh mereka saling bergesekan menciptakan sebuah sengatan cinta diantara keduanya.

Jisung menutup kedua kelopak matanya menikmati tiap sentuhan yang Chenle berikan. Tangan Chenle menyapu tiap bagian sensitif dari tubuh Jisung, nafas mereka saling beradu, dan kini Chenle sudah siap untuk menjamah bagian bibir Jisung.

Benda kenyal merah muda itu Chenle sesap dengan kasar membuat Jisung sedikit terkejut. Permainan Chenle lebih dominan, Tangannya mengunci tubuh Jisung agar ciuman intens menjadi semakin dalam.

"lee, ephmm" Jisung berusaha memberontak untuk mendominasi namun Chenle tidak memberi cela. Lidah Chenle mengabsen tiap seri dari gigi Jisung hingga sebuah kecipak nyaring itu bergema dengan harmoni.

Chenle semakin terhanyut dalam suasana, Penisnya sudah menegang dengan keras, lubangnya ikut berkedut meminta untuk dimasuki. Chenle benar benar tidak waras pagi ini.

Semakin dalam ciuman itu Jisung mulai kewalahan, dirinya terkunci dalam genggaman Chenle, beruntung saja kini kesadaran Jisung sudah terkumpul dengan sempurna sehingga dengan tenaganya dia bisa lepas dari Chenle.

"Chenle hentikan!" Jisung menjauhkan dirinya dari Chenle.

"Jisung?" Chenle mengusap salivanya yang berceceran dan menatap bingung pada Jisung.

"Berhentilah melakukan itu, aku mohon" Penekanan pada kalimat yang diucapkan Chenle membuat hatinya terluka.

"Kau jahat!" Chenle meninggalkan kamar itu dan beranjak menuju toilet dengan air mata yang menggenang.

Eroticx || JiChen || 21+|| BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang