11. Gotcha

767 47 1
                                    

POV Jona

Sudah hampir seminggu ujian, tinggal tersisa besok. Tapi ujian hari ini saja aku lalui dengan pasrah.

"Bisa Jon?" tanya Al yang melihat ku meletakan kepala di meja, leherku sampai sudah tidak mampu menyangganya. Kepalaku rasanya sangat berat.

"Pasti.. nggak.." Jawabku lemah

"Kamu tu bilang nggak, Entar nilainya bagus" Saut Nelly

"Sumpah.. aku pusing.. beneran pusing.." Aku memejamkan mataku.

"Tapi memang susah.." Celetuk Bale.

"Tu pacarmu yang otaknya encer aja bilang susah.. " sautku.

"Udah.. ujian tinggal sehari.. tenang.." Nelly berusaha menyemangati.

"Iya... mateko.. aku nggak mau belajar.. aku mau tidur" rengekku.

"Ya udah nanti kan juga belajar bareng di rumahmu"

"Nggak mau "

"Jangan manja!" Dave mukul belakang kepalaku.

Aku mengangkat kepalaku dan memasang wajah cemberut kearahnya.

"Udah kalian tu berantem terus.." lerai Al.

Dave, kenapa? Kenapa kamu suka sekali membuat aku pusing.

Aku pusing tu gara-gara dia.

Gara-gara dia mencuri ciumanku hampir disetiap malam dan besok paginya dia bersikap seperti tidak terjadi apa-apa.

Salah satunya semalam, seperti biasa dia pulang paling akhir. Karena aku lelah, aku memejamkan mata sebentar. Tapi aku tidak tidur.

"Jona.. " aku dengar Dave memanggilku, tapi aku sengaja tidak menjawabnya.

"Kamu tidur?" Aku merasakan hidungku disentuh. Aku masih tidak bereaksi.

Dan selanjutnya, ada sesuatu yang lembut menekan bibirku. Aku berusaha melihat dari celah bulu mataku, terjadi sangat cepat bibir Dave menempel di bibirku.

"Aku pulang.." Ucap Dave lalu pergi.

Dan aku kebingungan, hari-hari sebelumnya itu juga terjadi tapi aku pikir sedang bermimpi. Ternyata aku tidak mimpi. Dan dia bersikap seperti pencuri, mengambil ciumanku dengan diam-diam dan deakan-akan tidak ada yang terjadi.

Katanya dia bukan gay. Katanya dia nggak suka aku. Lalu kenapa? Kenapa mencuri ciumanku?

Malam ini aku akan menangkap basah Dave, terserah ini disebut apa? mau disebut jebakan aku nggak peduli. Dia yang lebih dulu main curang. Dan dia pikir menahan diri itu mudah. Aku harus menahan diri untuk tidak menyentuhnya setiap kami bertemu. Aku harus menahan diri untuk tidak menciumnya setiap kali melihat bibir Dave. Energiku habis hanya untuk menahan diri.

"Aku musti balik dulu.." kata Al. Aku melihat jam udah jam 8 malam.

"Aku juga, aku barusan di telepon mama" saut Nelly.

Udah kalau para istri pulang, suami akan ikut pulang.

"Terus aku gimana? ini.. ini... ini..." Aku merengek sambil membuka halaman buku dengan kasar.

"Ada Dave.." Jawab Bale.

"Aku takut dimarahin" Aku bergelayutan di tangan Bale.

"Nggak usah acting.. Biasanya juga sama galaknya" saut Bale.

"Ya kan dulu dia galaknya ngawur, nah ini galak karena aku memang bodoh soal begini" aku memasang wajah memohon.

"Dave kamu ajarin Jona.. Jangan dimarahin hatinya rapuh." Goda Raffa.

Living ProofTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang