POV Jona
Kenapa aku mencium dave?
Karena aku sedang sangat sedih Bale mau nembak Nelly?
Tapi ada yang aneh, kenapa Dave menanggapi ciumanku cukup lama? Bukankah dia homophobic. Karena kejadian semalam, Hpku yang lama ikut terbawa Dave karena aku belum bawa turun saat pertama kali sampai di rumah.
Semalaman aku nggak bisa tidur. Aku berusaha menelepon Dave tapi tidak diangkat. Pasti dia sangat marah. Kenapa aku bisa lepas control?
Setelah kejadian ini dia pasti akan membenciku, dia pasti tidak lagi mau berteman dengan ku.
Kenapa aku peduli dia membenciku atau tidak? Memangnya sejak kapan aku berteman dengan dia?
Tapi wajah Dave saat kami berciuman tidak bisa hilang dari kepalaku. Apa aku suka Dave?
Hari ini kemana perginya semua orang ? bukan semua , tapi teman-temanku dan Dave.
Bale dan Nelly tidak Muncul di kampus, Dave juga begitu. Karena aku sendirian, jadi aku bergabung dengan Raffa dan Al. Mereka juga tidak tahu Dave dimana.
Setelah sehari tidak masuk, Bale muncul dikampus dengan wajah sedih.
"Kenapa kamu nggak nyariin aku?" Protes Bale.
Iya, aku nggak nyariin Bale. Dari kemarin aku sibuk kuliah dan berusaha menghubungi Dave.
Bale berdiri dihadapanku memasang wajah cemberut kemudian menyandarkan kepalanya ke dadaku.
"Hei! Kenapa?" tanyaku.
"Nelly menolaku.. " jawab Bale pelan, hampir tidak terdengar.
" Hah ditolak? ya udah Jangan sedih.." Aku menepuk-nepuk punggungnya.
Kami berdiri di pinggir lapangan parkir, tadi awalnya aku kesini mencari Dave tapi malah ketemunya Bale.
"Aku sedih.." Bale adalah orang yang sangat jujur.
Aku melihat Dave berjalan diseberang lapangan parkir, Dave menatap kearahku. Dengan spontan aku menegakkan kepala Bale yang bersandar ke dadaku. Aku takut Dave salah paham.
"Udah.. Jangan sedih.." Ucapku pelan.
"Kamu juga menolak ku." Bale memasang wajah sedih.
'Hah? nolak apa?"
"Biasanya aku boleh memelukmu kalau sedih. "
Iya itu kemarin, dulu. Sebelum aku masuk dalam kerumitan hidup sekarang ini.
"Ini dikampus nanti orang salah paham.. Udah Jangan sedih." Aku berusaha menenangkan Bale.
Bukannya paham, malah Bale memeluku dengan kuat. Dan masih ada mata Dave melihat kami dari jauh.
Aku mendorong Bale pelan sampai tegak lagi.
"Heii Kamu nanti bikin orang salah paham" aku masih berusaha.
"Huaaaa!! Biasanya boleh" Bale malah nangis. Kalau sampai ada yang lihat,pasti dipikir aku apa-apain ini anak.
"udah jangan nangis"
"Jona? Kamu lagi suka orang ya? " Bale bertanya.
"Nggak.." Jawabku cepat.
'Ya udah.. aku cuma mau minta peluk sebentar." Bale memeluk ku lagi.
Aku menyerah dan terpaksa menepuk -nepuk punggungnya
Dan mata Dave tidak beralih sedikitpun sampai dia masuk mobil dan pergi.
Lihat kan bagaimana sikap Bale, bagaimana mungkin aku tidak salah paham selama ini.
Dan yang lebih membuatku gila, hari berikutnya Nelly bilang dia menyukai ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Living Proof
General FictionCerita ini mengandung konten 18+ dan BL Dave Evano Gerard (Dave) Jonathan Ebrahim (Jona) Dua orang yang kalau berkelahi, membuat seluruh kampus heboh, dipaksa untuk selalu jadi satu kelompok. Dave suka sembarangan, suka membully, nggak peduli atu...