16. Gerah.

785 34 0
                                    

POV Jona

"Liburan! Liburan!" Seru Nelly dengan semangat.

"Udah pasti ni? udah nggak ada yang tugasnya yang ngegantung? " tanyaku.

"Udah beres!" seru Bale.

"Kita mau kemana?"tanya Al.

"Kalau ke penginapan punyamu Al?" tanyaku antusias.

"Kamu mau ketemu siapa?" Goda Raffa.

"Ketemu siapa?" Aku tidak ingin bertemu siapa-siapa. Itu kan tempat aku dan Dave jadian, ya aku hanya ingin kembali kesana.

Ini lagi, kenapa Dave menatapku tajam? Aku salah apa lagi?

"Nggak.. nggak mau ketemu siapa-siapa" aku menggeleng dengan cepat.

'Nico?" tanya Dave.

"Hah? Nico siapa?" tanyaku bingung.

"Nico yang room service ganteng itu" Nelly menepuk pundak ku.

"Owhh iya..iya ingat.."

"Bener kan? Mau ketemu dia?"tanya Dave.

"Nggak.. beneran nggak.." Kenapa hal sepele seperti ini membuat aku gugup.

Udah Jangan kesana, malah bikin ribut." lanjutku.

"Terus mau kemana?" tanya Raffa.

Disaat kami sedang membahas ingin liburan kemana, tiba-tiba muncul Marco.

"Aku ingin mengundang kalian ke acara ulang tahunku."

Kenapa harus Langsung menemui kami? bukannya bisa dia share di group kelas.

"Dateng ya Dave." ucap Marco sebelum pergi.

"Dave, itu anak keliatannya suka sama kamu" komentar Nelly.

"Nggak mungkin." jawab Dave cepat.

"Dasar orang nggak peka" gerutuku.

Terlihat sangat jelas kalau Marco mendekati Dave. Bisa-bisanya bilang nggak mungkin.

"KIta dateng aja yuk.. " Ajak Al.

"Nggak." jawab Dave cepat.

"Kenapa? Kamu harus dateng. Marco yang minta lho" sautku.

"Jona.."

"Apa?"

"Wah perang lagi.. perang lagi.." goda Bale.

Aku dan Dave memandang Bale dengan mata melotot.

Tapi pada akhirnya kami tetap berangkat. Karena Al dan Nelly penasaran, bagaiamana perayaan ulang tahun Marco. Cowok feminin yang terkenal ramah, kaya dan baik hati.

Saat sampai di rumahnya yang cukup besar itu. Aku melihat beberapa orang yang bukan dari kampus kami juga ada disana. Situasi disana tidak seperti pesta ulang tahun pada umumnya. Suara music yang cukup keras sampai kami harus berteriak kalau bicara. Lalu ada Bar corner, Wow minumannya bukan sekedar Beer. Lalu cowok-cowok itu menari berpasang-pasangan.

"Kenapa lebih mirip club gay gini.." bisik Raffa.

"Iya.. " Saut Nelly yang ikut-ikutan kaget.

"Apa kita pulang aja? Tanya Al, padahal diawal dia yang sangat ingin berangkat.

"Kalian nggak bisa gitu, karena sudah sampai disini ya paling tidak masuk sebentar dan mengucapkan selamat ulang tahun" Jawab Dave panjang lebar. Dia sekarang sudah bisa ngomel.

Aku punya firasat buruk dengan tempat ini, lebih baik segera pergi.

"Cepat cari Marco, dan segera pergi" Kataku pada yang lain.

Living ProofTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang