17. Apa ini akhir?

603 30 0
                                    

POV Jona

Aku memutuskan untuk bertemu sendiri dengan kelompok Marco. Ya ini bisa diselesaikan dengan mudah. Karena aku punya bukti video pesta mereka yang carut marut itu. Jadi mereka bisa dengan mudah diajak kerjasama. Aku tidak ingin video Dave tersebar, saat itu tersebar siap-siap aku sebar video mereka. Mereka menjamin sudah tidak ada video tentang Dave. Sudah Selesai begitu saja.

Seharusnya aku berterima kasih pada Marco, karena obat itu Dave jadi begitu menginginkanku.

Soere ini Mama dan Ze dirumah. Dave juga sedang ada dirumahku. Aku tidur dipangkuan Dave dan Ze tidur dipangkuan Mama, kami menonton TV bersama di ruang tengah.

"Eh Bernad dimana ? Lama nggak keliatan? " Tanyaku.

"Putus." jawab Ze singkat.

"Hah? " Aku dan Dave memandang kearah Ze.

"Iya single lagi ni adekmu." saut Mama.

"Kenapa?" Tanya Dave.

Ze Langsung duduk untuk bercerita.

"Coba bayangan ya.. "

Kami mengangguk, mama malah senyum-senyum.

"Ze kan cewek ya.. "

Kami mengangguk lagi.

"Iya sih dia udah bilang mau jaga Ze ke mama.."

Kami mengangguk lagi.

"Apa sih dek.. yang jelas." Aku malah jadi bingung dengan cerita Ze.

"Bentar ih..Ok lah ciuman.. ok lah adek masih ok.." Lanjut Ze.

"Hah?"

"Dia minta ML, Ze nggak mau.. "

"Hah?" Aku dan Dave cuma hah heh hah heh.. mama malah senyum-senyum.

"Kenapa adek nggak mau?" tanya Mama.

"Ya adek nggak mau aja.. Adek belum siap."

"Terus-terus.. "Aku penasaran lanjutannya.

"Dia berani-beraninya bilang mau tanggung jawab. Ini bukan masalah tanggung jawab! Ini masalahnya Adek nggak mau!" Ze melipat tangan di dada dengan geram.

"Hahaha kamu jawab gitu?"

"Iya lah.."

"Berani-berani bawa mama, bilang mama mu nggak pernah larang kan.. itu kakakmu aja boleh..aku pikir belum pernah digampar ni orang"

"Kamu gampar?" tanyaku lagi.

"Ya iyalah! bawa-bawa mama sama kakak.. kak Dave juga dibawa-bawa.. enak aja.."

"Hahaha Adek aku jagoan.." Aku bangga padanya.

"Emang Adek memang belum mau?" tanya mama lagi.

"Iya.. belum mau.. Adek tu kalau bisa ni ya.. kalau bisa.. maunya sama suami adek, tapi Namanya manusia ya.. hahaha adek nggak tahu." Ze tertawa lebar, seperti orang yang tidak patah hati.

"Hahahaha!! " Kami semua ketawa.

"Pokoknya adik tu pegang satu hal, Nggak boleh sembarangan, nggak boleh ngawur dan adek bisa tanggung jawab sama diri adek sendiri. enak aja dia sok-sok an mau tanggung jawab."

"Bagus!!! Terus dia nggak maksa?" tanyaku.

"Adek kan udah diajari mama, kalau adek nggak mau dia maksa itu namanya pemerkosaan. Adek ancam laporin polisi!"

Mama berhasil mendidik anak ceweknya.

"Terus dia putusin aku.. " Lanjut Ze lesu.

"Hahaha!"

Living ProofTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang