- Chapter 6 -

2.9K 87 0
                                    


-

- Vote Dulu Baru Baca -

-

"Flashback on"

"Tu-tuan, tuan besar telah dibunuh saat peperangan berlangsung, maafkan kami tuan, tuan besar nekat menghabisi semua musuh dengan tangannya sendiri tak membiarkan kami untuk mengikutinya" jelas bawahan lion king

"A-apa? A-appa ku hiks a-appa kenapa kau lakukan ini a-appa kenapa....hiks eomma superhero ku sudah tiada eomma hiks eomma kenapa"

tangis jeon pecah kala tau sang ayah tercinta telah pergi, tak ada lagi tawa bersamanya, orang yang selalu ia jadikan teman, teman untuk bertengkar, sahabat dikala jeon rapuh, superheronya, dan sosok ayah yang begitu hangat untuknya kini hanya kenangan

Ayah bagaikan kucing dikala bersamanya, bagaikan singa yang tak kenal takut jika sedang memimpin.

"Hiks tenanglah jeon eomma juga sedih"

"Eomma tidak, eeoommmaa tidak eomma appa belum pergi eomma tidak eomma hiks ti-tidak eomma hikss"

Plakk

Tamparan keras tepat di pipi seorang anak mafia. Pelakunya adalah eomma nya sendiri

"Dengarkan aku jeon kita tidak seharusnya menangisi appamu bukan waktunya untuk bersedih, tegarkan dirimu jeon, sadarlah"

"Kalian! dimana jasad suamiku"

"Nyonya jasad tuan besar tidak ditemukan, kita sudah mencari tapi tidak menemukannya" jelas lucas

"Kau tenangkan dirimu eomma kami akan segera mencari tau dalang dibalik ini semua" tambah Hoseok

"Tenanglah Hyung kami akan mencari appamu dan kita akan membalasnya bersama" sambil memeluk penerus tahta Lion King itu

"Siapapun kalian jangan mengharapkan belas kasihan dariku hingga keturunannya sekaligus bahkan aku tak akan membiarkan keluarganya merasakan cinta" smirk terukir dari samping bibir pemuda itu.

Lusa telah berlalu kehidupan keluarga kecil tersebut sudah direnggut oleh seseorang tak ada lagi candaan hangat. Jeon Jungkook pria yang dulu memiliki secuil kasih sayang kepada orang orang kini sudah tidak lagi.

Sekarang ia dingin, cuek, tak luput dari raut wajah balas dendam. Jika dibandingkan dengan kutub Utara pun bahkan kalah.

Menyusuri lorong markas hingga disebuah ruangan yang lembab sunyi dan bernuansa serba hitam. Poster serta senjata yang di pajang disetiap dinding. Ruangan yang dijadikan singgasana ketua mafia lion king itu.

Meraba setiap inci dinding kemudian beralih ke kursi kebesaran "tenanglah appa, babyman mu ini akan segera balas dendam untukmu" Jeon Jungkook masih saja meratapi kepergian sang Appa

Bagaimana tidak sang Appa lah yang selalu menemaninya. Didepan pintu sedari tadi dua orang satu kekar satunya agak pendek sedari tadi memperhatikan tuannya yang kucel itu.

Menunggu sang tuan duduk tok tok suara ketukan pintu membuyarkan lamunan seorang penerus mafia itu. Ia hanya melihat dan raut wajah sendu pun berubah menjadi dingin.

"Cepat juga mengubah raut wajahnya" bisik Hoseok pada Lucas

"Kau mau ku tonjok, diamlah" cukup kesal dengan teman satu ini.

Disisi lain

Ding dong

Bel berbunyi eomma yang sedari tadi hanya duduk di ruang tunggu sambil terus memandangi pintu dengan tatapan yang kosong. Suara bel sukses membunyarkan lamunan yoeja tua itu.

KookV Mafia // THE KING OF MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang