flashback 7

140 16 1
                                    

Adnan mengingat hidupnya sebelum Reyga datang, dia hanya tinggal sendirian. Kedua orang tuanya bercerai saat dia kecil. Lalu ayahnya meninggal 3 tahun setelahnya. Ibunya sibuk dengan pekerjaannya. Hingga dia merasakan kesepian itu sejak kecil.

Setiap hari yang dia rindukan hanyalah kehangatan. Tempat untuk dia membagi ceritanya.

Setelah lulus SMA dia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke Korea. Ingin membuka lembaran baru. Akan tetapi itu sama saja.

Di kampus dia tidak memiliki teman, sering menjadi korban bully.

Reyga datang dihidupnya, mulai mewarnai kertas dengan berbagai warna menghilangkan jejak coretan hitam.

Tetapi sekarang, seperti dia menumpahkan sebotol tinta hitam diatas kertas berwarna. meninggalkan tinta pekat tidak menyisakan satu  warna lain. Sangat gelap.

Adnan tertawa kecil, menertawakan dirinya sendiri.

Tak

Tak

Tak

Suara langkah kaki berbunyi, tetapi itu seperti suara sepatu wanita. Apakah itu dia?

Mata Adnan tertuju pada pintu masuk,itu memang wanita. Itu Lea

Keduanya terkejut

Melihat kebelakang,itu Reyga dengan menggendong seorang anak kecil berusia sekitar 1 tahun. Reyga lebih terkejut melihat Adnan ada dirumah nya.

"Adnan.." Reyga memanggil nya dengan suara lirih tersirat kecemasan

Adnan berdiri, tersenyum saat melihat Reyga.

"Lama tidak bertemu,teman"

Bibir Adnan sendiri yang mengucapkan itu, akan tetapi hatinya sangat sakit. 'tidak,aku tidak boleh menangis'

Adnan menyerahkan anak itu kepada Lea dan meminta mereka pergi dulu.

Setelah mereka pergi, Reyga menggenggam tangan Adnan menuju sebuah taman dibelakang rumah.

Air mata menetes di bawah mata Adnan, dia menghapusnya tetapi air mata itu seperti tidak mau berhenti menetes.

Reyga memeluk Adnan erat, membisikan kata maaf berulang yang itu semakin membuat Adnan sakit.

"Maafkan aku..maaf..aku tahu aku salah.." Reyga mempererat pelukannya

Adnan terisak, meronta minta dilepaskan

"K-kau berbohong!"

"Maafkan aku..aku bisa jelaskan"

Beberapa menit berlalu, dirasa Adnan sudah cukup tenang. Reyga melepaskan pelukannya. Dia menatap laki-laki didepannya itu. dan mulai menjelaskan semuanya

"Aku dan Lea sudah menikah 1 tahun yang lalu, setelah kembali dari Korea aku menikah dengannya. Kami telah berpacaran sejak 7 tahun yang lalu.." Dia mendapat tamparan yang keras dari Adnan, Reyga tidak berani menatap matanya. Hanya menundukkan kepala "Saat pertama kali bertemu denganmu,aku sedang dalam masalah dengan Lea. Jadi aku berani untuk mendekati mu,tapi aku tidak menyangka kamu begitu mencintai ku,aku tidak tega memutuskan kan hubungan kita. Sebelum berangkat ke Indonesia tahun lalu,orang tua ku dan orang tua Lea telah memutuskan tanggal pernikahan kami. Aku tidak bisa menolak.. Aku minta maaf Adnan, sungguh aku tidak berniat menyakiti mu"

Adnan merasa sesak didada nya setelah mendengar semua ucapan laki-laki yang dia sayang selama ini, dia yang paling dipercaya ternyata mengkhianati nya.

"Semua yang kau ucapkan sebelumnya palsu, itu hanya kata-kata agar aku tidak merasa sakit hati, agar seperti halnya pasangan sesungguhnya,dan.. sebagai pemuas nafsumu!"

Adnan mengucapkan kalimat itu, sebuah pernyataan bukan pertanyaan. Air matanya menetes lagi. Dan dia melanjutkan

"Sebelum bertemu denganmu aku tidak pernah begitu percaya kepada orang lain sekalipun kepada kedua orang tuaku,aku tidak pernah percaya cinta itu ada. Kamu datang dan membuat ku percaya cinta itu nyata, tetapi sekarang?kamu..kamu berbohong" Adnan mengatur nafasnya dan melanjutkan "Sebelum kesini aku membicarakan hubungan kita kepada ibuku,dia sangat marah dan berkata hubungan kita tidak akan sampai 5 tahun,itu benar"

Adnan tercekat oleh tangisnya

"Reyga tatap mataku, apakah itu tidak pernah ada dihatimu?"

Reyga hendak menjawab tetapi Adnan berbicara

"Lupakan,itu tidak penting. Aku harus kembali"

Setelah mengatakannya Adnan bergegas pergi,baru beberapa langkah dia berbalik. Menyerahkan oleh-oleh yang sebelumnya untuk Reyga

"Untuk anak mu,dia cantik seperti istrimu"

Adnan berbalik dan berlari

(BL)슬픔 KesedihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang