wolu

12.3K 442 12
                                    

Kini hari sudah mulai gelap jam yang ada di atas nakas menampilkan angka 16.50.

Jordan sekarang tengah bersiap diri di depan cermin melihat menampilkan nya apakah sudah baik atau belum.

Tidak lama setelah itu angkasa masuk ke dalam kamar menuju ke arah meja di samping kasur niat untuk mengambil kunci motornya.

Angkasa berencana malam ini ia dan ke 4 teman nya akan pergi ke sebuah bar milik ayah nya teman nya.

Angkasa melirik sedikit Jordan yang sedang menatapnya.

Setelah mengambil kunci ia berbalik menghadap Jordan menatap nya datar.

"Biasa aja ngeliatin nya"ucap angkasa.

Setelah itu ia berlaku menuju pintu kamarnya sebelum suara Jordan menghentikan nya.

"Mau kemana?"tanya Jordan.

Angkasa hanya diam tak berniat membalik badan untuk menatap Jordan.

Telapak tangan nya sudah memegang kenop pintu bersiap membukanya.

"Ke bar bareng temen gue klo Lo tanya dimana cari tau aja sendiri"ucapnya tak acuh kemudian berlalu meninggalkan Jordan sendiri di kamar.

Jordan hanya menggeleng kan kepalanya melihat kelakuan angkasa.

Ia pun bergegas ke luar dan manaiki mobil nya bersiap untuk pergi menemui ayah nya.

Dentuman musik menyambut Indra pendengaran angkasa.

Angkasa tersenyum saat memasuki club' malam itu mata nya bergerak mencari ke beradaan teman teman nya.

Kemudian matanya menangkap Gibran yang tersenyum ke arah nya sambil melambaikan tangan.

Kakinya pun bergerak menuju ke arah teman teman nya duduk.

Di sofa pojok ruangan lah tempat yang mereka pilih.

Di sana sudah tersedia 3 sofa panjang dengan posisi memutar.

Angkasa tersenyum dan duduk di samping Gibran.

Disana juga sudah ada Bima yang sedang menuang wine di gelas nya tapi angkasa merasa ganjal karna hanya ada 2 teman nya disini.

"Yang lain kemana?" Tanya nya setelah menerima gelas pemberian Bima.

"Kevan gabisa Dateng dia harus ikut ayah nya ngadain pertemuan" jawab Gibran.

"Juna?Juan?"tanya nya lagi.

"Tuh!"tunjuk Bima dengan dagu nya menunjuk ke arah dua orang lelaki yang sedang berciuman di sisi pojok lain ruangan.

"Gila tuh anak" ucap nya menggelengkan kepalanya.

"Lu sendiri ga ngewe sama Jordan"tanya Bima sembari tertawa.

"Anjing! Diem Lo bangsat"balas angkasa sembari memukul kepala Bima.

"Hahahaha iya anjir ga nyangka gue lu jadi boti kaya Juna"sambung Gibran.

"Itu kecelakaan ya sat!"ucap angkasa ngegas.

"Kecelakaan apa kecelakaan nihh"goda Gibran sembari menaikturunkan alis nya.

"Kontol!" Ucap angkasa.

Gibran dan bima  hanya tertawa melihat ekspresi ketuanya ini lucu sekali ternyata ketua mereka.

Mereka tak menyangka jika ketua mereka ini akan di bobol oleh babu nya.

Sebenarnya Gibran  tak heran sih lagian tubuh angkasa juga lebih kecil dari pada Jordan.

Satu hal yang membuat Gibran  tidak terlalu kaget juga yaitu Gibran tau siapa Jordan sebenarnya.

Hanya Gibran yang tau dia juga sengaja tak buka mulut.

Ia hanya ambil aman saja.

Dan sejak sedari awal Gibran peringatkan jangan mengusik Jordan tapi angkasa tetap kukuh ingin menjadikan Jordan ini bahan Bulian nya.

Gibran hanya pasrah terserah angkasa saja yang penting sejauh ini ia tidak apa apa.

Setelah nya mereka hanya bermain kartu catur atau sekedar berbincang soal geng nya sambil menikmati minuman alkohol mereka.


Pukul 23.22 kini Jordan sedang mengendarai mobil nya menuju ke arah Mension nya ia ingin istirahat karna sangat lelah.

Di jalan suasana nya sangat tenang jalan juga sudah lumayan sepi sangat cocok jika untuk menenangkan pikiran.

Tapi saat ia di jalan dan melewati salah satu bar besar di kota nya ia merasa tak asing dengan seseorang yang baru saja keluar dengan sempoyongan.

Yap benar itu angkasa tapi kenapa hanya sendiri kemana teman teman nya?

Jordan pun tak tau tapi setelah itu ia memberhentikan mobil nya agak jauh dari bar itu.

Ia berlari menghampiri angkasa yang tampak sudah mabuk berat.

Brak!

Sampai sebelum angkasa tersungkur Jordan lebih dulu menangkap tubuh angkasa.

Memapah nya kemudian ia merogoh saku celana nya untuk menelfon anak buah nya agar datang ke lokasi untuk membawa motor angkasa pulang.

Setelah selesai ia cepat menggendong angkasa ala bridal style menuju ke mobil nya.

Ia langsung menuju pintu di kursi kemudi masuk ke dalam sana dengan angkasa yang terduduk di pangkuan nya.

Dengan kecepatan sedang ia melajukan mobil nya berjalan lagi ke arah pulang.

"Ugh Jordan pusing"ucap angkasa sedikit gelisah di pangkuan Jordan.

"Sabar ya ini kita lagi pulang kok"ucap Jordan sembari mengelus pelan punggung angkasa.

"Jordan~"panggil angkasa dengan manja.

Tubuh nya pun bergerak gelisah mencari posisi nyaman di tubuh Jordan.

Hingga tak sengaja pantat nya bergesekan dengan penis Jordan yang ada di bawah nya.

Shit!

Jordan mengumpat dalam diam nya.

Tangan yang tadinya ia gunakan untuk mengelus punggung angkasa kini turun untuk meremas bokong sintal angkasa.

"Ahhh" desah angkasa dengan sadar atau tanpa sadar.

Dan itu tak berhenti disitu karena tangan Jordan yang memang bekerja untuk meremas bokong angkasa pun semakin liar di bawah sana.

Seperti meremas menampar dan bahkan tangan nya itu dengan sengaja ia gesekan di belahan pantat angkasa.

Membuat angkasa melengguh dan menggeliat.

"Uhh Jordan ahh enak"racau angkasa.

Jordan tersenyum simpul melihat angkasa yang tampak nya sudah naik hormon.

Kembali ke tangan Jordan yang terus meremas bokong angkasa membuat angkasa berkeinginan lebih.

"Enak hm?"tanya Jordan.

Angkasa mengangguk sebagai jawabannya.

Lagi lagi Jordan tersenyum ia mengecup pipi angkasa dan menyelipkan tangan nya masuk ke dalam celana angkasa.

Tangan nya meraba raba bongkahan angkasa hingga jari telunjuk itu tergerak mengelus lubang angkasa.

Angkasa semakin di buat tak karuan mata nya sudah sayu.

Ia ingin lebih!

"Nghh Jordan"














































to be continued...

BABU TONGKRONGAN ||SXS||🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang