DOUBLE KNOT

Chapter V

Happy reading, guys!!!
Makasih udah mampir dan ngasih feedback. ❤️❤️❤️

Sudah sepuluh tahun lamanya Chris tidak mengunjungi keluarga ataupun pack nya. Pertengkaran perkara perbedaan sudut pandang dengan ayahnya adalah hal krusial yang membuat ia memilih pergi dari gunung Sobaek.

Semenjak saat itu, tidak ada satupun dari anggota pack ataupun keluarganya yang menemuinya. Chris pun tidak mempersoalkan karena ia sendiri tidak tertarik dengan hierarki serigala.

Namun, saat Brian mulai menjalani hidup sebagai manusia dan turut mendaftar di lembaga kemiliteran, saat itu lah Chris berpikir jika ayahnya sudah lebih terbuka. Selama itu pula ia dan Brian rajin berkomunikasi, mereka saling berbincang tentang dunia manusia, keluarga dan permasalahan pack mereka. Chris baru menyadari jika 10 tahun yang ia tinggalkan telah mengubah banyak hal, termasuk ayah nya. Berbekal pemikiran itu, Chris memberanikan diri memasuki kawasan Sobaek.

Minggu lalu terhitung secara resmi Brian telah dibebastugaskan dari KATUSA, masa wajib militer yang dijalani nya sudah berakhir. Itu artinya Brian akan menetap di kawanan mereka. Chris berniat mengunjungi Brian untuk memberi selamat sekaligus kejutan, karena itu Chris tidak memberitahukan perihal kedatangannya.

Chris dalam mode shift nya berlari kecil melintasi setapak jalan di lereng pegunungan Sobaek. Tanah berlumpur jejak hujan basah melekat di kuku kakinya, juga bulu putihnya kotor karena cipratan lumpur.

Bunyi gemericik air sungai Hwibang menandakan bahwa pemukiman pack nya sudah dekat. Chris membelokkan langkahnya menuju aliran sungai, ia ingin membersihkan diri dari lumpur yang melekat terlebih dahulu.

Setelah membersihkan kuku dan seluruh tubuhnya, Chris kemudian beristirahat sejenak di atas batu besar yang sedang menerima hujaman sinar mentari siang. Di sana adalah tempat yang tepat untuk mengeringkan dan juga menghangatkan tubuh nya.

Dalam ke khusukan diam dengan mata yang tertutup rapat, telinga lebar nya bergerak-gerak kecil mendeteksi sesuatu yang akan menghampiri.
Iris keemasan Chris terbuka, ia berada di mode siaga. Spontan Chris bersembunyi diantara bebatuan besar dan mengubah wujudnya kembali ke tubuh manusia nya.

Dari balik celah batu, Chris mengintip siapa sosok yang menjelajahi taman bermain nya. Mungkin kah itu kawanan nya atau manusia yang sedang tersesat dalam rute pendakian?

"Kemampuan mu masih sangat lemah untuk menyembunyikan diri dan mendeteksi serangan." pria itu mendecih. Tangan nya terpangku ke belakang sedang sorot matanya menatap Chris tidak suka.

Chris keluar dari persembunyiannya, ia menghampiri pria itu. "Appa, sekarang bukan lagi jaman peperangan. Zaman sudah maju, manusia dan makhluk tua seperti kita sudah hidup berdampingan."

Pertemuan pertama mereka setelah sepuluh tahun bermula dengan buruk.
Nasehat yang diberikan Chris lebih terdengar seperti menggurui. Chris pikir, tidak cukup banyak pengaruh latihan yang dilakukan kawanan werewolf untuk manusia sepertinya. Untuk sekedar melindungi diri dari aksi kriminal kecil-kecilan Chris sudah terlatih, selebihnya ia bisa menggunakan hukum dan polisi untuk mengurus nya. Lagipula kehidupan Chris dalam tatanan manusia tergolong sangat biasa. Ia tidak akan menemui pembunuh berantai atau mafia dan sejenisnya. Juga, fisik manusianya tidak membutuhkan kamuflase apapun karena ia tinggal dalam lingkup manusia. Jadi, atas pemikiran itu Chris berani menyanggah celaan ayah nya.

Pria yang bernama Bang Yongguk itu bergeming, ia tetap tenang namun sorot matanya menebarkan ancaman. "Hanya karena kau hidup bersama manusia, lantas kau menganggap diri mu juga manusia? Apa ribuan tahun kami menjalani tradisi ini hanya untuk berperang? Dangkal sekali pemikiran mu." Ia melangkah mengitari Chris,
"Kau harus ingat, tradisi adalah tradisi. Tradisi itu mengakar, membentuk dan melindungi kaum werewolf dari peperangan antar sesama makhluk hidup. Apa kau pikir kami mengisolasi diri karena membenci manusia? Tidak. Kami menutup diri untuk menjaga kestabilan alam." tekan nya dalam dan tegas.