11. Jadi Rebutan

13 2 2
                                    

Alya masih memikirkan ucapan Mika tentang Vanya yang katanya sombong itu. Namun menurutnya, Vanya tidaklah seperti yang Mika katakan. Dia baik dan ramah. Buktinya saja Vanya mau menyapanya lebih dulu.

"Baiklah. Mungkin pendapat orang itu memang berbeda-beda," Alya tidak mau memikirkannya, dia kemudian menyelesaikan urusannya di kamar mandi dan segera beranjak keluar.

Namun baru saja Alya keluar dari kamar mandi, Mika nampak berlari menghampirinya dengan terburu-buru.

"Alya!" Teriak Mika memanggil.

"Ada apa?"

"Zero! Zero membuat masalah lagi," ucap Mika mencoba menunjuk ke arah tempat kejadian.

"Benarkah?"

"Ya. Dia sedang memarahi beberapa siswa. Sebaiknya kau mencegahnya, Ay. Kasihan mereka."

Alya mengangguk dan segera berlari kecil mengikuti langkah kaki Mika. Setibanya di sana, Alya dapat melihat Zero yang sedang marah-marah dan mengomeli beberapa siswa pria dan wanita. Alya langsung mendekat untuk menghentikan Zero.

"Zero! Berhenti! Apa yang kau lakukan?" Tegur Alya. Zero menoleh pada Alya.

"Aku sedang memarahi mereka," jawabnya Enteng.

"Kau sudah berjanji padaku untuk tidak mengganggu siapapun lagi. Kenapa kau masih melakukannya?" Tanya Alya dengan kesal.

"Aku tidak mengganggu mereka." sangkal Zero .

"Lalu ini apa? Kau jelas jelas memarahi mereka, sampai mereka ketakutan dan menangis begitu," Alya menunjuk beberapa siswa yang sedang ketakutan akibat ulah Zero.

"Aku hanya sedang menegur Mereka karena mereka sudah melakukan kesalahan," jawab Zero.

"Kesalahan apa yang mereka perbuat memangnya?" tanya Alya, butuh penjelasan dari Zero.

Zero menyeringai. "Apa kau tau apa yang telah mereka lakukan hah?" Ucap Zero. Dia menunjuk satu-satunya siswa itu.

"Mereka sudah meninggalkan Komentar tidak baik di Fanspage mu Ay. Dia mengatakan jika kau hanya sedang mencari perhatian, itu sebabnya kau sengaja menutupi wajahmu yang ternyata cantik dengan kardus hanya karena ingin tenar." Zero menunjuk seorang siswa wanita.

"Dan pria ini mengatakan jika kau sangat cantik, dan ingin menjadi pacarmu lalu membokingmu. Dan masih banyak lagi komentar buruk yang mereka tinggalkan tentangmu tanpa tau permasalah yang sebenarnya." Jelas Zero

"Apa itu Sopan? Aku hanya ingin memberi tahu mereka, jangan ada yang berani macam-macam denganmu lagi. Karena yang berani mengganggumu sama saja dengan menggangguku. Mereka akan berurusan denganku."

Alya sebenarnya merasa sedih mendengar penjelasan Zero mengenai komentar buruk mereka padanya, tapi dia tetap berbaik hati.

"Cukup Zero. Bicarakan saja. Kau sudah berjanji padaku, untuk tidak mengancam orang lain. Jadi, tolong lepaskan saja mereka," pinta Alya.

"Baiklah. Aku akan melepaskan mereka. Tapi aku tetap akan menghukum siapa pun yang berani mencari masalah denganmu. Karena sekarang aku sudah menjadi temanmu," jawab Zero. Kemudian dia kembali pada orang-orang yang masih berdiri menunduk di belakangnya.

"Kalian semua, dengar baik-baik! Mulai hari ini, siapapun yang mencari masalah dengan Alya maka orang itu akan kuanggap sebagai musuhku, mengerti?" Ancam Zero pada orang-orang itu. Mereka hanya bisa mengangguk ketakutan.

"Sudahlah Zero, aku ingin belajar disini dengan damai. Aku tidak mau ada masalah, bisakah kau membiarkan mereka pergi sekarang?"

Zero akhirnya melepaskan orang-orang itu dan menyuruh semua orang pergi, hingga hanya tersisa mereka berdua saja. Zero mendekati Alya yang memasang wajah cemberut.

INSECURE GIRL [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang