3

1.9K 106 8
                                    

Happy reading

Janlup votment

Maaf typo

........................

Dimalam harinya.

"Epan, bantuin gue, ini bahan-bahannya, buatin kalung sama gelang dari nih sedotan, gue mau buat mahkotanya."ucap Adelio yang baru datang dengan sekantong plastik, ia baru saja kembali dari membeli barang keperluan bersama teman-temannya.

Evan yang kaget hanya menghela nafas.

"Bentar Adel, nanti ini afk."ucap Evan, ia masih fokus terhadap hpnya.

"Adel?, Siapa yang nyuruh lu manggil gue pake nama itu?"

Has slain
Tripel kill

Kira-kira seperti itulah bunyi dari hp Evan.

Victory

Evan menaruh hpnya.

"Terserah gue mau manggil lu pake nama apa, tadi lu nyuruh gue bantuin apa."ucap Evan.

"Buatin kalung sama gelang dari sedotan."ucap Adelio.

Evan melakukan nya, entahlah.

Mereka mulai membuat tugas itu.

"ini lu mau MOS atau mau jadi pengamen pinggir jalan, disuruh buat ginian."ucap Evan.

"Yakali cowok ganteng kayak gue ngamen dipinggir jalan."

"Lu ganteng?, Sejak kapan?, Lu tuh imut nyerempet cantik tau nggak."

Ucapan Evan membuat Adelio sedikit merona.

"Gue tuh cowok tulen ya cok."

"Udah, sini coba."ucap Evan, Adelio mendekat kepada evan, Evan memakaikan kalung keleher Adelio.

"Nah, dah pas ini udah kelar kan?"tanya Evan, ia membuka kalung itu.

"Udah, taruh sini."ucap Adelio.

Mereka membersihkan sisa sampah yang ada.

"Gue kekamar mandi bentar."ucap evan dibalas anggukan oleh Adelio.

Duarrr

"MAMAH."teriak adelio saat mendengar suara petir.

Hujan turun dengan sendirinya.

Tiba-tiba listrik mati.

Adelio mendudukkan dirinya dikasurnya.

Evan keluar dari kamar mandi dengan pencahayaan dari hp nya.

"Hiks...mamah, Adel takut."rintih Adelio.

Evan yang mendengar suara Adelio, langsung saja ia menghampiri Adelio.

"Adel."panggilnya, Adelio langsung berdiri dan memeluk Evan, ia menenggelamkan kepalanya pada dada Evan.

"kak....gue takut, hiks."

"Sttt, udah jangan takut ya, ada kakak disini."ucap Evan dengan mengusap punggung Adelio.

"Tidur ya."ucap Evan.

"Takut hiks."

"Gue temenin."ucap Evan, ia membantu Adelio untuk berbaring, tubuh Adelio masih bergetar karena menangis.

Mereka tidur dalam satu ranjang dengan posisi berpelukan.

"Hiks, sini aja."ucap Adelio.

"iya, gue disini sekarang tidur ya."ucap Evan, ia mengelus Surai Adelio agar cepat tertidur.

𝐀𝐒𝐑𝐀𝐌𝐀-[𝐄𝐍𝐃]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang