5

1.8K 93 6
                                    

Happy reading

M

aaf typo

Janlup votment

Mereka telah sampai dikelas mereka dan mencari tempat duduk, setelah mendapatkannya mereka mulai berkenalan dengan para murid dikelas itu.

"Selamat pagi anak-anak." Ucap guru yang baru datang.

"Selamat pagi Bu." Balas para murid.

"Nah, sebelumnya perkenalkan saya Bu Rosita, kalian bisa manggil saya Bu Ita, saya wali kelas di kelas kalian, sebelumnya saya akan absen terlebih dulu."

Setelah selesai mengabsen.

"Anak-anak, mari kita membentuk kepengurusan kelas, ibu kasih kalian kertas, kalian tulis beberapa nama yang dicalonkan menjadi ketua kelas, wakilnya, 2 sekretaris, 2 bendahara, dan seksi-seksinya" Ucap Bu Rosita dengan membagikan kertas putih.

Setelah menulis beberapa nama, mereka mengumpulkan kertas itu.

"Ada yang bisa bantu ibu nulis dipapan tulis?" Tanya Bu Rosita.

"Biar saya aja Bu." Ucap Erik dengan mengacungkan tangan.

Setelah ditulis, mengahasilkan.

Topan sebagai ketua kelas, Niha sebagai wakilnya, Sakira sebagai bendahara, Lily sebagai sekretaris, dan masih ada beberapa seksi lagi.

🐼🐼🐼

Setelah pulang sekolah.

Lio sedang rebahan cantik dikasurnya dengan memainkan hpnya dan ditemani beberapa cemilan.

Ceklek

Suara pintu dibuka.

"Kenapa baru pulang?" Tanya Lio kepada Evan.

"Tadi latian futsal." Balas Evan, ia menaruh tasnya dan langsung pergi ke kamar mandi.

Lio melanjutkan acaranya.

Setelah beberapa menit, terdengar pintu kamar mandi yang terbuka.

Lio melirik Evan sekilas.

"Tutor dong kaks." Ucap Lio dengan tangan kirinya memainkan hp dan tangan kanannya yang sedang memakan cemilannya.

"Tutor apa?" Tanya Evan yang sedang duduk di kasurnya dengan hanya memakai bawahan saja.

"Itu, kotak-kotak enam yang ada diperut."

Evan melihat perutnya.

"Mau pegang?" Tanya Evan yang membuat Lio langsung melihat kearahnya.

"Boleh?" Tanya balik Lio.

"Boleh, sini."

Lio menaruh hp dan cemilannya, ia berdiri dan berjalan kearah Evan.

"Sini duduk." Ucap Evan dengan menepuk bagian kasur di sampingnya.

Evan memegang tangan Lio dan mengarahkan tangan Lio keperutnya.

"Keras." Ucap Lio dengan mencubiti dan memukul perut Evan.

"Jangan keras-keras nyubitnya."

"Tutornya?" Tanya Lio.

"Olahraga dong, yang ringan-ringan dulu."

"Males, mending rabahan."

"Pantesan nggak punya, hobinya aja ngemil."

"Biarin, wle." Ucap Lio dengan menjulurkan lidahnya, ia kembali ke kasurnya dan merebahkan dirinya.

𝐀𝐒𝐑𝐀𝐌𝐀-[𝐄𝐍𝐃]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang