•CHAPTER 01

80 11 3
                                    

•Sebelumnya mohon maaf sekali apabila banyak kesamaan dalam nama tokoh, alur cerita, dan nama tempat karena cerita ini hanyalah fiktif belaka yang asli dari pemikiran author sendiri.

🍃🍃🍃


01. Elvano is annoying!!

Sinar matahari pada pagi ini telah datang menyinari langit yang membuatnya sangat cerah juga indah, warna biru nya di lengkapi dengan banyak sekali awan yang membuat semua orang terpesona dengan keindahannya. Sama seperti Alleta yang menyukai langit di pagi hari.

Tapi pagi ini ia belum bangun sama sekali, biasanya setelah bangun tidur ia langsung membuka gorden dan duduk di kursi balkon kamar sambil melihat langit di pagi hari.

Sinar matahari nya semakin lama semakin menembus kedalam kamar Alleta melewati jendela besarnya, tetapi tampaknya ia tetap tertidur dengan lelap seperti yang tidak punya kegiatan. Padahal ini hari Kamis yang mestinya ia harus sekolah, bisa saja ia akan kesiangan hari ini.

"Alleta ini udah jam setengah tujuh, kamu gak bakalan sekolah?" tanya Tika, ibu dari Alleta sambil mengetuk pintu kamarnya yang masih terkunci.

"Kita semua udah pada di ruang makan lho nak, ayo sarapan bareng, adik kamu dari tadi udah kelaparan pengen sarapan, apa harus mama sama yang lain sarapan duluan?" Akhirnya Tika membawa kunci cadangan, kemudian ia masuk kedalam kamar Alleta.

Tika sangat terkejut melihat Alleta yang masih tertidur lelap, padahal anak gadis nya ini tidak pernah kesiangan sebelumnya.

"Yaampun, ALLETA!!" Teriakan Tika berhasil membangunkan Alleta, begitu keras dan terdengar hingga semua sudut ruangan di rumah besarnya tersebut.

Kini Alleta telah memakai baju seragam, tetapi ia tidak sarapan pagi ini.

"Ma, pa. Alleta duluan aja ya, lagian ini udah telat banget, Alya biar supir rumah aja yang ngantar ke sekolah," pamit Alleta kemudian di angguki oleh kedua orang tuanya. Alleta berpamitan dengan terburu-buru, sampai-sampai hari ini ia tidak mengantarkan adiknya untuk berangkat ke sekolah.

Adiknya bernama Alya, ia perempuan berkelas empat SD. Wajah nya hampir mirip dengan Alleta, kulit nya juga sama-sama putih tetapi rambut Alya yang sedikit keriting mampu membedakannya dengan Alleta.

Rama menuangkan segelas air putih. "Tumben banget ya Alleta jam segini baru berangkat ma, biasanya dia gak pernah bangun jam segini kalau masih sekolah," Rama berbicara. Ia papa Alleta.

"Iya pa, lagian kalau libur anak itu bangunnya juga pagi. Eh yaampun Alya come on berangkat sekolah! Kamu mau kesiangan juga kayak Kakak kamu emangnya?" Alya dan Tika langsung bergegas pergi, dan Rama kini sarapan sendirian di meja makan.

Bunyi bel masuk Sma Capricorn sudah berbunyi sejak tiga menit yang lalu, pintu gerbang juga sudah di tutup, tetapi Alleta masih saja belum datang.

Guru pelajaran pertama di kelas Alleta juga sudah masuk, mungkin saja ia akan bertanya-tanya kemana Alleta.

"Ini dua orang lagi kemana, kok tidak masuk kelas?" tanya Tania, guru fisika yang terkenal sangat tegas dan juga sangat di segani di Sma Capricorn.

"Yang tidak ada Alleta dan Elvano, pasti mereka berdua terlambat!" Semua orang di dalam kelas juga tampak kebingungan, mengapa Alleta dan Elvano terlambat di waktu yang sama. Biasanya Alleta tidak pernah terlambat sama sekali, begitupun dengan Elvano.

ALLETA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang