•CHAPTER 09

39 8 10
                                    

Sebelumnya mohon maaf sekali apabila banyak kesamaan dalam nama tokoh, alur cerita, dan nama tempat karena cerita ini hanyalah fiktif belaka yang asli dari pemikiran author sendiri.

🍃🍃🍃

09. Rumah Elvano

Menghabiskan waktu kurang lebih satu jam untuk pergi ke rumah Elvano. Alleta memastikan bahwa ini memang rumah Elvano, dan ternyata memang benar. Ia masuk lebih dalam untuk menemukan pintu rumah nya, tadi ada satpam yang membukakan gerbang rumah dan mempersilahkan Alleta masuk.

Alleta memencet bel rumah dengan ragu, masih belum ada yang membukanya, ia sampai kesal. Akhirnya setelah beberapa menit berlalu seorang wanita ber paruh baya membuka kan pintu rumah nya, salah satu asisten rumah tangga di sini.

Alleta di persilahkan masuk, ia berjalan mengikuti wanita tersebut sambil melihat-lihat sekeliling dan isi rumah ini. Terpampang nya foto keluarga di meja dekat guci membuat Alleta beralih pandangan, empat orang yang terlihat sangat bahagia, dengan anak laki-laki yang kisaran umurnya sepuluh tahun dan anak perempuan berkucir dua yang sangat cantik dan anggun yang entah berapa umurnya, tak lupa dengan dua orang yang terlihat tersenyum yang sepertinya itu adalah kedua orang mereka, entah itu foto siapa, bisa jadi Elvano, dan juga bukan.

"Udah dateng lo?" ucap Elvano berjalan dan membuat Alleta menghentikan aktivitas nya yang sedang melihat foto tersebut.

Alleta terlihat kaget melihat Elvano yang sepertinya baru selesai mandi, memakai celana hitam pendek, dan handuk yang ia kenakan untuk mengeringkan rambut serta baju yang tidak ia kenakan dan menampakkan perut berotot nya atau sixpack.

"Gila aja lo gak pake baju, sana pake baju, jauh-jauh kesini lo belum siap, baru selesai mandi lagi," Alleta kesal.

"Marah mulu nanti ubanan."

"Sembarang lo."

"Ya udah sana duduk di kursi, kita belajar di situ, nanti ada Bi Sumi yang anterin minuman atau cemilan, lo kalo mau sesuatu bilang aja. Tunggu disini ya cantik," kata Elvano dan berlari menaiki anak tangga untuk masuk ke dalam kamarnya.

"GELI GUE DENGERNYA." Alleta berteriak.

Ia menyadari bahwa nama asisten rumah tangga Elvano dan asisten rumah tangga di rumah Alleta sama, ia tersenyum kilas dan duduk di kursi sambil memainkan handphone dan melihat-lihat sekitar. Beberapa menit berlalu, Alleta dan Elvano sudah terduduk di satu kursi yang sama, dengan beberapa jenis camilan dan dua softdrink.

"Jadi bagian yang gak ngerti nya yang mana?" tanya Alleta sambil membuka buku matematika.

"Semuanya," kata Elvano.

"Gila kali ya sebanyak ini gue ngajarin lo, lo dua minggu ini kemana aja sih sampe-sampe gak ngerti ini? Jangan-jangan lo sekolah tapi jiwa lo ketinggalan di rumah kali," Alleta mengomel dan malah membuat Elvano tersenyum.

"Udah ajarin aja jangan berisik."

"Ya masalahnya ini gak bakal selesai hari ini Elvano, lo mau gue tiap minggu kesini gitu?"

"Iya itu emang tujuannya."

"Ngeselin lo. Udah buruan lo dengerin dan perhatiin selama gue ngejelasin, biar lo langsung ngerti," kata Alleta dan langsung menjelaskan dan mencotohkan beberapa pelajaran matematika yang sedang di pelajari sekarang.

Berlangsung tiga puluh menit sudah Alleta menjelaskan, ia bertanya, "gimana, sekarang yang bagian a sampe d lo udah ngerti kan?"

"Udah," jawab Elvano.

"Istirahat dulu lah capek gue ngomong terus dari tadi," ucap Alleta.

"Iya istirahat dulu aja, gue mau coba ngerjain beberapa latihan soal nya," jawab Elvano kemudian Alleta mengangguk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALLETA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang