•CHAPTER 06

22 8 7
                                    

•Sebelumnya mohon maaf sekali apabila banyak kesamaan dalam nama tokoh, alur cerita, dan nama tempat karena cerita ini hanyalah fiktif belaka yang asli dari pemikiran author sendiri.

🍃🍃🍃

06. Kai banyak buruknya daripada baiknya

Berminggu-minggu lalu kejadian itu terjadi, Alleta mulai mencoba melupakannya begitu saja walau terkadang sangatlah susah. Akhir-akhir ini ia lebih fokus belajar daripada biasanya, hari-harinya penuh dengan belajar dan belajar, ia juga makin sering begadang karena akhir-akhir ini banyak sekali tugas dari sekolah yang harus ia kerjakan di rumah.

Seperti saat ini, ia sedang duduk di kursi meja belajar dengan tangan nya yang bergerakan karena sekarang ini ia sedang menulis, Alleta membuka selembar kertas sampai akhirnya tugas yang harus ia kerjakan telah selesai, tetapi ia masih terduduk di sana, membuka buku pelajaran yang akan di pelajari besok dan di baca nya sampai beberapa lembar, mungkin ia membacanya sampai tiga bab, entah, itu menghabiskan berapa lembar.

Esoknya, Alleta terbangun jam lima pagi, ia melakukan aktivitas seperti biasanya. Karena Bi Sumi masih cuti dan di rumah ini hanya ada ia sendiri, jadi Alleta memutuskan untung membuat sarapan nya sendiri, ia mulai membuka lemari makan dan membuka kulkas, melihat beberapa makanan yang bisa ia makan saat waktu sarapan ini, pandangan nya tertuju pada satu kemasan makanan yang sudah lama tak ia jumpai, mie instan. Sudah sangat lama sepertinya Alleta tidak memakan mie instan, jadi nya ia memasak itu untuk sarapan, dengan menambahkan telur setengah matang dan sedikit sayuran sebagai pelengkap.

Alleta menuangkan segelas air, ia menaruh nya di meja makan, menyuapkan sesendok mie instan untuk nya sendiri dan sangat terlihat menikmati. Setelah selesai sarapan ia duduk di kursi luar rumahnya, memainkan handphone dan membuka sosial media sambil menunggu supir nya datang untuk mengantarkan ia ke sekolah.

Beep, beep!

Suara klakson mobil terdengar sehingga membuat Alleta mematikan handphone nya dan memasukannya ke dalam tas. Ia mengunci pintu rumahnya dari luar, membuka pintu mobil dan masuk ke dalamnya, tak lupa menutup pintunya kembali. Sepanjang perjalanan ia mendengarkan musik lewat headphone nya, mendengarkan lagu-lagu dari salah satu girlband Korea, New Jeans.

"Pagi Alleta," sapa teman sekelasnya, Siska.

Alleta menyapanya kembali, ia berjalan menuju kelas nya, pagi ini sekolah cukup ramai seperti biasanya, tetapi mungkin sebagian murid belum ada yang datang.

Sementara itu, di seberang sekolah terdapat sebuah ruko tidak terlalu besar tetapi tidak kecil juga, tempat itu biasanya menjadi tempat anak-anak Sma Capricorn bolos saat jam pelajaran tertentu. Di sana ada Elvano, Aldo, dan Valentino, atau yang biasa di panggil Tino.

Mereka sama-sama sekelas, tetapi Aldo dan Tino jarang sekali masuk sekolah, berbeda dengan Elvano yang hampir setiap hari sekolah. Tino duduk di dekat Elvano, ia berujar, "lo ada rokok gak?"

Mungkin pikirnya, Elvano adalah lelaki perokok, padahal tidak sama sekali, ia tidak pernah mencobanya sedikit pun, memang Tino dan Aldo sama saja nakalnya. Suka merokok, bahkan waktu kelas sepuluh mereka pernah ketahuan mabuk dengan anak kelas sebelah, Kaiden, tetapi setelah mereka di panggil oleh guru, tidak lagi mencoba hal itu, merokok pun hanya sesekali.

"Gila lo, emangnya si Elvano ngerokok? Anak baik-baik dia mah," ucap Aldo sembari mengambil gorengan yang ada disana. Tino terkekeh pelan, ia tidak akan lagi menanyakan hal seperti itu pada Elvano.

"Eh ngomong-ngomong lo kasih tau si Alleta tentang Kaiden ya, El?'' tanya Aldo.

Elvano menghela napas nya, "iya."

ALLETA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang