•CHAPTER 02

60 11 0
                                    

•Sebelumnya mohon maaf sekali apabila banyak kesamaan dalam nama tokoh, alur cerita, dan nama tempat karena cerita ini hanyalah fiktif belaka yang asli dari pemikiran author sendiri.

🍃🍃🍃

02. Terpaksa

"Alleta," panggil seseorang yang entah siapa dari arah belakang.

Merasa terpanggil Alleta berbalik badan dan mendekat kepada orang yang memanggilnya tersebut.

"H-hai Kai," jawab Alleta.

Tampaknya Alleta sangat gugup karena orang yang disukai nya memanggil. Kaiden Mavira Yudhistira, dengan seragamnya yang selalu berantakan tetapi malah membuat dirinya makin terlihat gagah.

Sudah lama Alleta suka kepada Kaiden atau yang lebih akrab di panggil Kai. Tapi rasa untuk tidak menyampaikan nya sangat besar untuk Alleta, lagi pula apakah perempuan pantas menyampaikan cintanya kepada laki-laki?

"Apa kabar? Udah lama gak ketemu, gue udah satu minggu di Bandung jenguk nenek, jadi sekarang baru bisa masuk sekolah lagi," ucap Kai memberi tahu.

"Gue baik kok, lo sendiri gimana?"

"Baik juga."

Obrolannya berlanjut sambil mereka berjalan menuju rooftop sekolah.

Sesampainya di rooftop mereka melihat satu orang yang sudah tidak asing untuk Alleta, yaitu Elvano. Pertanyaan yang terus menerus muncul di benak Alleta hanya sebatas, mengapa Elvano lagi? Mengapa terus menerus dirinya terlihat oleh Alleta yang padahal Alleta sangat membencinya? Sungguh, Alleta sangat malas sekali melihat Elvano.

Kaiden mendekat. "Van ... apa kabar?" tanya Kai yang ternyata suatu sapaan untuk Elvano. Mungkin Kai cukup mengenalnya.

Elvano yang sedang duduk dengan handphone di tangannya kini berdiri dan mendekat pada Kai. Elvano menatap Alleta kilas kemudian menjawab pertanyaan dari Kai.

"Duduk yuk?" ajak Kai pada Alleta untuk duduk di kursi yang kini di tempati Elvano.

Mungkin karena ingin tetap bersama Kai, Alleta hanya meng-iyakan saja tanpa berbicara bahwa ia kesal karena ada Elvano didekatnya.

Sepuluh menit telah terlewatkan dengan obrolan Kai dan Elvano. Alleta dari tadi hanya diam dan sesekali menjawab pertanyaan atau sapaan dari Elvano dan Kai.

"Btw lo kenapa ngajak cewek ini Kai?" tanya Elvano kepada Kai dengan mata nya yang mengarah kepada Alleta.

Belum sempat Kai menjawab, Alleta sudah menjawabnya duluan.

"Emang kalau gue ada disini kenapa? Lagian ini juga rooftop sekolah, ya bebas dong kalau siapapun mau kesini juga," tegasnya yang langsung di tatap kilas oleh Kai.

"Gak kenapa-kenapa sih, cuma risih aja kalau lihat cewek gila plus gak punya otak kayak lo."

"Stop bilang kalau gue cewek gak punya otak ataupun gila ya Elvano! Lo nyebelin banget sih, cuma karena masalah minggu lalu lo masih marah sama gue? Lagian yang buat masalah duluan kan lo, lo yang ngelempar sampah camilan ke gue."

"Bodo amat, terserah gue dong mau panggil lo cewek gak punya otak, cewek gak punya etika, cewek gila atau apapun itu ya terserah gue."

Malas bertengkar Alleta meninggalkan rooftop tersebut dan sebelumnya ia melemparkan botol minuman kosong yang tergeletak di sana.

Sikapnya mungkin membuat Kai kaget karena sebelumnya Kai tidak pernah melihat Alleta seperti itu. Sementara Geby, Shena dan Bianca tidak tahu atas kejadian ini karena mereka sedang sibuk memakan makanan yang di pesannya di kantin. Pun pada saat Alleta di kantin tadi ia izin ke toilet dan langsung bertemu Kai yang menyebabkan Alleta tidak sempat berpamitan.

ALLETA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang