•CHAPTER 08

25 6 0
                                    


Sebelumnya mohon maaf sekali apabila banyak kesamaan dalam nama tokoh, alur cerita, dan nama tempat karena cerita ini hanyalah fiktif belaka yang asli dari pemikiran author sendiri.

🍃🍃🍃

08. Ganti rugi?

Alleta sudah berada di sekolah, saat ini ia sendirian di dalam kelasnya. Entah itu ia datang terlalu pagi atau memang orang-orang kesiangan. Kesendiriannya ia pakai untuk membaca buku pelajaran yang akan di pelajari hari ini, ia sebenarnya semalam sudah belajar tetapi karena ia sedang tidak melakukan apa-apa akhirnya ia memutuskan untuk membaca buku pelajaran.

Sepuluh menit berlalu, sudah mulai banyak orang di dalam kelas, tetapi ketiga teman dekat nya belum saja sampai, padahal jujur saja Alleta sangat menanti kehadiran Geby, Bianca dan Shena. Seseorang datang dan mendekat kepada Alleta, ia pikir itu teman dekatnya, ternyata itu Elvano.

"Karena semalam gue udah antar lo pulang ke rumah, lo harus ganti rugi sama gue, apalagi lo semalam gak sopan banget nyiram gue pake air bekas di pake nyuci sesuatu," ucap Elvano saat itu dengan pakaian nya yang sangat rapi dan parfum yang sangat tercium bau nya.

"Lagian lo kemarin malah ngatain gue sih, terus gue juga udah ganti rugi pake uang tapi lo nya nolak kan?"

"Gue gak butuh ganti rugi pake uang."

"Ya terus lo mau nya apa?"

"Ajarin gue materi matematika yang minggu kemarin," ucap Elvano.

Alleta berdiri, "harus banget gue ngajarin lo? Kenapa lo gak nyari guru les privat? Bukannya lo orang kaya?"

"Kalo ada lo kenapa gue harus nyari guru les privat? Kan gak ada salahnya lo bantu temen sendiri."

"Terus kalo gue gak mau gimana?" Alleta cuek.

"Harus mau."

"Apaan sih lo kok maksa gue terus? Bisa gak sih lo jadi orang gak usah maksa gitu?" Alleta kesal.

"Gak bisa, pokoknya lo harus ajarin gue matematika waktu kemarin, lagian juga gak banyak kan? Gue belum ngerti soalnya."

"Gue gak mau."

"Yaudah kalo gak mau lo tiap hari kasih gue bekal, makanan apa aja terserah yang penting lo yang masak, gimana?" Elvano mengganti ucapannya tadi.

"Tetep gak mau. Lo nyuruh gue tiap pagi masak gitu?" Alleta kembali menolak.

"Berarti kalo gitu lo harus mau ajarin gue matematika."

"Yaudah terserah lo deh," setelah lama berpikir dan Alleta juga sangat malas berbicara panjang lebar dengan Elvano, akhirnya ia meng-iya kan ucapannya tadi yang menyuruh nya untuk mengajarkan Elvano matematika.

"Nah gitu dong cantik," puji Elvano setelah Alleta meng-iyakan suruhannya.

"Pergi lo, jauh-jauh sana," kata Alleta.

"Oke, gue pergi, nanti gue kabarin lagi kapan lo bisa ngajarin gue matematika."

🍃🍃🍃

Sekarang adalah hari Minggu, Alleta memang berniat untuk bangun agak siangan karena semalam ia menonton drama Korea yang baru saja ia tonton belakangan ini, ia juga semalam sempat belajar beberapa pelajaran. Niat nya yang akan bangun siang, tidak jadi karena suara handphone yang berisik dan menandakan ada yang menelepon dirinya, ia lupa untuk silent handphone nya dan alhasil Alleta terbangun dari tidurnya yang padahal sekarang masih jam tujuh lebih empat puluh dua menit.

"Siapa sih pagi-pagi gini nelepon, ganggu banget," Alleta mengangkat telepon nya yang ternyata adalah nenek nya sendiri. Nenek Alleta menyuruh untuk main ke rumah nya jam sembilan pagi ini, Alleta hanya meng-iyakan dan mematikan handphone nya lalu lanjut tidur sampai jam delapan pagi.

ALLETA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang