" sudah saatnya kita mencabut alat bantu kehidupan pasien, pihak rumah sakit sudah tidak bisa membantu " ucap dokter
Mendengar ucapan dokter anin memohon untuk pihak rumah sakit tidak melakukannya.
" saya mohon dok jangan dilepas dulu, saya tahu ini mustahil tapi saya yakin anak saya akan sadar secepatnya " ucap anin memohon, sedangkan ashel sudah menangis setelah mendengar saran dokter itu.
" baik, kita akan berusaha semaksimal mungkin " ucap dokter dan langsung keluar dari ruangan
" shel jagain adik kamu ya, bunda mau keluar dulu sebentar " ucap anin sembari menepuk pundak ashel
Setelah anin keluar ruangan ashel pun mendekat kebrankar adel
HIKSS..HIKS..HIKS... " dell betah ya lu kaya gini " tanya ashel, walaupun dia tau adel tidak mungkin menjawabnya ashel mencoba untuk tidak menangis didepan adel
" gua minta maaf del, gua mohon lo bangun del " ucap ashel sembari memeluk adel
" setelah lo bangun lo boleh benci gua del lo boleh maki-maki gua " ucap ashel. " itu pantes gua dapetin del " ucap ashel
Ashel terus mencoba berbicara karena dia tahu adel pasti mendengarnya. Saat sedang asik mengajak ngobrol ashel melihat jari telunjuk adel bergerak dia pun segera memanggil dokter
" kamu keluar dulu ya, kita akan periksa pasien " ucap dokter tersebut, ashel pun segera keluar dari ruangan adel
Ashel terus berdoa semoga adel baik-baik saja, anin pun datang setelah mendengar ada perkembangan dari adel
" adel udah sadar shel " tanya anin.
" jari adel tadi gerak bund " jawab ashel" kita doakan ya semoga adel cepat siuman " ucap anin sembari memeluk ashel
Dokter pun keluar dari ruangan adel
" bagaimana dok, adel sudah sadar " tanya anin, dan ashel sangat menunggu jawaban dari dokter itu
" pasien berhasil melewati masa komanya, dia memperlihatkan perkembangannya yang cukup baik mungkin besok atau lusa dia akan sadar " ucap dokter menjelaskan
" alhamdulillah, terimakasih dok atas infonya " ucap anin, dokter pun langsung pergi
" akhirnya adel membaik bund " ucap ashel yang sudah memeluk anin
--
Keesokkan harinya
Adel pun sudah siuman dia juga sudah dipindahkan ke ruang rawat, anin dan ashel pun masuk keruangan nya untuk mengecek keadaanya
Ceklek... " bunda " ucap adel pelan.
" hai sayang " sapa anin sembari mengelus rambut adel" hai dell " sapa ashel dengan senyuman rindu, adel yang mendapat sapaan itu hanya diam tanpa menjawab apapun hanya melirik saja
Mendapat respon seperti itu senyum ashel luntur
" gimana keadaan kamu del " tanya anin. " cukup baik, tapi kaki kanan ku ga berasa, aku lumpuh ya bund " tanya adel, dia sebenarnya tau kalo dia akan mengalami lumpuh sementara tapi dia bertanya hanya untuk memastikan
" kamu hanya lumpuh sementara del, kamu akan jalani terapi biar pulih seutuhnya " jawab anin
" owhh okey " balas adel dengan anggukan dan senyum miringnya.
" ashel bunda ada kerjaan, kamu jagain adel dulu ya nanti malem biar gantian bunda yang jaga " ucap anin.
" iyah bund " jawab ashel tersenyum" adell bunda keluar dulu ya, nanti malem bunda balik lagi " pamit anin ke adel dan hanya dibalas dengan anggukan dan senyuman.
Setelah anin keluar ruangan hanya ada keheningan menyapa tidak ada yang ingin memulai pembicaraan. Ashel takut untuk memulai pembicaraan apalagi melihat respon adel yang tadi
" gua bosen disini " ucap adel memecahkan keheningan, mendengar itu ashel pun melihat kearah adel karena dari tadi dia hanya menunduk
" bisa bawa gua ke taman rumah sakit " tanya adel.
" tapi lo.. " ucapan ashel terpotong karena adel " gua baik-baik aja, sekarang lo ambil kursi roda dan bawa gua ke taman " ucap adel
Setelah mendapat izin dari dokter ashel pun membawa adel ke taman rumah sakit, dan lagi-lagi hanya keheningan diantara mereka
" maafin gua del " ucap ashel memecahkan keheningan diantara mereka
...
Jangan lupa vote dan komen yaa bantu share cerita ini juga yaa:)
Mohon bantuan dan dukungannya selalu :)
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY OF TWINS
Ngẫu nhiên" janji buat jagain aku terus ya " -Adel " suatu saat nanti kalimat itu yang aku ucapkan buat kamu:) " -Ashel Start : 19 September 2022 Finish : 15 Oktober 2022