BAB 29

1.2K 105 2
                                    

FLASHBACK

Sebuah keluarga yang sangat harmonis sedang berkumpul bersama diruang keluarga. Mengobrol,bermain, tertawa karena kelakuan lucu ketiga anak kembarnya itu

" bundaa..ayah..kenapaa nama kita sama " tanya si sulung, " karena wajah kalian sama " jawab ayahnya

" aku ga mau namanya sama bundaa " ucap sitengah, " terus kamu mau namanya siapa " tanya bundanya

" dia kan acell, terus dia kan adell, aku gamau dipanggil atha aku mau dipanggil..hmm...REVAA " ucap sitengah dengan semangat, " padahal muka kamu yang lebih mirip acell,harusnya kan aku yang dipanggil reva " ucap sibungsu adel

" kayanya bunda salah ngasih nama deh, harusnya kan nama yang mirip itu mereka " ucap adel menunjuk ashel dan reva

Orang tua mereka hanya tertawa mendengar celotehan anaknya

" yaudah sekarang kita panggil reva yaa.." ucap anin, " kalian berdua harus panggil aku reva okei" adel dan ashel hanya mengangguk setuju

--

Persahabatan mereka sebenarnya ber4 yaitu, Eve, Ashel,Reva,dan Adel.

" kalian pada ngapain " tanya eve yang saat itu berusia 8 tahun sedangkan sikembar 6 tahun

" aku lagi gambar, kalo ashel lagi nyusun puzzle tuh" jawab adel,

" terus reva mana "

" hmmm..biasa kak hobi dia kan menyendiri " jawab adel, " yaudah aku ke reva dulu ya "

Eve pun menghampiri reva

" reva kamu ngapain sendirian disini, kenapa ga ikut main sama adel atau acel " tanya eve, " main sama mereka ribet kak, ntar ujungnya berantem

Eve hanya tertawa mendengar itu, Reva dulu memiliki kepribadian yang diam itu juga yang membuat eve lebih dekat dengan reva.

Jika mereka berempat sedang bermain, ya mereka hanya bagian menertawai kelakuan adel acel dan menengahi jika adel dan ashel bertengkar.

FlasHBacK OFF

Bell pulang sekolah telah berbunyi

" halo kak, bisa ketemu ga kita " ucap adel, " kerumah gua aja ya del, gua lagi mager keluar "

" yaudah, gua otw " telpon pun mati

Rumah Eve

" haii tante " sapa adel, " ehh adel, apa kabar kamu ? " Tanya cindy

" baik tante, aku izin ke kamar ka eve ya " ucap adel, cindy hanya mengangguk

Ceklek...Pintu terbuka

" ehh..udah dateng lo del " ucap eve,

" biasanya kalo tiba-tiba telpon pengen ketemu ada yang mau dicurhatin, mau curhat apa " Tanya eve

Adel diam, dia bingung harus mulai dari mana

" kayanya ini persoalan serius, muka lo tegang banget del, rilekss dong " ucap eve

" she's back kak " ucap adel, eve pun bingung siapa yang dimaksud adel kembali

" siapa yang kembali del " tanya eve,
" REVA ATHALIA "

" ha...reva.." eve shock mendengar nama itu setelah 10 tahun berlalu nama itu terdengar lagi ditelinganya

" gua gatau harus seneng apa ngga kak " ucap adel bergetar, " lo harus seneng del, you'r sister is back "

" ini kan yg lo tunggu dari dulu " ucap eve senang, " dia berubah kak , dia bukan reva yang dulu "

" berubah gimana? " Tanya eve,
" pertama, dia menolak dipanggil reva padahal kan dia yang dulu minta dipaanggil itu. Kedua, gua dan bunda udah sempet ketemu dan dia nganggep kalo dia buang. Terakhir, sikap dia kasar dia ke bunda " jelas adel

" kenapa dia bisa berpikiran gitu ya " ucap eve, " ngga tau gua kak "

" lo harus bisa buat dia ngerti del " ucap eve, " gua bakal berusaha ka, gua mau dia tau semuanya "

" iyahh, lo pasti bisa ko " ucap eve tersenyum, " makasih yah kak, udah mau dengerin curhatan gua. Sekarang gua ga tau harus curhat ke siapa lagi selain lo, coba masih ada ashel.. "

" dell..lo ga sendiri..gua akan selalu ada disaat lo butuh...every time " ucap eve memeluk adel

KEESOKKAN HARINYA

Bel pulang sekolah telah berbunyi

" gua ikut " ucap reva menahan tangan adel, adel pun tersenyum dan mengangguk

Mereka pergi dengan kendaraannya masing-masing, adel dengan motor kesayangannya dan reva dengan mobil sport kesayangannya.

Sebelum masuk rumah ada beberapa hal yang disampaikan adel ke reva

" gua ga mau lo ngeluarin kata-kata yang nyakitin bunda " ucap adel, dan reva hanya mengangguk

Ada keraguan dihati reva saat ingin masuk kerumah ini, rumah masa kecilnya dulu. Melihat reva yang berhenti sejenak, adel pun menghampiri reva

" lo pasti bisa " ucap adel tersenyum

Saat sudah masuk kedalam rumah itu, reva melihat sekeliling dimana tidak banyak yang berubah dari isi rumah tersebut. Foto-foto mereka masih terpajang rapih ditembok, foto keluarga, foto sikembar 3, namun yang hilang hanya foto pernikahan orang tuanya.

Ada rasa kerinduan yang melekat dihati reva, dia sangat rindu keluarganya. Tapi rasa sesak itu juga muncul saat mereka berpisah dulu, sudah saatnya sekarang dia meminta penjelasan tentang semua ini.

" bunda... " panggil adel, " bun.."

" ya sayang..." jawab anin, mendengar sautan adel dan reva pun menghampiri

UHUKK..HUK...SUARA BATUK

" bunda sakit ? " Tanya adel panic, " ngga ko, ini batuk biasa kok "

" minum obat ya bund " ucap adel, anin hanya mengangguk

" oh iyah bun, aku bawa orang " ucap adel, reva pun menampakkan diri didepan anin

" revaa..." anin pun segera ingin memeluk, tetapi langkahnya terhenti karena dia mengingat kejadian kemarin dimana reva menolak dipeluk anin

" aku kesini karna butuh penjelasan dari anda " ucap reva to the point, anin sedikit merasa sesak disaat anaknya enggan untuk memangil dirinya bunda

" rev.." ucap adel memperingati,
" nggapapa del " ucap anin

" jadi gini.."



....

Bersambung...

jangan lupa vote dan komen ya gaisss bantu share cerita ini jugaa

makasihh:)

Mohon bantuan dan dukungannya selalu:)

STORY OF TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang