05 › dont play with players.

1.2K 133 1
                                    

"habis dipake sama siapa?"

Rakiel yang sedari tadi memainkan ponselnya sembari berbaring diatas sofa tamu terpaksa secara spontan mendudukkan tubuhnya saat mendengar suara rendah seorang dominan yang merendahkan dirinya. Rakiel menautkan alisnya dengan ekspresi tidak senang sebagai respon awal, "apa pedulimu?"

"tetangga kamar apartemen sebelah tadi bicarain lo didepan pintu. Katanya, akhir-akhir ini lo bawa cowok yang beda. Terus tadi dia bilang sore tadi ada cowok keluar dari apartemen lo, siapa?"

alisnya semakin menyatu, Rakiel berdecih sinis. "Bukan urusanmu. Lagian kamu kenapa dengerin mereka, Jaden?" alih Rakiel, muak rasanya kalau mendengar Jaden terus-menerus membahas mengenai beberapa cowok yang bermain dengan Rakiel.

Jaden menatap Rakiel sekilas sebelum menghela nafas yang benar-benar terdengar berat. Jaden berjalan mendekat dan duduk bersebelahan dengan Rakiel yang sama sekali tidak merubah rautnya, "gue serius. Bisa berhenti gak? apa sih yang lo cari dari ngejalang?"

"Jaden, stop." sela Rakiel mulai malas, "aku ngejalang gini juga ngehasilin uang, gak kayak kamu yang justru buang-buang uang buat cewek-cewek gak jelas itu."

"oh, so because of money?" saut Jaden santai. Ia mengeluarkan dompetnya dari saku celananya, membuka dan menarik beberapa kartu pembayaran dari dalam dompetnya. Jaden melirik Rakiel yang juga menatapnya, "kalo misal gue kasih lo kartu-kartu ini, lo bisa stop gak?"

Rakiel terdiam sejenak sebelum mendengus bahkan mengalihkan atensinya dari Jaden. "Gini, kalau misal aku stop dari kegiatan itu, kamu bisa berhenti friendly sama cewek-cewek gatel itu gak? biar impas, aku gak jual tubuhku dan kamu gak bagi-bagiin hatimu." ujarnya semakin malas.

"El."

Rakiel melirik, "gak bisa kan?"

"I'm trying it." saut Jaden cepat menghasilkan rotasian mata sinis dari sang submissive.

"you don't try, never." celetuk Rakiel dengan santainya, "besok cewek mana lagi yang mau kamu jadiin koleksi?"

"El, gue lagi serius."

"kamu gak pernah serius sama aku, Jaden.. kamu selalu main-main." setelah mengatakan apa yang menjadi sumber dari segala permasalahan dalam hubungan mereka, Rakiel memilih diam ditengah suasana yang juga hening karena Jaden tidak langsung memberikan respon cepat.

dominan Galeano itu menatap sang submissive dari samping, lebih lama memilih diam sampai-sampai sang submissive beranjak dari duduknya. "Lo mau kemana?" tanyanya.

tidak menoleh. "Kamar, aku ngantuk." balas Rakiel sebelum masuk ke dalam kamar utama yang ada didalam apartemennya tanpa menunggu balasan dari sang dominan.

Diruang tamu tinggal tersisa Jaden yang hanya diam ditempatnya sembari mengumpat didalam batinnya saat melihat ponsel milik Rakiel tergeletak disofa dengan layar yang menyala dan menampilkan pesan notifikasi dari sang kembaran, "sialan.. he's a bitch."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Player (delayed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang