08 › dont play with players.

533 56 1
                                    

"El, I want to talk seriously about the rules."

Rakiel yang keluar kamar dengan niat mengambil air minum di dapur pun terpaksa mendudukkan diri disofa ruang tamu penthouse milik Liam yang sepertinya sudah sejak tadi duduk dan menunggunya keluar kamar, "apa? cepet dan gak usah basa-basi."

Liam tersenyum tipis sembari meletakkan dan menyodorkan selembaran kertas ke hadapan Rakiel yang dengan terpaksa mengambil dan membaca segala jenis peraturan yang dibuat oleh si pemilik, "baca dengan teliti."

"boleh gue tambahin?" tanya Rakiel sembari melirik Liam, "don't mind my business and I won't mind yours, that's all."

"sorry? urusan kamu itu berarti urusan aku juga selama kamu ada disini karena kamu adalah tanggung jawab aku, Iel." balas Liam yang tentunya menolak tambahan peraturan yang diberikan Rakiel.

"huh? apa lo bilang? itu bahkan masuk ke ranah private gueㅡ"

"there are other things you can add, except for the previous one." sela Liam seketika membuat Rakiel berdecak malas, "atau biar aku saja yang menambahkan?"

"bahkan lo yang buat peraturan ini." sindir Rakiel membuat Liam tertawa pelan.

"sixth, don't wear random clothes and seventh, don't bring strangers here."

"pakaian sembarangan maksud lo?"

"your shirt, shorts and thin t-shirt.. it's not appropriate if you wear it in a room with a dominant person."

"ohhh.. gue tau, It seems you have lust for me?"

"Iel, patuhi peraturan okay?"

"let's make a bet, Liam." Rakiel meletakkan selembar peraturan diatas meja sembari menatap Liam yang kebingungan, "selama seminggu..? I guess that's enough."

"taruhan apa?"

Rakiel berdehem singkat lalu tersenyum remeh kearah Liam, "if you touch me then you have to return me to my parents no matter what."

"kalau tidak?"

"gue bakal di sini selama waktu yang ditentukan papa." putus Rakiel dengan berat hati. Tapi, ia akan tetap mencari cara agar tidak lebih lama terjebak satu atap dengan pemuda pindahan dari Surabaya itu.

mendengar apa yang akan ia dapatkan jika menangㅡLiam menyandarkan tubuhnya pada sofa terlebih dulu sebelum membalas atau lebih tepatnya memprotes, "bukankah seharusnya aku yang menentukan apa yang aku dapatkan jika aku berhasil?"

"lo mau apa?" ketus Rakiel.

"jika aku berhasil tidak menyentuhmu selama seminggu maka kamu harus mematuhi semua yang aku katakan."

Rakiel mendengus kasar, "itu namanya lo mau memperbudak gue!"

Rakiel mendengus kasar, "itu namanya lo mau memperbudak gue!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Player (delayed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang