01: 🦁

1.2K 156 32
                                    

IKEMEN

.

.

Diibaratkan Wang Yibo itu seperti ulat yang bermertamorfosa menjadi kupu kupu. Kisah hidupnya sebagai seorang protagonist yang sempurna. Semua orang memujanya sebagai seorang "ikemen" tanpa tahu dirinya yang ooc.

.

.

Disclaimer: Author mencintai wang Yibo :v

.

.

🐰🌺🦁


Kesungguhan.

Bocah sebelas tahun, berkacamata dengan frame besar memiliki kesungguhan di matanya. Wajahnya memerah seperti kepiting rebus. Bola mata hitam kelamnya memancarkan harapan yang besar. Dia mengenakan baju seragam sekolah yang sama dengan anak laki-laki seusianya yang sedang berdiri di hadapannya.

Anak lelaki-dengan kulit putih berwajah cantik seperti boneka itu menatapnya tanpa minat. Ia memang masih duduk di kelas lima, dia masih muda dan anak sekarang sudah merasakan berpacaran dari sekolah dasar-begitupun dirinya. Bocah cantik sekaligus manis itu sudah sering menghadapi keadaan seperti ini hingga ia tidak perlu gugup lagi.

Untuk-

"Aku menyukaimu Xiao Zhan. Maukah kau menjadi kekasihku."

Menolak anak lelaki yang tidak tampan, tidak keren, tidak manis, dan juga tidak sexy di hadapannya itu. Siapa juga yang akan mau dengan anak lelaki yang kulitnya seperti tidak terkena sinar matahari-nyaris seperti wanita. Dia culun, bertubuh kurus, dan pendek. Belum lagi jerawat yang tumbuh di sekitar wajahnya. Xiao Zhan tidak suka dan banyak orang yang jauh lebih keren menyukainya.

"Tidak!" begitu lugas tanpa basa basi.

Xiao Zhan memandang datar anak lelaki di hadapannya yang hampir menangis. Lihatlah-ingusnya bahkan meleleh. Menjijikkan. "A-apa kau sudah punya kekasih?" itu pertanyaan yang logis untuk dipertanyakan.

"Tidak juga. Tapi aku tidak menyukaimu."

Anak laki-laki itu menunduk-sepertinya ia benar-benar menangisi cinta pertamanya yang baru saja di tolak. Ini bukan salahnya, ini juga bukan salah keadaan, ini hanya salah wajahnya yang jelek-mungkin. "Begitu ya, apakah suatu hari nanti kau akan bisa menyukaiku?" anak lelaki berkacama mata mungil itu tersenyum.

Xiao Zhan tampak berpikir, menelusuri si kecil imut yang bahkan lebih pendek darinya itu. Dia tidak elegan sama sekali, tidak ada pria tipe Xiao Zhan dari dirinya-bahkan hanya sedikit. "Tidak!" jawaban Xiao Zhan selalu tidak. Ini menimbulkan tatapan perih dari si anak laki laki.

"Apakah kau-"

"Kau membuang waktuku!" Ucap Xiao Zhan kesal. Ia melipat tangannya di dada, bibirnya mencibir tidak suka. "Aku ingin ke kantin, aku lapar dan kau mengoceh tidak penting soal ini dan itu. Satu hal jawabanku adalah tidak. Untuk sekarang dan nanti."

Anak lelaki itu mengangguk. Hatinya sakit sebenarnya. Dia harusnya sadar diri, dia tak pantas di sandingkan dengan Xiao Zhan. Benar, kata teman-temannya. Jika berdiri di samping Xiao Zhan, dia itu terlihat seperti-tukang angkat tas.

"Kalau begitu bolehkah kau mengingat namaku?" Xiao Zhan menaikkan sebelah alisnya. Dia menatap sangat rendah pada lelaki di hadapannya itu. Untuk apa ia mengingatnya. "Sebagai seseorang yang pernah ditolak olehmu dan takkan pernah mendapat cintamu."

IKEMEN√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang