Lima tahun kemudian.
Waktu cepat sekali berlalu, musim semi baru saja menampakkan tanda tanda kedatangannya. Es es dingin mencair digantikan dengan mekarnya bunga. Cicit burung di daerah perumahan komplek mewah menambah keindahan pagi yang cerah tersebut, ranting ranting pohon bergesekan di tiup angin yang hangat.
Seorang remaja pria baru saja terbangun dari tidurnya—dia ibaratnya seperti putri tidur yang bangun dengan anggunnya. Merenggangkan tubuhnya sedikit dan di sambut dengan ucapan selamat pagi dari ibunya yang juga sangat cantik.
Ehem—
Kalian berharap terlalu banyak.
Sean Xiao Zhan, pria cantik sekaligus manis itu tak memiliki hidup sesempurna itu. Wajahnya cantik, tapi percayalah dia tidak bangun dengan anggun. Dia berguling ke sana kemari ketika jam wakernya berbunyi dan masih melanjutkan bergelung di bawah selimutnya ketika jam tersebut di matikannya. Dia masih mencintai ranjang besarnya. Rasanya susah sekali berpindah hati di pagi hari ini.
"SEAN XIAO ZHAN, BANGUN!" dan teriakan ibunda—yang merangkap peran menjadi penyihir menggantikan jam waker itu untuk membangunkan Xiao Zhan. Menarik gorden jendela kamar anaknya dan memaksa udara dingin menerobos masuk. Langit di luar sana mendadak mendung. "Ini hari pertamamu sekolah, cepatlah bangun. Feiyu sudah menunggumu." tangannya menarik selimut tebal milik Xiao Zhan. Sungguh memaksa agar sang anak bangun dari tidurnya.
"Aku bangun!" Xiao Zhan mendesis. Dia bangkit dan berjalan sempoyongan ke kamar mandi. Dia kemudian berteriak. "KENAPA AKU HARUS DI LAHIRKAN DARI RAHIM WANITA KEJAM SEPERTIMU!"
Xiao Zhan hanya tidak mengetahui, sifatnya persis sama seperti yang mulia Xiao Yang Mi. Itu rahasia umum yang Xiao Hangeng akui—tuan besar keluarga Xiao yang berparas seperti malaikat.
🦁Ika. Zordick🐇
.
Diantar dengan mobil mewah, Xiao Zhan turun dari mobilnya dengan seragam lengkap yang terlihat indah membungkus tubuh tinggi semampainya. Rambut caramelnya senada dengan warna bola matanya. Bulu matanya lentik dan imej boneka hidup sungguh tak lepas dari dirinya. Padahal jelas Xiao Zhan adalah seorang pria, tapi dia memiliki keindahan itu.
Dia luar biasa.
Dia sudah terkenal bahkan sebelum masuk ke dalam sekolah swasta elit yang resmi menjadi sekolahnya hari ini. Orang orang berbisik memujinya—tidak jarang juga berbisik menghinanya. Mereka iri dengan kesempurnaan Sean Xiao Zhan. Dia tampan tapi lebih dominan menjurus cantik, pintar, terhormat, dan kaya. Hanya saja ada yang kurang dari pria itu.
Dia angkuh.
"Aku tak bisa menjemputmu hari ini" Feiyu—pria keturunan China Kanada yang berposisi sebagai tunangan Xiao Zhan itu mengelus pipi Xiao Zhan. Memberikan senyuman simpul yang terkesan dingin sebenarnya. Mereka cocok. Itulah yang media massa beritakan. Xiao Zhan hanya balas tersenyum, kemudian melangkah angkuh memasuki gedung sekolahnya.
🦁Ika. Zordick🐇
.
Upacara pembukaan dimulai. Seluruh mata menatap tak percaya pada pria tampan yang terlihat rapi bergaya dengan seragamnya. "Selamat datang untuk adik adik kelas sekalian. Saya Wang Yibo, perwakilan senior yang menyambut kalian semua." Berpidato singkat dengan suara berat dan tegas. Senyum terukir di wajahnya—membunuh hati orang orang yang melihatnya.
Dia sang bintang di sekolah itu.
Siswa kelas dua yang mendapat sebutan "ikemen" (istilah jepang untuk menyebutkan lelaki yang keren) dari seluruh siswa di sekolah swasta itu. Yibo melihat sekelilingnya, mencoba mengenali satu per satu siswa siswi baru—dia dapat mengingat seseorang dalam sekali lihat. Dapat di katakan itu kemampuan—atau seperti gangguan untuk ingatannya, atau sopan santunnya berlebihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
IKEMEN√
FanfictionPenolakan itu tak membuat Yibo dendam, hanya saja dia mendapat motivasi menjadi lebih baik. "Bukan salahmu karena menolakku atau melupakan ku". "Kesalahanmu hanya karena tak mengenaliku" Original Story by: @ikazordick Cr: Gambar nyomot Pinterest #R...