7

312 28 0
                                    

"Jangan ambil"

"Kenapa?" Tanya Rast bingung. Karena tatapan Eve begitu serius.

"Itu tidak akan berjalan baik, resiko nya besar karena berada di pesisir pantai"

"Tidak akan ada masalah" Ucap Rast yakin.

"Di sana sudah pernah terjadi gempa bumi dengan skala 9.6 Magnitudo dan bukan tidak mungkin akan terjadi lagi"

"Kejadian itu sudah 10 tahun yang lalu, jadi jangan berbicara omong kosong Eve" Rast menghentikan kegiatannya dan berbalik menatap Eve.

"Bagaimana caranya memberitahu..." Eve terlihat kebingungan sendiri untuk menjelaskan maksudnya.

"Sudahlah Eve, proyek ini sudah aku ambil dan kami sedang menyusun rincian nya"

Eve mengigit bibirnya mencoba berpikir cara agar Rast tidak jadi melakukan proyek tersebut. Eve tiba-tiba tersenyum. Dia tahu apa yang harus di lakukan.

"Apakah ini benar-benar menguntungkan?"

"Diperkirakan akan ada banyak turis yang datang di akhir tahun, ini akan sangat menguntungkan" Jawab Rast. Dia sangat yakin dengan rencananya. Jika proyek ini berhasil. Tidak hanya Ayah nya yang akan bangga, orang-orang juga akan mulai memperhitungkan dirinya.

"Menurut ku proyek ini memiliki resiko yang besar, apalagi daerah Yunan sudah terkenal akan gempa buminya. Gempa dahyat itu memang sudah sepuluh tahun yang lalu. Tapi di sana masih sering terjadi gempa. Apa kamu lupa, dua minggu yang lalu gempa terjadi sampai air laut naik dan menyentuh rumah warga yang ada di pesisir"

Mendengar pendapat yang masuk akal tersebut Rast terdiam.

"Kamu benar, segala sesuatu dapat terjadi. Apalagi Yunan cukup rawan"

"Iya tentu saja, kamu tidak bisa mempertaruhkan segalanya. Jika terjadi gempa bukan cuma Ayah mu yang kecewa. Orang-orang juga akan menjadikan mu kambing hitam"
Melihat Rast mulai mempercayai nya. Eve bersiap-siap untuk menambahi ucapan nya.

"Ini tidak bisa di biarkan, jika aku melakukan kesalahan. Elam dan Duke pasti orang pertama yang mengambil keuntungan"

"Benar-benar itu sangat benar" Ucap Eve membernarkan secara cepat.

"Tapi... " Rast menatap Eve dengan mata penuh selidik.

"Apa?" Tanya Eve.

"Apa kamu membantu ku sekarang?"

Eve tersenyum canggung mendengar nya, dia juga tidak tahu alasan sebenarnya kenapa dia mencoba membantu Rast. Mungkin karena dia tidak ingin Elam dan Chelsea menikmati hasil di mana orang lain yang menjadi pijakan nya.

"Sudah aku bilang aku tidak menyukai Elam lagi karena itu lah aku membantu mu"

"Jadi kamu suka aku?"

"Hah??" Eve merasa pertanyaan Rast sangat ambigu. Suka apa yang di maksud pria tersebut.

"Jika yang kamu maksud dukungan? Maka aku di pihak mu sekarang"

"Kenapa? Pasti ada alasannya. Jika kamu melakukan ini karena menyukai ku. Aku katakan dari sekarang. Aku tidak menyukai mu"

Eve memutar kedua bola matanya, kenapa Rast begitu percaya diri. Membuat Eve merasa sedikit jengah.

"Tidak, aku hanya baru sadar sekarang jika tidak ada gunanya mengejar Elam. Lebih baik aku mendukungmu dan jika kamu berhasil mendapatkan Banaya. Mari kita bagi dua" Ucap Eve dengan senyum bisnis .

"Jika seperti itu lebih baik aku melakukan proyek ini meskipun beresiko"

Eve menghela nafas kesal mendengar nya, Rast memang gila akan Banaya. Dia ingin tahu bagaimana reaksi Rast saat pria itu tahu karena Banaya lah akhir hidupnya di novel menyedihkan.

EVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang