17

308 27 4
                                    

Eve dan Briana menatap dingin hujan yang terus turun didepan rumah. Mereka sudah siap dengan pakaian serasi di tambah mantel hangat di tubuh.

"Hari ini hujan begitu deras" Ucap Briana dengan kesal.

Eve apalagi. Dia yang sejak kemarin ingin makan donat hanya bisa menarik nafas putus asa. Sepertinya keinginan nya untuk makan donat harus di urungkan lagi.

"Mau bagaimana lagi" Eve masuk di susul Briana. Mereka duduk di ruang tamu dan meletakkan kepala mereka di sandaran kursi hingga ter dongak   kebelakang.

"Membosankan"

Briana mengambil ponselnya. Dia membuka kamera dan mengambil gambar. Setelah itu dia menunjukkan kepada Eve hasilnya.

"Cantik, aku terlihat bagus hanya dari bahu" Ucap Eve dengan senyum jenaka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Cantik, aku terlihat bagus hanya dari bahu" Ucap Eve dengan senyum jenaka.

Briana sedikit terkekeh. Dia menegakkan punggung dan fokus bermain ponsel. Tak lama ponsel Eve bedenting, dia merogoh sakunya dan melihat ada notif masuk dari Wanita di samping nya.

"Aku mengirimkan nya padamu"

Eve tersenyum. Dia memikirkan sesuatu dan membuka aplikasi Instagram. Dia rasa dia sudah lama tidak mengaudate status terbaru nya.

_____

Ternyata hujan turun hingga malam hari. Cuaca terasa dingin dan lembab, Rast berada di dalam lift untuk turun ke lantai bawah.

"Kapan jadwal temunya?" Tanya Rast pada Nian yang berdiri patuh di sisinya.

"Besok di jam makan siang tuan"

Rast mengangguk mengerti. Dia harus segera bertemu para investor dan menyampaikan idenya. Mungkin besok juga ada Philip. Ayahnya.

Tingggg....

Lift sudah sampai di lantai bawah dan terbuka. Pemandangan di sana sudah sangat sepi karena para pegawai sudah banyak yang pulang, hanya beberapa saja yang tinggal untuk lembur.

"Tidak perlu. Aku akan menyetir sendiri" Tolak Rast saat Nian membukakan pintu belakang agar Rast bisa masuk.

" Baik Tuan"  Jawab Nian sambil kembali menutup pintu mobil yang dia buka

"Besok datang pagi-pagi kerumah. Dan siap kan berkas untuk rapat"

Setelah itu Rast masuk ke kursi pengemudi dan menatap Nian menunggu tanggapan asisten nya tersebut.

"Baik Tuan"

Rast langsung menyalakan mobil dan pergi dari sana di bawah hujan yang rintik-rintik. Di tengah jalan dia memutar mobilnya kearah yang berbeda. Tatapan Rast begitu lurus, dia memiliki rencana di otaknya, tapi untuk sekarang dia tidak bisa bertindak gegabah.

Mobil berwarna hitam berhenti di sebuah rumah sederhana yang tampak sunyi.

Mobil berwarna hitam berhenti di sebuah rumah sederhana yang tampak sunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
EVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang