8

298 22 0
                                    

"Ayo kita kerumah mu hari ini"

"Apa? kenapa mendadak? Jika untuk membahas tanah, kita bisa membuat rencana dulu"

"Apa aku bertanya? Ini pernyataan. Kita akan ke sana hari ini" Ucap Rast sambil turun dari tempat tidur.

"Hei Rast... Apa kamu tidak akan kekantor hari ini?"

"Setelah makan siang aku akan menjemputmu, jadi jangan pikirkan pekerjaanku"

Rast menghilang di balik pintu kamar mandi, meninggalkan Eve yang dalam ke bingungan.

"Apa yang akan dia lakukan di sana?" Tanya Eve dalam hati sambil menatap arah di mana Rast berada.

______

Rast dan Eve turun kebawah untuk sarapan. Di meja makan tidak ada satupun anggota keluarga yang makan. Karena waktu sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Semua orang sudah pergi untuk mengerjakan rutinitas mereka.

"Apa menu sarapan hari ini?" Tanya Rast pada pelayan yang datang untuk melayani.

Eve duduk di samping Rast di barisan kedua. Meja makan dengan sepuluh kursi terlihat cukup besar bagi mereka berdua. Duduk secara bersebelahan tampak seperti pasangan suami-istri yang harmonis.

"Bubur labu kuning dan pancake buah"

Dua pelayan lainnya datang dan membantu menyiapkan sarapan bagi sepasang suami-istri tersebut.

"Tolong sajikan pancake saja untuk ku" Ucap Eve pada pelayan yang sedang menuangkan air putih untuknya.

Para pelayan yang ada di sana saling pandang. Mereka menatap Eve sedikit kaget. Karena Eve menggunakan kata tolong untuk berbicara pada mereka. Sangat berbeda dengan beberapa hari yang lalu. Di mana Eve selalu memasang wajah ketus dan mengkritik semua yang mereka lakukan. Tapi hari ini Eve turun lebih siang untuk sarapan dan tidak menyingung pekerjaan mereka. Mereka awalnya takut Eve akan mengomentari bubur labu mereka.

"Baik Nyonya"

Eve mengangguk dan menatap Rast yang sedang makan bubur labunya. Terlihat kental dan manis . Eve sebenarnya suka bubur untuk sarapan, tapi tidak untuk labu. Dia tidak suka.

"Kemana rencana mu pagi ini?" Tanya Rast sambil memakan sarapannya.

Eve tampak berpikir, dia tidak memiliki rencana apapun untuk hari ini. Dia mungkin hanya akan berbaring dan memainkan ponselnya.

"Tidak ada, hanya bermalas-malasan"

Tepat saat selesai bicara pancake milik Eve di sajikan. Ada buah strawberry kesukaan nya di atas pancake.

"Kenapa kamu tidak mengambil kursus seni lukis seperti Chelsea?"

Eve yang sudah akan memasukkan potongan pancake ke mulutnya, kembali meletakkan sendok ke piring dengan tidak semangat.

"Kenapa aku harus melakukannya?" Tanya Eve lesu. Dia menusuk-nusuk pancake dengan garpu.

"Agar kamu memiliki kegiatan, apa kamu tidak bosan di rumah seharian"

"Aku sebenarnya tidak ingin mengatakan ini. Tapi Chelsea tidak memiliki gelar apapun, dia ingin terlihat menonjol dengan sesuatu. Makanya dia mengambil kelas lukis dan itu berbeda dengan ku"

Eve kembali teringat kisah masa lalu nya. Dulu meskipun Chelsea bukan seorang sarjana. Tapi dia memiliki bakat dalam seni lukis. Dia terus mendalami nya hingga lukisannya terlihat memukau. Salah satu kolektor lukisan melihat nya dan memberi saran agar Chelsea ikut pameran dan semenjak itu Chelsea menjadi terkenal dengan lukisan.

Sedangkan Eve tidak berkembang sama sekali. Meskipun dia dari keluarga yang cukup terpandang  dengan gelar, dia tidak mencoba memulai karir. Yang dia lakukan hanya iri dan dengki pada Chelsea.

Sekarang Eve ingin mengubah hidup nya, dia tidak ingin sibuk mengurus Chelsea sukses atau tidak. Dia hanya akan fokus pada dirinya sendiri.

"Lalu kenapa kamu masih di sini dan menjadi pengangguran" Ejek Rast sambil makan bubur labunya tanpa memperdulikan Eve yang kehilangan semangat pagi nya.

"Bukankah aku sudah katakan. Ini karena rasa cinta ku dan sekarang aku menyesali nya"

Suara sepatu mendekat terdengar. Mereka langsung menghentikan pembicaraan mereka.

"Kalian bangun cukup siang jadi kami makan lebih dulu. Maaf ya"

Eve menatap Chelsea yang tersenyum manis. Wanita itu mengenakan gaun sepanjang mata kaki dengan rambut yang terurai bergelombang. Di bahunya terdapat totbag putih dengan motif bunga Lily yang menambah kesan anggun dan manis secara bersamaan.

Eve sedikit cemberut. Dia sebenarnya tidak ingin memiliki perasaan ini. Tapi ini mungkin di sebabkan alur dari buku yang di buat penulis, agar dia memiliki perasaan iri pada Chelsea.

Rast tidak menanggapi, dia hanya sibuk makan pancake dengan tenang. Eve melihat jika Chelsea masih menatap kearah mereka jadi dia membuka mulutnya.

"Tidak masalah, harus nya aku yang minta maaf"

Ada sedikit kedutan di mata Chelsea dan Eve menangkap nya. Dia tahu wanita itu pasti kaget karena dia bersikap sopan.

"Ya, kalau begitu aku permisi dulu. Karena ada kelas lukis hari ini"

Chelsea terlalu speechless untuk menanggapi ucapan Eve, jadi dia langsung memutuskan pembicaraan, dia berbalik dan pergi dari sana.

Melihat kepergian Chelsea. Eve tidak bisa menahan diri untuk bernafas lega.

Dia kembali menatap Rast yang masih makan dengan tenang. Dia teringat alur cerita di mana awal Rast jatuh cinta pada Chelsea.

Setiap pagi setelah sarapan, Chelsea akan bersiap-siap untuk pergi kursus. Dan dia akan melihat Rast memakan sarapannya seorang diri. Jadi sebagai protagonis yang baik hati dia menyapa Rast dengan lembut.

Rast yang hati nya penuh kesunyian merasa sedikit tergerak karena hal tersebut. Penampilan anggun Chelsea juga menjadi salah satu daya tariknya untuk menarik perhatian Rast. Kejadian itu terus terjadi hingga Rast benar-benar yakin jika dia jatuh cinta pada adik iparnya.

"Terlalu manis dan kurang lembut. Siapa yang membuat ini?" Tanya Rast pada pelayan yang tidak jauh dari sana.

"Menjawab Tuan, nyonya Chelsea"

"Tidak enak" setelah mengatakan nya, Rast berdiri dan merapikan jas nya pelan.

Eve memandang meja makan, di mana mangkuk yang berisi bubur labu habis tak tersisa. Sedangkan pancake yang di buat Chelsea hanya Rast makan tidak hampir setengah nya.

Eve lupa. Dulu yang menjadikan salah satu alasannya juga kenapa Rast menyukai Chelsea adalah  karena sarapan yang selalu di buat istri Elam tersebut.

Pagi ini Rast mengkritik sarapan yang di buat Chelsea, dimana dulu itu adalah bagian nya untuk menjelek-jelekan Chelsea. Apa plot berubah karena dia mencoba melawan alur.

"Ingat Eve, kita akan ke sana di jam makan siang. Jadi jangan makan siang lebih dulu. Kita akan makan di sana"

"Oke" Jawab Eve cepat.

Rast tidak bicara lagi. Dia langsung keluar dari sana untuk mulai pergi bekerja. Perusahaan tempat dia bekerja adalah Banaya Company, yaitu kantor pusat dari perusahaan lainnya. Begitu juga Duke dan Elam . Mereka memegang bagian mereka masing-masing di sana.

Duke di bagian Direksi, Rast Direktur utama dan Elam sebagai direktur keuangan, karena Duke putra tertua. Philip memberi nya jabatan yang lebih tinggi dari dua putra lainnya.

Tapi di mata orang kantor, diantara mereka tidak ada perbedaan nya. Mereka memiliki posisi yang sama.

Eve menatap pancake didepan nya yang sudah dia makan setengah. Mengetahui jika Chelsea yang membuat nya dia tidak kesal. Menurut nya rasa dari pancake tersebut enak, tekstur nya juga pas. Manisnya tidak berlebihan. Tapi kenapa Rast mengkritik pancake di depan nya.

EVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang