- LIKE DANCING IN THE MOONLIGHT
lelah dengan perjalanan waktu nya kini winwin dan kun mendiamkan diri di sebuah objek besar yaitu pohon rindang yang nampak sejuk di alam mata, dengan sejuta makhluk hidup yang bergelimang masing masing pasangan, bagaimana dengan kedua orang tersebut kini? apakah akan di sebut pasangan? biarkan takdir yang menjawab kehendak ini.
badan yang merosot ke bawah mendudukkan dirinya , menghilangkan rasa penat sebentar sembari menatap siang di hari itu. mereka penat telah berjalan seharian hingga bermeter meter jauhnya hanya untuk menghilangkan rasa jenuh. ntah ide gila siapa ini yang mengajak nya tuk berjalan kaki di siang bolong ini.
" apa kau mau? " winwin yang menyodorkan sebuah cup minuman ke hadapan muka kun.
kun yang sedikit terkejut lantas " dari mana kau mendapatkan nya?? " tatapan heran dan mengangkat satu alis mata nya.
" tidak ini aku hanya mengambil yang sembari tadi terdiam di cafe "
kun yang sudah siap meng aba aba tuk mengambil minuman tersebut dari tangan sicheng lantas terlebih dahulu di rebut oleh nya dan meminum nya satu tegukan kun hanya bisa berdecak kesal nya dan winwin hanya bisa tersenyum dan " maaf maaf, aku haus dengan ini "
kun yang frustasi dengan akan hal itu ia kembali berdecak dan menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal.
winwin yang mengetahui kekesalan kun terhadap nya kini mulai mengarahkan kembali minuman tersebut saat kun tengah memalingkan wajahnya ke arah lain. winwin memanggil nya lalu kun yang terasa terpanggil memalingkan wajahnya dan tepat tak jauh minuman mengenai pipi tembam nya itu uap air yang mengalir begitu saja membuat winwin terpaku pada nya.
" ini untuk mu "
" ck! , bukanya sedari tadi " kun yang memundurkan geseran wajahnya dan mengambil minuman yang sedari tadi masih berdiamkan di pipi nya, sepertinya ulah winwin ini hmee.
winwin terkekeh dengan tingkah laku kun yang menurut nya lucu, kun yang tengah menatap segerombolan orang di sana dan menyedot minuman itu dengan pipi yang
di kempot / mengempes menggembungkan pipinya sedari tadi.sedangkan sang lawan hanya bisa menggelengkan rendah kepala nya.
mereka berdiam diri sejenak, kun yang merasa ruangan tanpa batas itu menjadi sepi ia lantas mengalihkan wajah nya dan menatap winwin yang tengah menutup mata nya. hanya menutup mata saja ingat bukan tidur.
" kau tertidur?? "
" ya aku tertidur dengan mata terbuka " lanturan seorang winwin, kembali menegap kan tubuhnya yang usai telah merosot. lalu memelekan matanya sehingga terlihat melotot itu.
" mana ada sejarah yang begitu " kun yang menggeleng kan kepalanya
" ada , kau ini saja yang kurang update dengan teknologi sekarang " winwin yang menjawab dengan percaya diri dan memberinya seringan ejekan.
" ya bukan karena aku gaptek ya! aku kurang minat saja- " ucapan kun yang langsung di sela oleh winwin " kau hanya menyukai makanan saja "
" uh- omg " kini topik mereka sudah habis kun yang merasa terhibur meskipun sedikit tersindir dengan ucapan lelaki di depan nya , dengan cekikikan nya itu mengundang perhatian Winwin di sebrang itu.
" kukira kau orang nya pendiam "
" ya memang aku memang pendiam "
" mana ada sejarah orang seperti kau kun, pendiam ini seperti nya kau belum tes mbti mu ya?? "
" kau ini.. " tatapan mengerikan dari sebrang sana dan lelaki itu hanya meneguk ludah nya sendiri seperti nya bahaya akan di alami kembali. tidak jangan percaya itu win , tenang masih banyak waktu yang bisa kau jalani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reinkarnasi [ WINKUN ]
Short StoryTolong berikan aku waktu untuk melihat ukiran indah di wajah mu itu _Sicheng Dengan hal ini winwin mencoba tuk melakukan apa yang di maksud ' Lucid dream ' , iya merasa tertarik dengan hal itu. Mencoba dan membawa nya dan mengalurkan waktu winwin da...