✈ I WANT TO FLY AWAY ✈
Waktu satu minggu setelah kejadian Gibran yang menyatakan cinta di hotel malam itu cukup untuk membuat kedua insan itu bersama. Alesha merasakan ketulusan yang Gibran berikan kepadanya, dan dia pun merasa bahwa dia sudah jatuh hati kepada Gibran.
Sekarang terhitung sudah satu bulan mereka berdua resmi memiliki status 'sepasang kekasih', hari-hari yang sudah dipenuhi oleh cinta dari satu sama lain itu membuat mereka semakin lengket dan menempel.
Bahkan sekarang pun Alesha sedang mengomeli Mas Gibran-nya karena mengungkit tentang Gibran yang harus menunda jadwal pulangnya selama tiga hari lamanya. Benar-benar hal menyebalkan yang selalu terjadi kepada Alesha.
"Iya-iya, aku yang ga ngertiin Mas Gibran. Emang aku yang kaya anak kecil, Mas Gibran udah paling bener" Alesha
'Maksud saya bukan begitu, sayang. Mas cuma minta kamu buat sabar nungguin disana, siang ini saya sampe Jakarta' Gibran
"Iya, Mas hati-hati ya terbangnya. Fokus sama pesawat, jangan sama aku haha" Alesha
'Iya sha, kalo kamu ga sempet dateng gapapa. Nanti biar saya yang jemput kamu di kantor, ya?' Gibran
"Siap laksanakan Kapten Gibran!" Alesha'Mas jadi makin ga sabar ketemu pacar yang suka bikin gemes, saya sayang kamu sha' Gibran
"Love you too Mas Gibran, stay safe yaa. See u very soon, honey" Alesha
✈ ✈ ✈
Gibran sampai tepat pukul 13.00 WIB, baru saja ia berjalan keluar dari pesawat dan ia langsung menemukan Alesha yang langsung melambaikan tangan kearah Gibran.
"Mas Gibran! Kaangeeeen" ujar perempuan yang ia cinta tepat setelah ia melihat sosoknya.
Berlari dari arah keramaian kedalam pelukan Gibran.
"Kamu ga malu diliatin orang-orang meluk saya di tempat umum kaya gini?" GibranGibran sudah terbiasa dengan perlakuan manis kekasihnya, Alesha. Perempuan yang berhasil melelehkan hati Gibran yang sebeku dan sedingin es. Hati yang sudah lama tidak berpenghuni itu kini menemukan pemilik barunya.
Membalas pelukan kekasihnya itu dan mengajak Alesha untuk makan siang bersama dengannya. Alesha tersenyum sangat manis, mengangguk setuju dan langsung memeluk lengan Gibran.
Gibran sangat menyukai saat Alesha sangat bergantung padanya saat ini. Menyukai bagaimana dia begitu memperlihatkan kepada Gibran, bahwa perempuan itu benar-benar menyayanginya.
"Mas ditungguin oleh-olehnya loh sama Athar, ga lupa kan?" Alesha
"Engga, udah ada di koper saya. Mana mungkin lupa kalo calon adik ipar yang nitip" Gibran
"Bisa aja, aku lagi mau makan fastfood banget nih Mas. Boleh ga?" Alesha
"No, kemarin lusa kamu udah makan fastfood sha. Saya ga mau kamu sakit, kita makan makanan yang bener" Gibran
"Loh? emang fastfood ga bener?" Alesha
"Sayang, saya lagi ga dalam mood yang bagus buat kamu ajak debat ya. Tolong pengertiannya" GibranAlesha sedikit lemas dan tidak bersemangat setelahnya, tapi ia tidak menyalahkan Gibran yang melarangnya makan makanan fastfood. Mas Gibran-nya benar, tidak baik jika sering bahkan terbiasa makan fastfood.
Kekasih Alesha itu benar-benar bisa berubah profesi tiba-tiba. Terkadang menjadi seorang pilot, dokter, ayah, sahabat, bahkan adik Alesha jika mode manja seorang Gibran Dirgantara keluar.
"Aku beberapa kali ketemu sama Mba Keisha di rumah sakit" Alesha
Gibran berhenti berjalan mendengar tuturan sang kekasih, "Kamu sakit?" ucapnya khawatir
Alesha tersenyum senang setelahnya, tau bahwa Mas Gibran-nya sedang khawatir sekarang. Kemudian menggeleng dan kembali memeluk lengan Gibran yang terlepas untuk beberapa detik itu.
"Jadwal check up Athar, Mas" jelas Alesha
"Ketemu Raka dong?" Gibran
Lagi-lagi hanya senyuman respon pertama yang diberikan Alesha, entah kenapa Gibran-nya sangat menggemaskan hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I WANT TO FLY AWAY [EUNBO]
Historia Corta"jangan menunggu ku pulang, jika suatu hari nanti aku tak kembali jangan mencariku, jangan juga menangisiku, cukup kirimkan doa kepadaku itu sudah cukup" Cinta kita sedalam samudera seluas bentala dan setinggi cakrawala namun semesta tak memberi iji...