Di sebuah tempat yang gelap dan lembab, suara kaki yang tengah berjalan terdengar disepanjang jalan tempat itu berada. Diantara sel sel yang tidak berpenghuni, ia melihat seseorang sedang berbaring disana.
"Selamat malam Myanmar. Apa kau baik baik saja?" Suara itu mengejutkan orang yang tengah berbaring di lantai yang dingin.
"Y-yang mulia! Pangeran tolong keluarkan saya dari sini! Saya tidak bersalah atas racun tersebut!! Saya mohon ampuni saya!" Orang yang bernama Myanmar itu hanya bersujud memohon ampun kepada orang di depannya.
"Apakah aku harus mempercayai perkataanmu?"
"... Saya bersedia dihukum apapun jika saya benar benar melakukan itu semua!! Karena itu, tolong keluarkan saya pangeran Indonesia.." lagi lagi, orang ini memohon pertolongan.
"...baiklah jika itu permohonanmu. Tapi, untuk beberapa hari kedepan kau tetap akan tinggal dipenjara ini untuk sementara" jelas Indo.
"..."
"Tenang saja, aku akan menemuimu lagi nanti. Aku akan membawakan makanan dan sesuatu untuk menghangatkan dirimu" senyum Indo.
"Terimakasih Yang Mulia!!"
"Tapi dengan satu syarat~" Kata Indo dengan mendekatkan wajahnya ke telinga Myanmar.
"Jika kau benar benar bersalah, aku akan membuatmu mati dalam kesengsaraan Myanmar~"
Setelah mengatakan itu, Indo langsung pergi keluar dari ruangan itu meninggalkan Myanmar yang masih diam terpaku disana.
Myanmar POV
Hari itu, seperti biasa aku diperintahkan kepala pengurus untuk membersihkan kamar pangeran keempat, pangeran Indonesia. Disana, aku membuat sebuah kesalahan dan setelah itu, pangeran meminta kepadaku untuk dibuatkan sarapan.
Aku pun langsung saja pergi ke dapur dan mempersiapkan semuanya. Saat semuanya sudah selesai, aku meninggalkan makanan yang sudah aku siapkan sebentar untuk mencuci tanganku yang sedikit kotor karena memasak. Sesaat, ada niat untuk aku kabur darinya tapi aku tidak boleh melakukan itu karena aku tau aku akan dihukum berat karenanya.
Saat aku kembali, tutup teko teh terbuka. "Mungkin ada yang tidak sengaja menyenggolnya" pikirku saat itu. Aku pun membawanya langsung ke kamar pangeran. Sesampainya di kamar, aku melihat pangeran sedang duduk di balkon kamarnya.
Aku melihat pangeran lahap memakan sarapan yang aku siapkan. Mungkin antara dia kelaparan atau memang masakan yang kubuat sangatlah enak.
Semua baik baik saja hingga...
*Prang
Cangkir teh yang diminum pangeran pecah. Bersamaan dengan itu, pangeran memuntahkan darah dari mulutnya dan menatap ke arahku.
Aku sedikit terkejut dan khawatir namun disisi lain, aku senang melihatnya yang seperti sedang keracunan itu. Ah, aku tersenyum melihat dia tersiksa, itu artinya dia akan segera mati dan takkan menyusahkan ku lagi.
Namun senyumku langsung luntur saat melihat pangeran jatuh pingsan dengan darah di seluruh bajunya. Disitulah aku sadar bahwa, pangeran benar benar keracunan. Aku kira, dia hanya berpura pura untuk melihat bagaimana reaksiku saat itu, namun aku salah.
Aku segera berlari keluar kamar dan mencari pertolongan ke seluruh istana. Aku dijatuhi hukuman penjara karena hampir membunuh keluarga kerajaan. Aku rasa itu karmaku. Tapi, sampai sekarang aku masih mempertanyakan... Siapa yang meracuni yang mulia pangeran?
POV end.
Sudah tepat lima hari sejak Indo datang ke penjara untuk menemui Myanmar. Seperti biasa, hari ini pun ia membawakan makanan untuk Myanmar makan dan kemarin juga ia membawakan satu selimut tebal yang hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ THE EVIL PRINCE IN THE THIRD LIFE ]
RandomIndonesia Del Algirean Orselies, rakyat sering menyebut dirinya sebagai pangeran iblis berwajah malaikat kerajaan. Seorang pangeran yang angkuh karena derajatnya. "akulah yang mempunyai darah biru disini, namun mengapa sampah itu yang harus menjadi...