Pemuda bersurai merah membuka matanya perlahan. Matanya yang berwarna biru laut mengamati sekitar.
"Ngh" lenguhan kecil terdengar darinya, ia berusaha bangun dari sebuah ranjang.Pemuda itu menunduk dan menatap kedua tangannya.
"Aku kembali? Benarkah ini?" Dia segera berjalan menuju cermin yang ada di ruangan yang ia tempati.Sosok tubuh yang berkulit putih, bersurai merah dan warna biru laut yang tenang di matanya, dan wajahnya yang bersinar yang bisa membuat semua wanita tergila gila padanya, Indonesia, kembali ke tubuhnya di kehidupan pertama.
"Gak kusangka ganteng juga ni muka" katanya narsis di hadapan cermin.
"Btw, kenapa aku tertidur ya? Aku gak ingat kejadian ini di kehidupan pertamaku" gumamnya.
Tak berselang lama beberapa waktu kemudian datang seseorang seperti seorang pelayan masuk ke dalam ruangan Indo.
Indo memanggil pelayan tersebut namun pelayan tersebut tidak melihat ke arah Indo seolah oleh panggilan Indo hanyalah angin lewat.
'anjinglah, ni orang ngapain masuk ke kamar gw kalo di panggil pun gak nyaut?!'
"Woy!" Panggil Indo sekali lagi namun pelayan tersebut tetap melakukan pekerjaannya saja.
Merasa dikacangi, Indo melempar sebuah barang yang tidak jauh dari dirinya. Pelayan itu terkejut ketika sebuah barang mendarat di depannya. Sontak sang pelayan menoleh ke arah Indo dan terlihat raut wajah Indo yang datar.
"Kenapa... Tuan?" Pelayan itu sedikit tersenyum kepada Indo, tentu saja bukan senyuman ikhlas.
"Jawab aku, kenapa aku tertidur di siang bolong begini" tanya Indo sambil menatap wajam sang pelayan.
"Apa kau lupa 'tuan'?~ atau kepalamu itu sudah hilang akal karena terkena lemparan gelas huh?" Jawab si pelayan dengan sombongnya.
Indo mengingatnya sekarang, ini adalah saat dimana ia baru saja kembali ke istana dan kembali mencari perhatian ayahnya namun ia malah terkena lemparan sebuah gelas kaca dari ayahnya.
"Sekarang kutanya, apa yang kau lakukan di kamarku?" Tanya Indo lagi.
"Kamarmu? Kamar semewah ini kau bilang kamarmu? Emang siapa kau yang berhak mengklaim bahwa ini ruanganmu?" Tanya sang pelayan dengan tatapan merendahkan.
"Siapa aku? Aku adalah pangeran dari kerajaan ini! Jangan bilang kau tidak mengetahuiku" jawab Indo dengan lantang.
Si pelayan hanya tertawa mendengarnya. Indo yang merasa direndahkan itu tidak tinggal diam dan memukul wajah si pelayan. Pukulan itu membuat pelayan terjatuh ke lantai dan meringis kesakitan.
"Apa kau akan tertawa sekarang? Nona pelayan?" Aura di sekitar Indo terlihat seram sehingga membuat pelayan itu ketakutan.
"Maafkan saya, tapi saya emang tidak tahu bahwa kamu adalah pangeran disini. Yang mulia raja tidak pernah bilang bahwa dia memiliki 6 anak disini"
Pernyataan sang pelayan itu membuat Indo tersentak, pantas saja tidak ada satupun orang di istana ini yang mengenal dia dan menghormatinya, dia saja tidak dianggap anak oleh ayahnya sendiri.
"Ck, bawakan aku ke hadapan raja"
"Maaf? Tapi yang mulia raja sedang sibuk menghabiskan waktu bersama anak anaknya sekarang. Tidak ada yang boleh mengganggu waktu mereka termasuk kamu yang mengaku sebagai pangeran"
"Jadi maksudmu aku pembohong dan memalsukan diriku sebagai pangeran?! Apa kau ingin aku pukul lagi?" Tanya Indo dengan sedikit membentak.
"... Baiklah baik! Aku akan membawamu kepada raja, tapi jika terjadi suatu hal, itu urusanmu" kata sang pelayan dengan wajah sedikit ketakutan melihat Indo.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ THE EVIL PRINCE IN THE THIRD LIFE ]
De TodoIndonesia Del Algirean Orselies, rakyat sering menyebut dirinya sebagai pangeran iblis berwajah malaikat kerajaan. Seorang pangeran yang angkuh karena derajatnya. "akulah yang mempunyai darah biru disini, namun mengapa sampah itu yang harus menjadi...