"Cha! Panas nih" Rengekku
"Iya aku tau. Aku juga capek!" balasnya
"Huh! Lagian acara apa sih ini? Masa disuruh baris berbaris!" Ucapku bete+capek
"Tau nih. Kita kan bukan anak paskib!" Jelasnya dengan nada kesal.Disaat Aku dan Ocha sedang berbicara tiba-tiba Kak Dicky berteriak ke arah Aku dan Ocha. Sontak aku dan Ocha pun kaget.
"Hei! Kalian sedang apa? Ini bukan saatnya untuk ngeGosip tau!" Teriak kak Dicky.
Denger suara kak Dicky yang seperti itu membuatku takut. Dengan cepat ku tundukkan kepalaku.
Ocha yang melihatku ketakutan membranikan diri untuk berbicara."Eh.. emm.. engga kok kak. Kita ga lagi ngeGosip" jelas Ocha dengan nada pelan.
"Alasan! Cepat kalian lari 30 putaran. Yang lain boleh masuk ke kelas" ucap kak Fisca dengan nada memerintah
Semua anak sudah masuk ke kelas bersama Kak Riko. Tinggal Aku, Ocha, Kak Fisca dan yang pasti Kak Dicky.
"Hah? Ti.. Tiga Pu..Luh putaran kak?" Tanyaku gugup serta tidak yakin
"Iya. 30!" Jelas kak Fisca
Kak Dicky hanya bisa diam. Dan akhirnya pun ikut menyumbangkan suaranya.
"Yaudah. Fisca sekarang kamu ke kelas saja! Biar mereka aku yang urus!" Ucap kak Dicky
"Baiklah" Jawab kak Fisca
Akhirnya kak Fisca pun meninggalkan kami ber3 dan menuju kelas.
"Sekarang kalian lari!" Perintah kak Dicky
"Ta.. tapi kak. Aku dari tadi pagi belum.." Belum sempat aku meneruskan. Perkataanku sudah di potong. Huh! Menyebalkan!.
"Tidak ada alasan!" Tegasnya
"Yaudah lah, ky. Kita lari aja. Dari pada nanti ditambahin hukumannya!" Ajak Ocha. Akhirnya aku pun hanya bisa pasrah.
'Aku gak nyangka kak Dicky seJAHAT itu padaku! Huahh. . Kak Dicky! Ampunilah kami!!!' Ucapku dalam hati
Dan akhirnya aku dan Ocha pun lari karna terpaksa_-.
__>15 putaran kemudian<__
"Empphh.. Kak aku udah ga kuat!" Keluhku
"Bohong! Cepat teruskan!" Ucap kak Dicky
"Serius kak. Aku dari tadi pagi belum...." ucapku dan lagi-lagi dipotong oleh kak Dicky
"Cepat lari atau.." Jawabnya. Yang membuatku lari kembali.
'Aku benar-benar sudah tidak kuat. Rasanya kepalaku pusing! Dan ingin pingsan di tempat. Kenapa sih kak Dicky ga percaya sama aku?' ucapku dalam hati
Baru setengah lapangan yang aku lewati tiba-tiba..
BRUK..
Kak Dicky POV
Aku langsung menengok ke arah suara yang seperti orang jatuh. Ternyata benar ada yang pingsan disana.
Oh Tidak! Mengapa dia harus pingsan?
Dengan cepat aku menghampiri Ocha dan siapa tuh satu lagi namanya.? Ah.. sudahlah! Lebih baik aku ke sana sekarang.
"Inky! Ayo bangun!" Ucap Ocha seraya menggoyangkan badan orang yang pingsan itu
Oh Iya! Namanya Inky! Hfftt... Pikun sekali aku ini_-
"Sudahlah Ocha jangan menangis. Sekarang kamu ke kelas saja. Biar Inky kakak yang urus" ucapku menenangkan Ocha.
Jujur saja sebenarnya aku tidak tega melihat seorang perempuan menangis.
"Baiklah. Tapi ingat ya kak! Kalau sampai ada apa-apa dengan Inky! Kakak akan tau akibatnya!" Ancam Ocha. Lalu langsung berlari menuju kelas.
Dengan cepat aku membawa Inky ke UKS.
***
Apa yang dilakukan Inky dan Kak Dicky di UKS yaa(?)
Kepo yaa? Tunggu Chapter selanjutnya yaaa..
Jangan lupa vomment dan Votenya..
Arigatou!^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Best(?)Friend(!)
FanfictionKesalahan terbesar dalam persahabtan adalah SALAH FAHAM! Kesalah fahaman yang terjadi bisa menjadi sangat fatal. . Ujian yang sangat besar harus dialami oleh Vinky, di mana dia harus kehilangan sahabatnya Ocha. Hanya karena satu orang cowok, yang sa...