26. ENEMY

9.3K 351 10
                                    

Cymirck, suatu kelompok orang-orang yang berada dalam bisnis dunia gelap. Cymirck sendiri merupakan suatu organisasi yang terbilang sangat ilegal karna berurusan tentang barang-barang haram.

"Hahahah! Aku jamin kali ini bisnis kita tidak akan lagi ada yang bisa menandinginya." Ujar seorang pria tua dengan topi hitam yang selalu bertengger diatas kepalanya.

Pria tua itu bernama Theodore, tidak ada yang tahu nama belakang dari pria tua yang penuh ambisi itu padahal sudah tua tapi tetap saja menjalankan bisnis gelapnya.

"Mr.The, apakah anda yakin dengan ini?" Tanya salah satu dari mereka. Mr.The yang merupakan panggilan dari Theodore itupun mengangguk sambil memain-mainkan kumis tebalnya.

"Tentu saja, kau pikir pria tua ini akan kalah dengan seorang anak muda amatiran itu?"

"Ta-tapi saat ini anda sedang mencari masalah dengan Xander, si iblis berdarah dingin." Ucap-nya lagi yang membuat Theodore tergelak.

"Memang apa masalahnya? Selama bisnis mereka hancur aku akan terus melakukannya." Ucap Theodore dengan suara rendah.

"Sekarang ayo kita mulai." Mereka semua yang berada disana kemudian mulai pergi satu persatu untuk menjalankan misi yang telah direncanakan oleh bos mereka itu.

Sedangkan disisi lain, Alex bersama bawahannya dan juga Hans yang berada disampingnya tengah melakukan rapat. Ruangan serba hitam dengan meja bundar bulat yang sangat besar dikelilingi oleh para pria berstelan hitam.

"Apakah kau yakin dengan apa yang kau ketahui itu, Jhon?" Tanya Hans kesalah satu pria berbadan kekar.

"Ya, telinga ku tidak akan salah mendengar semua yang dibicarakan oleh kelompok itu." Hans terlihat tersenyum meremehkan mendengar itu.

"Jadi pria tua itu sangat ingin membuat kita hancur? Apa tidak salah?" Semua orang tertawa mendengar Ucapan Hans.

" Kurasa kita jangan meremehkan mereka. Karna sepertinya mereka sudah merencanakan suatu yang besar." Jelas Jhon lagi yang membuat semuanya terdiam. Alex terlihat tidak bergeming sama sekali. Pria itu hanya menatap lurus tanpa berkata sepatah katapun.

"Apa yang sebaiknya kita lakukan?" Tanya Hans kepada Alex yang berada disampingnya itu. Alex mengangkat kepalanya lalu senyum miring tercetak jelas di wajah tampannya.

"Kau pikir apa yang harus kita lakukan?" Ucap Alex yang membuat semuanya tersenyum iblis begitupun dengan Hans. Dirinya sangat tau betul dengan apa yang ada di pikiran Alex saat ini.

Alex pria berhati dingin yang tak akan segan-segan berbuat sesuatu yang lebih keji dari siapapun. Hati dinginnya hanya akan dirinya perlihatkan kepada mereka yang menurutnya musuh.

"Sekarang pergilah!" Perintah Alex lalu semuanya mulai meninggalkan tempat duduk mereka masing-masing. Dan sekarang diruangan dengan hanya ada satu lampu itu hanya terlihat Alex dan Hans.

"Alex, apa kau yakin dengan ini? Menurutku kau juga perlu untuk-"

"Jangan merubah keputusanku, Hans! Aku tau dengan apa yang kulakukan." Alex menggebrak meja bundar yang ada dihadapannya.

"Tapi mereka sangat banyak dan kau yakin kita dapat mengatasi mereka?"

"Kau meragukan kemampuan kita?" Kau pikir aku menerima orang-orang yang lemah dan mudah dimanipulasi? Kau bercanda, Hans."

"Aku hanya merasa jika mereka akan berhasil membuat kita hancur."

"Jika kau berpikir begitu maka lakukanlah sesuatu yang bisa membuat mereka gagal untuk menghancurkan kita." Alex kemudian pergi meninggalkan Hans seorang diri.

"Aku tau kau juga merasakan hal yang sama denganku, Alex." Ucap Hans tatkala Alex sudah hilang dari pandangannya.

Alex memasuki mobilnya, dirinya terdiam sejenak menyandarkan kepalanya ke sandaran kursi mobilnya.

Alex tau jika persiapan mereka belum matang ditambah dirinya yang akhir-akhir ini kurang berkonsentrasi dan terlalu banyak berpikir tentang masalah yang lainnya.

•••••••••

Malam harinya Alex tidak bisa tidur. Dirinya sibuk mengurus dokumen-dokumen yang menumpuk diruang kerjanya. Tidak hanya itu, dirinya juga harus mempersiapkan diri dan harus berpikir sebanyak-banyaknya agar para musuh tidak mudah menghancurkannya.

Alex tau jika musuh pasti menganggap dirinya sangat lengah sekarang dan dengan itu akan membuat mereka mudah menghancurkannya. Dan Alex tidak akan membiarkan itu.

Hingga pukul 5 pagi Alex sudah menyiapkan semua pekerjaannya. Tidak ada waktu tidur, Alex langsung saja pergi kesebuah tempat seorang diri tanpa ada Hans yang selalu menemaninya.

Siang harinya Alex kembali pukul 2 siang tanpa raut lelah di wajahnya. Aura yang dipancarkannya juga terlihat berbeda.

"Dari mana saja kau?" Tanya Hans yang sedari tadi pagi mencari keberadaan tuannya itu yang tak kunjung menampakkan batang hidungnya.

"Kau tak perlu tau urusanku, Hans." Jawab Alex acuh menaiki tangga menuju ruangan kerjanya. Hans diam, dirinya hanya menatap Alex yang memasuki ruangan kerjanya itu.

"Aku tau kau menyelesaikan semuanya sendiri, Alex." Batin Hans lalu pergi keluar dari mension milik Alex itu.

Hans barusan dikejutkan dengan info bahwa salah satu dari musuh mereka berhasil dilumpuhkan bahkan mereka belum bergerak sama sekali.

Dan Hans tau siapa dalang dari balik itu. Siapa lagi jika bukan Alex. Pria itu akan mengambil star lebih dulu ketika semua orang melakukan ancang-ancang.

"Seperti yang diharapkan dari seorang Alex."

--------

Maaf, tiba-tiba ngilang guys:(

MAFIA & BABY SITTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang