10 Minutes

664 82 3
                                    

TW: Suicide, Abuse

***



Sudah lebih dari dua minggu semenjak Emmiline menginjakkan kaki di sekolah elit ini, dan peringatan untuk tidak berurusan dengan apa yang dimiliki Lisa Wells selalu menggema ditelinganya.

"Ingat Ems, Wells bukan seorang pemaaf. I know you like Joshua and he looks like the man in your dream or whatever you called him. But you better run and watch out!"

Seperti saat ini.

Jennie merupakan satu-satunya orang yang berbicara dengannya - mungkin bisa dibilang satu-satunya orang yang berani berbicara dengannya? Semua murid di sekolah ini takut pada sosok Lisa Wells, seakan semua orang tunduk dibawah kakinya. Bahkan senior-senior perenmpuan disekolah ini tidak ingin berurusan dengan Lisa Wells kendati mereka berada disatu tingkat diatas Lisa Wells.

Emmiline tidak tau mantra apa yang Lisa Wells gunakan sehingga semua orang berlutut dihadapannya- tidak semua orang, lebih tepatnya semua murid perempuan disekolah ini.

Namun, Jennie, gadis bermata kucing ini merupakan satu satunya murid perempuan yang netral, mungkin seperti layaknya guide?

Emmiline membenarkan letak kacamatanya seiring dengan bola matanya yang memutar malas "Ck! Aku tau Jen" ujarnya kesal "Kau mengulangnya selama ratusan kali, aku bosan mendengarnya"

"EXACLY!" Jennie menatap malas "Makhluk dengan kapasitas otak kecilpun akan mengerti jika seseorang memperingatinya berulang kali. Dan kau? Otakmu berada di pantat layaknya udang, huh?"

"Aku murid beasiswa!" sulut Emmiline karena tidak terima disamakan dengan udang.

"Yeah yeah beasiswa or whatever shit you proud of" Jennie memukul buku yang Emmiline genggam dengan kesal, Emmiline ingin marah namun Jennie melanjutkan ucapannya" Listen you piece of shit-"

"Heeeii!" sahut Emmiline kesal.

"Shut up" gerutu Jennie "Kalau kau tidak mengerti such a simple sentence I told you before, I don't know why they gave you that scholarship shit"

"I try Jen, tapi Joshua tetap mendekatiku" jelas Emmiline menutup bukunya "Mengapa Lisa membuat ini seolah-olah masalah besar dan menyuruh semua orang menjauhiku? Joshua menyukaiku dan aku menyukai Joshua juga! You can't blame love"

"Love? You mean, loving someone boyfriend? Ew!"

Emmiline mendengus "Kenapa kau hanya menyalahkanku? Joshua yang mendekatiku terlebih dahulu ketika dia jelas-jelas memiliki kekasih? It's not my fault kalau dia menyukaiku!"

"It's not my fault kalau dia menyukaiku" ulang Jennie dengan nada mengejek "I don't know, you said you try, but YOU NEVER FUCKING TRY! Kau hanya diam ketika Joshua mendekatimu, kau bahkan tidak menolak sama sekali bahkan ketika dia tanpa izin memegang paha kirimu ketika dikantin! Now you wonder why Joshua still trying to get under your fucking skirt? Are you fucking kidding me?!"

"Itu karena ak-"

"Stop with your bullshit love, Ems" selak Jennie sambil memujit dahinya yang sakit "Kau tidak bisa menganggap dirimu 'tidak bersalah' ketika kau juga membuat hal itu berjalan, who are you fooling for? Everybody sees you as 'the girl who destroying other people's relationships' dan kau pikir Joshua akan memilihmu? Really? Kau?"

"Lisa is not that goo-"

"Wells is THAT GOOD" ujar Jennie "Everybody knows that Wells is that good, that's why people worship her like a fucking goddess"

BLACK HEARTS: Tale of the Girl Who Makes the TalesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang