Serial Killer

364 51 15
                                    

TW: Metion Death Body, Penyiksaan




"Kami mengawasi perkembangan mencekam di Hassel Town, di mana warga setempat hidup dalam ketakutan karena seorang pembunuh berantai misterius yang tampaknya mengincar perempuan berusia dua puluhan. Sejumlah perempuan muda telah menjadi korban dalam serangkaian kejadian yang mengejutkan, memicu kekhawatiran di seluruh kota. Polisi setempat saat ini sedang bekerja keras untuk mengidentifikasi dan menangkap pelaku yang belum teridentifikasi ini. Warga diminta untuk tetap waspada dan memberikan informasi yang berguna kepada pihak berwenang untuk membantu menyelesaikan kasus ini...."



Suara dari televisi mengudara, memberikan informasi mengenai pembunuh bayaran yang berkeliaran. Semua korban dikatakan perempuan berumur 20an, dengan corak yang sama berambut coklat panjang dan memakai kacamata. Mayat para korban selalu ditemukan dengan bekas cekikan dileher dengan stoking dan memakai lingerie hitam, tangan korban sengaja diikat memakai tali tambang dengan bentuk ikatan unik.

Minnie yang fokus melihat televisi langsung bergidik ngeri. Penampilannya saat ini mungkin tidak mirip dengan apa yang diincar pembunuh itu, namun tetap saja dia merasa waspada untuk keluar dari rumah dan berjalan dimalam hari.

Dari ujung matanya, Minnie menangkap Lisa yang tidak memperdulikan berita mengerikan itu. Lisa hanya terfokus pada jarinya yang menari di layar ponsel disertai ukiran senyum diwajahnya.

"Ada apa dengan senyum menjijikan itu? Dengan siapa kau berkirim pesan?" sahut Minnie bertanya.

"Dengan seseorang yang aku temui di situs kencan" jawab Lisa tanpa menoleh. Dia masih sibuk dengan ponselnya.

Minnie merasa tidak nyaman saat mendengar tentang pembunuhan itu, tetapi sikap acuh tak acuh Lisa hanya membuatnya semakin khawatir. Saat jemari Lisa terus menari-nari di layar ponselnya, Minnie memutuskan untuk mengintip. Matanya terbelalak saat melihat Lisa sedang berkirim pesan dengan seseorang bernama "Champion".

"Siapa Champion?" Minnie bertanya dengan penasaran.

"Oh, hanya seorang pria yang kutemui di situs kencan. Dia kelihatannya baik dan kami berencana untuk bertemu minggu depan," jawab Lisa dengan santai.

Jantung Minnie berdegup kencang saat ia teringat berita tentang pembunuh berantai yang mengincar wanita berusia dua puluhan. Apakah Lisa tidak memiliki rasa takut akan terbunuh?!

"Bertemu pria dalam situasi seperti ini?! Kau serius? Tidakkah kau melihat pembunuh berantai sedang berkeliaran mengincar para wanita?"

Lisa memutar bola matanya sambil meletakkan ponselnya. "Tenang, Minnie, ini hanya kencan buta. Lagipula, aku gadis berambut coklat tanpa kacamata. Aku bukan tipenya."

Meskipun Lisa telah meyakinkannya, Minnie tidak bisa menghilangkan pikiran bahwa temannya berada dalam bahaya. Dia tahu Lisa adalah seorang pengambil risiko, tapi ini berbeda. Minnie bertekad untuk terus mengawasi Lisa dan memastikan dia tetap aman.

"Dimana kalian akan bertemu? Waktunya? Aku akan meneleponmu sepanjang waktu ketika kau sedang bersamanya"

"Tenang saja, kami menyetujui bahwa dia yang akan menemuiku di apartementku" Lisa menatap mini menghela nafas "Dan aku tidak akan memberikan waktu dan tanggal yang tepat padamu! Aku tidak ingin kau mengganggu waktu kencanku dengan panggilanmu yang menyebalkan itu"

Mata Minnie membola sempurna "Bukankah itu lebih berbahaya? Apakah kau gila?!" ujar Minnie tidak habis pikir "Kau itu tipe orang yang bukannya berlari menjauh dari bahaya, justru berjalan mendekat pada bahaya!"

BLACK HEARTS: Tale of the Girl Who Makes the TalesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang