12✅

1.6K 158 4
                                    

Okey. Saya balik lagi. Yg bosen boleh skip yg kangen ga boleh civok. Lopyuu..

Sesuai janji, saya up sore takutnya banyak yg ga dapat notif. Dan lagi, ada scene rada ... Uhum dikit

Btw... Saya mau tanya dong, kalian jawabnya pake komen ya.

Di book ini juga book saya yang lain.. ada nggak yang cowok? Kalo ada saya mau dong kalian nongol di komen sini biar saya tau.

Sejauh ini saya Nemu satu karena ga ada yang mau nyapa langsung kayak Treastilo . Welcome on my world ya ganteng..

Buat kalian pembaca cowok, ayo dong nongol, sapa saya. Bukan karena saya genit atau apa wkwk saya cuma pengen tau aja.. rasanya tuh speechless banget book saya di read sama reader cowok.

Oke... Buat gadis gadis kesayangan Khushi.. love you sayang sayang saya semua

💙
💙
💙

Jungkook tak hentinya menggerutu saat kembali keruangan dimana ibunya dirawat. Tampak Celline yang duduk disisi ranjang rawat sang ibunda menatap heran kearah kakaknya itu.

"Kakak kenapa, surem gitu wajahnya." Tanya Celline yang dijawab dengusan kecil oleh sang kakak.

"Kakak kesal. Sial, masih pagi sudah bertemu orang menyebalkan." Jungkook bersungut sungut. Duduk menghempas disofa ruangan, menaruh sarapan diatas meja kecil.

"Itu sarapanku?"

Jungkook mengangguk mendengar pertanyaan sang adik sementara Celline langsung menyerbu kantung kertas diatas meja. Memulai sarapannya membuatkan wajah kesal sang kakak tercinta.

"Jadi... Kakak kenava?" Tanya Celline dengan mulut penuh membuat Jungkook berdecak namun begitu tetap menjawab pertanyaan sang adik.

"Tadi, Kakak kan berdiri didepan lift, nungguin pintu lift terbuka. Nah, pas pintu lift kebuka tiba tiba saja ada orang nyelonong masuk habis itu langsung menekan tombol dan membuat pintu lift tertutup. Bayangin saja, kakak sudah menunggu eh malah dia main masuk dan menutup pintu, menyebalkan." Terang Jungkook panjang lebar dan disimak baik oleh sang adik.

"Pasti kakak ngelamun kan tadi."

"Hah?" Jungkook cengo

"Itu. Kakak pasti nungguin pintu lift kebuka sambil ngelamun, makanya pas pintu kebuka kakak ga sadar dan orang itu masuk terus nungguin kakak lama akhirnya mutusin buat nutup pintu lift."

Jungkook terdiam. Berpikir, kenapa tebakan adiknya benar sekali? Harusnya dia sadar memang dirinya yang salah melamun didepan lift, tapi malah menyalahkan orang lain.

"Benar kan dugaan Celline." Kata Celline masih sibuk makan. Jungkook mengangguk setuju sebelum kemudian menggeleng protes

"Iya juga sih. Tapi kan orang itu tidak bisa bersikap begitu, seenaknya saja, harusnya mengajakku masuk setidaknya menungguku masuk bukannya main tutup seenaknya." Sungut Jungkook terlihat masih kesal

"Lah? Emang kakak siapanya orang itu, kenapa harus menunggu segala? Emang kakak pikir dirumah sakit ini tempat orang leha leha? Celline yakin dia juga punya kepentingan kakakku sayang." Dan sekali lagi kata kata sang adik terdengar realistis namun tetap saja masih menyisakan protes dalam benaknya.

"Issh, kok kamu malah belain orang itu." Dengus Jungkook tak terima sedang Celline mendesah kesal

"Bukan belain kak, cuman bicara fakta aja. Sudah ah, Celline mau berangkat sekolah nanti telat ditinggalin didepan lift kayak kakak."

"Kamu nyindir kakak?" Tanya Jungkook sambil mendelik kearah Celline yang membalas tenang.

"Enggak. Dadagg.. kakakku tersayang, muach." Kata Celline mencium kedua pipi Jungkook lalu beralih pada sang ibunda kemudian buru buru keluar ruangan sebelum mendapat omelan dari sang kakak.

Fallin In Love With My Past #TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang