Balik lagi.
Kangen nggak?
Happy Ied Mubarok buat kalian semua yg merayakan. Saya mengucapkan minal Aidin wal Faidzin mohon maaf lahir dan batin. Setiap kata yg terucap dengan ketikan mohon kiranya untuk di maafkan.
Dan sebaliknya... Saya juga sudah memaafkan segala kesalahan reader semuanya. Saya dan kalian sama sama manusia biasa yang tak bisa jauh dari segala macam salah dan khilaf.
Okay... Udah maaf maafan ya sayang. Jadi udah boleh bikin dosa lagi. Kalau reader mau marah marah di papan komen nanti udah di bolehin. Boleh maki, boleh ngumpat, boleh sumpah serapah.. asal jangan nyumpahin saya ya, wkwk.
Maki, ngumpat, sumpahin pemainnya saja.
Okay... Selamat membaca. Typonya pasti banyak.. maaf ya
❤️❤️Taehyung merasa tidak tenang melakukan meeting hari ini. Bahkan satu jam berlalu terasa sangat lama sekali. Seolah ada sesuatu yang menganggu benaknya yang sialnya Taehyung tidak tahu apa itu. Tapi yang jelas debar jantungnya sedikit lebih kencang dari biasanya. Juga pikirannya yang terus teringat pada Jungkook, ada apa sebenarnya?
Meeting berakhir lima belas menit kemudian dan hal itu menjadikan Taehyung lega sekali. Pria itu segera beranjak setelah menyalami klien, bergegas menuju mobilnya dimana supir sudah menunggu. Didalam mobil yang meluncur dijalan raya Taehyung menghubungi Jungkook dan mengumpat kala panggilannya tidak diterima.
"Kemana dia? Tumben ga angkat teleponku?" Gumam Taehyung gelisah. Sebenarnya bukan masalah Jungkook tidak menerima panggilannya hanya saja debaran jantungnya membuatnya merasa khawatir yang sangat.
"Aku telpon nomor rumah saja." Putusnya kemudian dan berniat menghubungi nomor rumah ketika ponselnya justru berdering yang mana nama yang tertera dilayar membuat kerutan dikeningnya
"Namjoon?"
In hospital
Jungkook tengah duduk di bangku taman rumah sakit dimana ibunya dirawat. Disampingnya ada Celline yang sejak tadi tak henti menyandar pada bahunya. "Kak.. mending ga usah balik ke Seoul aja gimana? Celline takut kalo ibu kayak tadi lagi."
Ucapan sang adik dibalas gelengan kecil oleh Jungkook. "Kakak ga bisa Cell, kamu tahu apa alasannya." Kata Jungkook lirih
"Apa ga bisa kontrak itu di batalkan? Kakak inget apa kata Dr. Namjoon? Dia menyanggupi seluruh biaya pengobatan ibu sampe sembuh kak, kakak ingat? Kenapa kakak tolak?"
Jungkook menghela nafasnya berat. Namjoon, ya dokter itu memang sudah menawarkan bantuan sejak lama sejak pertama kali ibunya dirawat. Tapi setiap kali tawaran itu datang maka setiap kali juga Jungkook menolak yang entah kenapa Jungkook sendiri tidak tahu sebabnya. Ia hanya tidak bisa menerima bantuan secara cuma cuma. Meski ia tahu itu tidaklah percuma karena Jungkook tahu Namjoon juga menyukainya dan Jungkook tidak mau alasan Namjoon membantu karena rasa suka itu.
"Kak, inget ga pesan ayah apa?"
"Tentu ingat. Kenapa tanyain itu?"
"Nggak. Apa kakak ngerasa bahagia sekarang?"
"Maksudnya?"
"Dengan semua ini, dengan kakak bisa bersama lagi dengan pria itu, apakah kakak bahagia?"
Jungkook terhenyak dengan pertanyaan adiknya. Bahagia? Jika ditanya apakah ia bahagia maka Jungkook tidak tahu pasti karena ia sendiri tidak tahu definisi bahagia itu seperti apa. Hanya saja, untuk saat ini ia selalu merasa tenang dan nyaman bersama Taehyung. Terlepas dari segala sikap juga sifatnya yang arogan juga setiap konsekuensi yang harus ia jalani, Jungkook merasa dirinya nyaman.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin In Love With My Past #Taekook
RomansaTentang Kim Taehyung yang berhasil menemukan seseorang yang dulu pernah mengisi kehidupannya. Dan tentang Jeon Jungkook yang tak bisa lagi menghindar ketika sosok masa lalu menemukannya lagi. kisah dua orang yang memaknai cinta dengan cara dan pan...