07. 협력 : Meet

1.3K 278 39
                                    

→ ᴥ ←

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

→ ᴥ ←

No Plagiat - Please!

→ ᴥ ←

Di sudut café, gadis berambut kemerahan itu mengamati apa yang disajikan pemandangan dari balik kaca jendela. Orang gila mana yang menghamburkan uang demi satu kali kencan? Mereka bahkan belum pernah bertemu atau saling berpapasan di bahu jalan.

Setelah menelusuri identitas orang itu di jejaring sosial media dan web ilegal. Tidak ada jejak yang bisa ditemukan karena dia memakai email baru yang langsung dihapus ketika mereka selesai melakukan chatting room.

Insting kewaspadaan [Name] meningkat drastis. Maka satu ramuan diselipkan ke dalam saku celana, cukup untuk mengalahkan musuh dalam sedetik. Meski permintaan klien terdengar konyol dan tak masuk akal. Bisa saja ini adalah jebakan musuh yang dibalut dengan adegan klise.

Waktu masih menunjukkan pukul jam 4 kurang 5 menit. Kenapa jadi [Name] yang terlihat bersemangat datang lebih awal dari waktu yang dijanjikan? Sial. Jika sudah begini mau bagaimana lagi? Setidaknya ia punya alasan dengan mengatakan ingin melihat wajah orang itu lebih dulu.

Suara kursi yang tergeser di depan meja. Membuyarkan lamunan [Name] dari pikirannya yang abstrak.

Sontak, lehernya berpaling ke sumber suara. Sesosok laki-laki menghempaskan diri di depan mata. Sepersekian detik, tubuhnya membeku dan nyaris berdiri dari tempatnya. Menormalkan bola mata yang melebar, ia mendengus jengkel.

"Aku datang tepat waktu." Yoojin berpaling menatap [Name], setelah mengecek jam di pergelangan tangan. Sudut bibirnya menyunggingkan senyuman.

"Batal!" [Name] meraih tas slempang yang tersimpan di sisi tubuh. "Kau jelek, tak menarik dan menyebalkan."

Langkah [Name] tertahan ketika sesuatu mecengkeram tangan. Bola matanya jatuh untuk melihat yang kemudian, beralih memandang Yoojin yang masih mempertahakan senyuman. Laki-laki itu tidak memakai baju formal, hanya terbalut pakaian santai. Kedua pengawal yang selalu mengikuti tidak terlihat dalam radius satu meter.

"Tapi aku tidak menerima pembatalan. Silakan kembali duduk dan mari kita bicarakan jadwal kencan kita." Yoojin tidak melepas pandangan dari wajah gadis itu.

Alis [Name] terangkat heran. Sedikit sangsi dengan intonasi suara dan ekspresi Yoojin yang kontras. Tunggu, dari mana dia tahu web rahasia yang memiliki kemanan tinggi itu? Berarti perkataan yang terucap tempo lalu tidaklah main-main atau sekadar omong kosong belaka.

"Atau kau mau duduk di pangkuanku?"

[Name] mengerjap. Berusaha mencerna kalimat yang keluar dari bibir laki-laki itu. Jika ia pergi sekarang, jawaban atas pertanyaan dalam benaknya tidak akan mendapat titik terang. Ia harus mengorek informasi, supaya bisa memperkuat sistem keamanan. Maka mau tak mau, ia harus menerima kencan konyol ini.

Շ. THIEF ᴥ YoojinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang