→ ᴥ ←
No Plagiat – Please!
→ ᴥ ←
Selepas kepergian gadis itu yang menghilang dari pandangan. Yoojin menghempaskan diri di salah satu kursi yang ditempati manusia lain yang memakai kacamata hitam, bertelanjang dada dengan kulit penuh bekas luka, seperti talenan berjalan.
Sedari awal, sorot mata laki-laki itu tidak pernah lepas menatap 'gadisnya' yang memang sangat menggoda saat kulitnya licin oleh keringat. Lelaki mana yang tak merasa terancam ketika gadisnya menjadi daya tarik seseorang?
Yoojin tidak suka dengan fakta, bahwa [Name] memang cantik dengan lekukan wajah yang terpahat sempurna, seperti dibuat pengrajin terbaik di seluruh dunia. Rambut panjang bergelombang yang sering bergerak mengikuti irama kakinya, sangat menarik untuk disentuh.
Terlebih lagi, kelopak mata yang terisi netra seindah gelapnya langit, selalu memancarkan, tak kenal rasa takut yang menyebabkan daya tarik dari seorang [FullName].
"Dia bukan seekor rusa yang bisa kau mangsa kapan saja." Yoojin meng-scroll layar ponsel yang menampilkan diagram penghasilan perusahaan minggu ini.
Bisnis yang dijalaninya mengalami peningkatan yang stabil. Mungkin efek dari orang yang ditemukan bawahannya kemarin malam, menarik para penonton dalam memasang taruhan sampai ratusan juta won.
Jonggun memainkan botol minum di tangannya. Sedikit tersentak karena Yoojin menyadari sorot matanya yang tak lepas dari gadis itu. Padahal ia sudah memakai kacamata hitam yang berguna untuk menghindari tatapan orang-orang. "Tapi seekor predator akan terus mengejar, sampai mendapatkan apa yang sudah menjadi santapannya."
Di balik ketenangan yang menguar, terbesit kemarahan yang terguncang. Yoojin mengulum bibir, berusaha bersikap acuh. "Coba saja kalau bisa."
"Kau yakin?" Alis Jonggun terangkat heran, tapi tidak dengan sudut bibirnya yang tertarik ke atas. "Jangan menyesal saat dia jatuh ke dalam jeratanku."
Yoojin mendengus, lalu tersenyum. "Aku tidak akan menyesal."
"Kenapa kau begitu percaya diri saat mengatakannya?" Jonggun mengalihkan pandangannya pada Yoojin yang masih setia menatap layar ponsel yang menyala-nyala. Rasa penasaran langsung menghantui pikirannya. "Apa karena dia sudah menjadi milikmu?"
"Tidak juga, tapi dia milikku dan seterusnya akan tetap seperti itu." Yoojin membalas tatapan Jonggun dengan senyum lebar. "Lagipula, dia bukan hanya sekedar santapan predator, tapi juga seekor pemburu yang siap memangsa pemburu lainnya."
Jonggun mengedikkan bahu. "Dengan ucapanmu yang seperti itu, semakin membuatku ingin mendekatinya."
"Aku tidak bisa melarangmu untuk mendekatinya, tapi aku bisa melakukan satu hal padamu." Yoojin memandang Jonggun dengan kilatan berbahaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Շ. THIEF ᴥ Yoojin
Fanfictionᴘᴇɴᴄᴜʀɪ ɴᴀᴋᴀʟ ʏᴀɴɢ ᴍᴇʀᴇsᴀʜᴋᴀɴ. Awalnya memang membosankan, tapi saya yakin. Kalian akan dibuat jatuh hati oleh sikap keduanya yang asam-manis, bukan romantis. Yoojin x [Name]! 𝗡𝗢 𝗣𝗟𝗔𝗚𝗜𝗔𝗧 - 𝗣𝗟𝗘𝗔𝗦𝗘! Jangan lupa tinggalkan jejak. 17+ ───...