→ ᴥ ←
No Plagiat - Please!
→ ᴥ ←
Mengklik tombol yang berguna menghentikan laju treadmill di kecepatan lebih dari 5 mph. [Name] berkacak pinggang dengan kaki yang masih berjalan di permukaan running belt. Ia melihat jam di pergelangan tangan yang didesain khusus untuk olahraga. Setengah jam sudah tubuhnya membakar lemak yang menumpuk di area perut.
Mengelap keringat di sekitar wajah menggunakan telapak tangan bagian luar, [Name] mengambil napas panjang dan membuang secara perlahan-lahan. Kakinya sedikit melakukan pergerakan loncat-loncat ringan agar tidak menimbulkan efek tegang saat hendak beristirahat.
Dirasa kinerja napasnya stabil, [Name] membuang pandangan ke lain sisi ruangan. Mencari sosok laki-laki berkacamata bundar yang sedang berjalan dengan dua botol minum di tangan. Dia berhenti tepat di depan, menyisihkan jarak dua jengkal.
Yoojin menyerahkan salah botol minum kepada [Name] yang tutupnya sudah terbuka. Alih-alih berterima kasih, [Name] malah memarahi Yoojin yang diam. "Kenapa nggak olahraga?"
Yoojin menerima botol yang sudah terminum setengah dan menutupnya kembali supaya tidak tumpah. "Tadi aku sudah olahraga. Apa kau tak melihatnya?"
"Yang mana yang kau maksud? Olaharga ibu jari? Atau angkat beban yang tak sampai semenit? Dan itu yang kau maksud olahraga?" [Name] menempelkan tangan di dahi. Mulai curiga dengan kapasitas otak laki-laki itu. "Kau ingin membuatku tertawa? Yang benar saja! Waktumu 'kan masih banyak untuk mencoba alat yang lain, tapi kau malah duduk anteng dengan ponselmu."
Bukan rasa kesal yang menimpa hati, justru rasa geli yang menerpa perasaan Yoojin. Dikala bagaimana ekspresi yang terlukis di wajah [Name], membuat sebagian dirinya gemas ingin membungkam bibir gadis itu yang sibuk mengomel dengan sebuah kecupan manis.
Sejak gadis itu membawanya ke sini. Yoojin tak memiliki niat untuk memainkan salah satu, dari sekian banyaknya alat yang tersedia di dalam ruangan yang menjadi tempat persinggahan mereka. Sejujurnya ia tidak begitu tertarik dengan latihan fisik, kecuali tenis lapangan.
Bukan berarti tidak pernah latihan fisik sama sekali, karena terkadang Yoojin ikut berpartisipasi saat kedua pengawalnya menempa diri. Akan tetapi, lebih sering menghabiskan waktu bersama tumpukan kertas yang menggunung di atas meja.
Perasaan senang menyebar di seluruh dada menciptakan sebuah senyuman yang kian lama, menjadi kekehan kecil, guna menyalurkan apa yang Yoojin rasakan saat ini. [Name] begitu menggemaskan ketika mengomel, sebab tidak ada lagi ekspresi masam atau kata umpatan yang terucap.
"Jangan ketawa! Itu nggak lucu." [Name] terdiam ketika Yoojin masih sibuk memelankan suara tawanya. "Aku mengajakmu ke sini bukan tanpa alasan. Tubuhmu tak punya kekuataan fisik yang bagus. Mengandalkan otak saja tidak cukup untuk melawan musuhmu yang memiliki keduanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Շ. THIEF ᴥ Yoojin
Fanfictionᴘᴇɴᴄᴜʀɪ ɴᴀᴋᴀʟ ʏᴀɴɢ ᴍᴇʀᴇsᴀʜᴋᴀɴ. Awalnya memang membosankan, tapi saya yakin. Kalian akan dibuat jatuh hati oleh sikap keduanya yang asam-manis, bukan romantis. Yoojin x [Name]! 𝗡𝗢 𝗣𝗟𝗔𝗚𝗜𝗔𝗧 - 𝗣𝗟𝗘𝗔𝗦𝗘! Jangan lupa tinggalkan jejak. 17+ ───...